By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tari Baksa Kembang, Tarian Penyambut Tamu Kerajaan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Tari Baksa Kembang, Tarian Penyambut Tamu Kerajaan
Warisan Budaya

Tari Baksa Kembang, Tarian Penyambut Tamu Kerajaan

Anisa Kurniawati
Last updated: 02/11/2024 16:05
Anisa Kurniawati
Share
Foto: pinterest
SHARE

Tari Baksa Kembang, tarian dari Kalimantan Selatan, dulunya hanya ditampilkan di lingkungan kerajaan untuk menyambut tamu kehormatan atau kerabat kerajaan. Seiring perkembangannya tarian ini menjadi tarian rakyat yang dapat ditampilkan dalam berbagai acara. 

Nama kembang pada tarian ini, bukan tanpa alasan melainkan karena ciri khas dari tarian ini menggunakan kembang sebagai propertinya. Tarian ini biasanya dimainkan oleh penari wanita tunggal atau bisa juga dengan berkelompok dengan syarat jumlah penarinya harus ganjil.

Awalnya, tari Baksa Kembang hanya ditampilkan di lingkungan kerajaan saja, untuk menyambut tamu kehormatan atau kerabat kerajaan, saja. Seiring perkembangannya,  tari ini menjadi tarian rakyat yang dapat ditampilkan dalam berbagai acara. Biasanya untuk menyambut tamu di upacara pernikahan, hajatan, festival budaya dan lainnya. 

Kisah Dibalik Tari Baksa Kembang

Menurut sejarah, tari Baksa Kembang dikaitkan dengan kisah dari seorang putri Kerajaan Uripana yang memberikan setangkai bunga teratai merah pada kekasihnya, pangeran bernama Suria Wangsa Gangga dari kerajaan Dipa dan Baha di Kalimantan.

Konon tarian ini sudah ada sejak zaman agama Hindu, sebelum masa pemerintahan Sultan Suriansyah, raja pertama dari Kerajaan Banjar. Setelah kemunculan dari kerajaan Banjar, tari ini difungsikan sebagai tari penyambutan tamu kehormatan keraton. 

Dalam perkembangannya, tarian ini juga ditampilkan pada berbagai macam acara, seperti acara adat, maupun festival kebudayaan di Kalimantan Selatan. Kesenian ini juga mulai dikreasikan dari segi busana dan gerakan supaya terlihat lebih menarik. 

Dikarenakan terdapat banyak versi, ada kesepakatan antara para pelatih tari dari Provinsi Kalimantan Selatan, bahwa para penari Baksa Kembang harus mengenakan properti mahkota Gajah Gemuling. 

Mahkota ini sendiri terbuat dari  sepasang kembang bogam yang digunakan pada bagian pelipis, serta untaian ornamen halilipan yang dirangkai dan dibiarkan menjuntai di belakang sanggul penari. Halilipan ini terbuat dari anyaman janur

Gerakan Tari Baksa Kembang menggambarkan seperti putri – putri remaja yang cantik sedang bermain di taman bunga. Mereka memetik bunga-bunga yang kemudian di rangkai menjadi kembang bogam. 

Dalam pertunjukannya, penari terkadang membawa rangkaian kembang untuk dihadiahkan kepada tamu yang datang. Tarian ini biasanya ditampilkan dengan diiringi oleh gamelan dengan irama lagu yaitu lagu Ayakan serta lagu Janklong maupun Kambang Muni.

Tari Baksa Kembang bukan hanya sekadar gerakan gemulai yang dibawakan oleh penari, namun juga melambangkan identitas diri dan bentuk kekayaan budaya Kalimantan Selatan. Sehingga tarian ini harus terus dijaga dan dilestarikan. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Mi Ongklok Longkrang: Ikon Kuliner Wonosobo Sejak 1975

Serabi Solo, Penganan Warisan Kerajaan Mataram

Wayang Beber, Wayang Tertua di Indonesia

Candi Borobudur dan Teknologi Interlock, Arsitektur Hebat Tanpa Semen

Sate Kalong, Daging Kerbau Bercita Rasa Gurih Khas Cirebon

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Soto Banjar, Hidangan Gurih Dan Legndaris Khas Banjarmasin
Next Article Sensasi Rasa Mie Bancir, Sajian Mie Kuning Asal Banjarmasin
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?