By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kesenian Jaran Bodhag, Hiburan Dengan Kuda Tiruan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kesenian Jaran Bodhag, Hiburan Dengan Kuda Tiruan
Warisan Budaya

Kesenian Jaran Bodhag, Hiburan Dengan Kuda Tiruan

Achmad Aristyan
Last updated: 21/11/2024 04:58
Achmad Aristyan
Share
Kesenian tradisional Jaran Bodhag khas Probolinggo, Jawa Timur. Foto: probolinggokota.go.id
SHARE

Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, saat ini eksis sebuah kesenian yang tradisional menarik perhatian yakni Jaran Bodhag. Kesenian ini merupakan turunan dari seni tari Jaran Kencak, namun dengan perbedaan yang mencolok pada penggunaan properti yang menjadi ciri khasnya. 

Bila Jaran Kencak menggunakan kuda asli sebagai properti utama, Jaran Bodhag justru menggunakan kuda mainan atau kuda tiruan seperti kuda asli. Kudanya terbuat dari bahan rotan dan kayu, menyerupai kepala kuda yang cukup besar. Memiliki tampilan yang unik, kesenian khas daerah ini menjadi warisan budaya Indonesia dengan dengan daya tarik tersendiri.

Konon, Jaran Bodhag lahir sejak zaman Kerajaan Majapahit dan diciptakan seorang tokoh bernama Mbah Namengjoyo.  Sedangkan sumber lain yang menyebutkan bahwa Jaran Bodhag mulai muncul pada awal masa Kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Kesenian Tayub, Merayakan Tradisi dan Kebersamaan di Blora

Melansir dari probolinggokota.go.id, salah satu ciri khas kesenian ini adalah pementasannya yang dilakukan dalam bentuk arak-arakan. Para pemain mengenakan kostum yang gemerlap dan penuh warna, yang dirancang untuk menarik perhatian penonton.

Kostum ini membuat pemainnya terlihat lebih mencolok, menyatu dengan semarak iringan musik yang menghidupkan suasana. Musik yang mengiringi pertunjukan ini biasanya melibatkan alat musik tradisional seperti kenong telo, serta tambahan alat musik sronen khas Madura yang memberikan sentuhan khas dan mengalun merdu.

Pementasan Jaran Bodhag biasanya dilakukan pada berbagai acara adat atau upacara-upacara tradisional di desa-desa di Probolinggo. Para pemain yang berada di atas kuda tiruan ini bergerak lincah dan enerjik, menari dengan gerakan yang seolah-olah menghidupkan kuda tiruan. Diiringi alunan musik yang riang dan koreografi yang menawan, Jaran Bodhag menjadi salah satu bentuk hiburan rakyat yang sangat digemari di daerah ini.

Baca juga: Menyelisik Mak Yong, Kesenian Teater Tradisional Riau

Jaran Bodhag pun telah diakui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), 17 Oktober 2014, sebagai sebuah penghargaan yang mengakui pentingnya kesenian ini dalam keberagaman budaya Indonesia. Penetapan ini telah mengangkat seni budaya Probolinggo serta menambah kebanggaan masyarakat atas tradisi yang mereka warisi.

Pertunjukan seni inu menjadi simbol kearifan lokal yang terus dilestarikan, menunjukkan kekuatan budaya Probolinggo yang kaya dan unik. Sebagai sebuah seni yang menggabungkan gerakan tari, musik, dan kerajinan tangan dalam bentuk properti, Jaran Bodhag tetap menjadi salah satu kekayaan budaya yang patut dibanggakan masyarakat Indonesia. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Simbol Syukur dan Kebersamaan dalam Gerak Tari Gandrung

Nasi Boranan Warisan Budaya Kuliner Daerah Lamongan

Inovasi Batik Riau: Modis Dan Ramah Lingkungan

Tari Giring-Giring, Media Pemersatu Warga di Kalimantan Tengah

Tari Topeng Randegan Wetan Majalengka Menunggu Pewaris

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Pulau Ular Liwutongkidi, Destinasi Rekreasi Tanpa Rasa Ngeri
Next Article Tradisi Ngarot, Upacara Adat Para Perawan dan Jejaka
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?