By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Buya Hamka: Sastrawan, Ulama dan Sosok Inspiratif
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Buya Hamka: Sastrawan, Ulama dan Sosok Inspiratif
Profil

Buya Hamka: Sastrawan, Ulama dan Sosok Inspiratif

Ridwan
Last updated: 15/10/2024 10:25
Ridwan
Share
4 Min Read
Foto: Wikimedia Commons/vedolique
SHARE

Buya Hamka adalah salah satu tokoh besar Indonesia yang meninggalkan jejak panjang dalam bidang keagamaan, sastra, dan pemikiran. Di luar sosoknya yang dikenal sebagai ulama besar, Hamka turut masuk dalam jajaran intelektual sekaligus penulis prolifik. Karyanya terdiri dari buku maupun artikel dari berbagai genre. 

Nama Hamka merupakan singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Buya lahir pada 17 Februari 1908 di Minangkabau, Sumatra Barat. Ia tumbuh di lingkungan keluarga yang religius. Kemudian mengikuti ayahandanya, ia pindah ke Sumatera Thawalib, di Padang Panjang. Ia sempat belajar di Perguruan Thawalib namun tidak sampai tamat. 

Saat Buya Hamka berusia 12 tahun, kedua orang tuanya bercerai. Hal ini berdampak pada perkembangan jiwanya yang merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Beruntungnya, nenek Hamka sangat menyayanginya, sehingga dia lebih banyak menghabiskan waktu tinggal bersama neneknya. 

Pada tahun 1924, ia memutuskan untuk merantau ke Pulau Jawa dan mulai belajar pergerakan Islam modern kepada sejumlah tokoh seperti H.O.S Tjokroaminoto, Ki Bagus Hadikusumo, R.M Soerjopranoto dan H. Fakhruddin. Ia belajar sosiologi, filsafat, sejarah Islam dan lainnya. 

Setahun kemudian, Hamka kembali ke Minang. Saat itu ia telah menjadi ulama muda yang disegani dan dikenal sebagai tukang pidato. Di sana ia membuka kursus-kursus pidato untuk kalangan seusianya. 

Namun tak lama kemudian Buya kembali merantau untuk menambah pengetahuannya. Pada 1929, Buya Hamka menikah dengan Siti Raham. Kala itu, Hamka berusia 21 tahun, sementara istrinya berusia 15 tahun.

Hamka dan Dunia Sastra

Selain dikenal sebagai tukang pidato, Hamkajuga dikenal sebagai penulis produktif dengan puluhan karya dalam bentuk novel, esai, dan buku. Dia juga pernah aktif dalam dunia pers Muhammadiyah dan menjadi pemimpin redaksi Majalah Pedoman Masjarakat. 

Perjalanannya di dunia kepenulisan berawal dari tahun 1925 ketika ia kembali ke Minang. Pada saat itu, Buya menulis kumpulan pidato yang diberi judul Chatibul Ummah. Namun, saat itu semuanya dikritik tajam oleh ayahnya. Tak lama setelah itu, ia pergi ke Makkah untuk menjalankan ibadah haji dan memperdalam ilmunya. 

Setelah kepulangannya dari Makkah, Buya Hamka menetap di Medan. Di situ, ia menulis banyak artikel untuk berbagai majalah dan laporan-laporan perjalanan. Pada 1928, ia menulis roman pertamanya dalam bahasa Minangkabau berjudul Si Sabariyah. 

Setahun berikutnya ia menulis beberapa buku seperti Agama dan Perempuan, Pembela Islam, Adat Minangkabau, Agama Islam, Ayat-Ayat Mi’raj, dan Kepentingan Tabligh. Selain itu, Buya juga menulis novel yang kemudian menjadi terkenal yaitu, “Di Bawah Lindungan Ka’bah” dan “Tenggelamnya Kapal van der Wijck,” Novel ini sempat diangkat menjadi film. 

Beberapa buku lainnya yaitu Merantau ke Deli, Angkatan Baru, Terusir, Tasawuf Modern, Falsafah hidup, dan lainnya. Bahkan, pada 1943, majalah Pedoman Masyarakat yang dipimpinnya, pernah dibredel oleh Jepang yang saat itu berkuasa. 

Buya Hamka meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta pada Jumat, 24 Juli 1981, pukul 10.30 WIB, bertepatan dengan tanggal 22 Ramadhan 1401 H pada usia 73 tahun. Jenazah Buya Hamka dimakamkan di pekuburan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Pada tahun 7 November 2011, menurut Keppres No.113/TK/Tahun 2011, Buya Hamka dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Untuk mengenang jasanya, berlokasi di tanah kelahirannya, didirikan sebuah bangunan yang dijadikan museum. (Anisa Kurniawati-Berbagai Sumber)

You Might Also Like

Kue Gumpur, Camilan Khas Gumiwang yang Terinspirasi Kuliner Singapura

Suparno, Perajin Dandang Tradisional di Wonosobo yang Tersisa

Kukuh Hariyawan, Desainer Kebaya Adhikari yang Mendunia

Putu Wijaya, Dari Panggung Teater ke Halaman Buku

SD Negeri 1 Lamuk, Lebih dari Satu Abad Menjaga Tradisi & Mencetak Prestasi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Bundengan, Alat Musik Tradisional Wonosobo
Next Article Kue Lontar, Kudapan Istimewa Khas Papua
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?