By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Drumblek, Kesenian Drumband Tradisional dari Salatiga
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Drumblek, Kesenian Drumband Tradisional dari Salatiga
Warisan Budaya

Drumblek, Kesenian Drumband Tradisional dari Salatiga

Anisa Kurniawati
Last updated: 23/11/2024 01:32
Anisa Kurniawati
Share
Foto: wikimedia commons
SHARE

Drumblek adalah drumben tradisional yang berasal dari Kota Salatiga. Dipelopori oleh seniman bernama Didik Subiantoro Masruri, kesenian ini memanfaatkan alat-alat bekas seperti bambu, ember, jeriken, dan lainnya menjadi alat musik. 

Kesenian ini sebenarnya merupakan cikal bakal dari klothekan yang sudah lama ada dalam masyarakat Jawa. Kesenian ini pertama kali muncul tahun 1986 di Desa Pancuran, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir yang dipelopori oleh Didik Subiantoro Masruri.

Ide kreatif Didik muncul ketika Desa Pancuran diminta untuk berpartisipasi mengikuti karnaval Hari Ulang Tahun ke-41 Republik Indonesia. Namun karena keterbatasan biaya Didik akhirnya memiliki gagasan untuk memanfaatkan barang-barang bekas sebagai alat musik. 

Ide tersebut disambut antusias oleh kawan-kawan dan mereka mulai mengumpulkan barang bekas seperti ember, bambu, drum bekas, jeriken minyak dan lainnya. Pada awalnya, suara drumblek jauh lebih berisik ketika ditabuh, bahkan belum membentuk irama lagu. 

Pada saat itu, kesenian tersebut belum memiliki nama. Kemudian seiring dengan perkembangannya, nama “drumblek” akhirnya disepakati bersama. Nama tersebut digunakan karena mayoritas alat yang digunakan adalah drum bekas berbahan seng (bahasa Jawa: blek).

Para pemain drumblek sendiri diberi nama Drumben Tinggal Kandas, yang kemudian berganti nama menjadi Gempar (Generasi Muda Pancuran). 

Perkembangan Drumblek di Salatiga

Seiring perkembangannya, drumblek menyebar secara luas di masyarakat luas. Hal ini disebabkan karena ada pemain drumblek dari Desa Pancuran pindah domisili ke kampung lain. Di tempat tinggalnya yang baru orang tersebut melatih dan mengembangkan drumblek sendiri.

Sebab lain, karena ada warga Desa Pancuran yang diminta menjadi pelatih di tempat lain. Ada juga beberapa mahasiswa yang ikut berlatih di Desa Pancuran. Hal tersebutlah yang membuat proses alih keterampilan dapat berjalan dengan lancar.

Grup atau kelompok kesenian ini semakin menjamur. Kemudian pada 25 Februari 2016 dibentuk Paguyuban Drumblek Salatiga (PDS). Di tahun tersebut, tercatat ada 120 lebih grup drumblek yang mendaftar sebagai anggota. 

Penyajian Drumblek

Saat ini, kesenian drumblek telah rutin ditampilkan dalam berbagai acara kesenian maupun seremonial. Para pemain drumblek dulunya hanya mengenakan kostum ala kadarnya dan theklek (sandal yang berasal dari kayu). Namun saat ini sudah jauh berkembang

Berbagai macam variasi formasi dan barisan juga telah diaplikasikan seperti layaknya marching band profesional. Lagu-lagu yang dimainkan bervariasi. Mulai dari lagu rakyat, lagu jawa, hingga pop yang telah diaransemen.

Kostum-kostum yang digunakan juga beragam. Pada umumnya, kostum pemain dalam sebuah kelompok drumblek dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: kostum bagi pemain alat musik, kostum bagi  para penari dalam drumblek, dan kostum bagi  mayoret. 

Sebelum tahun 2000-an, komposisi kesenian ini lebih banyak menggunakan  penari daripada pemain instrumen musik. Namun sejak tahun 2005 komposisi pemain tersebut diubah dengan menambahkan lebih banyak pemain musik. 

Umumnya dalam satu kelompok drumblek terdiri dari  adalah 50 orang pemain snare, 30 orang pemain  kentongan, 20 orang pemain tenor, 10-15 orang  pemain bassdrum, dan 5 orang pemain bellyra.  Selain itu, juga terdapat pemain pendukung  seperti penari dan mayoret. Meski komposisi tersebut dapat diubah. 

Drumblek merupakan salah satu inovasi yang kemudian menjadi ikon bagi masyarakat Kota Salatiga hingga saat ini. Kesenian yang lahir dari kreativitas karena kondisi mendesak ini patut untuk terus dijaga dan dilestarikan. (Sumber: Perpustakaan Budaya Digital Indonesia)

You Might Also Like

Dari Bunga Durian Jadi Hidangan Tumis Cengkaruk Khas Betawi

Ayam Kalasan, Sajian Dengan Guyuran Air Kepala

Kerapan Sapi Brujul Probolinggo Rayakan Keberhasilan Panen

Transformasi Gerak dan Tari Ronggeng dari Masa ke Masa

Rahasia Pengasapan Kuliner Khas Krecek Rebung Lumajang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Gethuk Kethek, Jajanan Legendaris Salatiga
Next Article Taman Singkir, Ruang Publik Serbaguna di Salatiga
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?