Dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional, kegiatan gropyok tikus massal digelar di area persawahan bengkok Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pada Jumat (23/5/2025).
Aksi ini melibatkan berbagai unsur mulai dari Koramil 13/Leksono Kodim 0707/Wonosobo, Dinas Pertanian, aparat desa, Kelompok Tani Sri Rejeki, hingga masyarakat sekitar.
Langkah serentak ini menjadi upaya kolektif dalam mengatasi ancaman serius dari hama tikus yang kerap merugikan petani dan mengancam produktivitas panen.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Serka Ramelan selaku Babinsa Koramil 13/Leksono, Susi sebagai Koordinator PPL Leksono, dan Roni, Kepala Dusun Wonokerto.
Baca Juga: SDN 2 Ngadikusuman Wonosobo Tampilkan Gelar Karya P5
Serka Ramelan menjelaskan bahwa keterlibatan TNI dalam kegiatan ini merupakan bagian dari mandat pemerintah untuk mendukung ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
Ia menekankan pentingnya mencegah gagal panen akibat gangguan hama, salah satunya serangan tikus.
“Banyak hama menyerang tanaman, dan tikus adalah salah satu yang paling meresahkan. Untuk itu, kami bersama para petani dan pihak terkait berupaya menekan populasi tikus demi menyelamatkan hasil panen,” ujar Ramelan.
Dukungan juga datang dari Koordinator PPL Leksono, Susi, yang menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata gotong royong demi ketahanan pangan.
Ia berharap, melalui aksi semacam ini, kerugian petani dapat ditekan dan produktivitas meningkat.
“Ini adalah bentuk kerja bersama yang nyata. Kami berharap upaya ini benar-benar mampu mengurangi dampak serangan tikus,” ungkap Susi.

Baca Juga: Pemkab Wonosobo Apresiasi Pembongkaran Mandiri Bangunan Liar di Atas Sungai
Senada dengan itu, Kepala Dusun Wonokerto, Roni, mengapresiasi sinergi lintas sektor yang terjalin dalam kegiatan ini.
Ia menilai, aksi gropyok tikus tidak hanya membantu petani secara langsung, tetapi juga memperkuat dukungan terhadap program pangan nasional.
“Semoga kebersamaan ini bisa terus terjaga dan membawa manfaat besar bagi petani di desa kami,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret dalam menjaga stabilitas produksi pangan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Harapannya, aksi serupa dapat dilakukan secara rutin sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Wonosobo.