By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Iban Toga Cara Orangtua Antarkan Anaknya Berkeluarga
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Iban Toga Cara Orangtua Antarkan Anaknya Berkeluarga
Tradisi

Iban Toga Cara Orangtua Antarkan Anaknya Berkeluarga

Achmad Aristyan
Last updated: 29/11/2024 02:33
Achmad Aristyan
Share
Warga Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai sedang menyiapkan sajian untuk tradisi Iban Toga. Foto: Infopublik.id
SHARE

Tradisi iban toga merupakan tradisi wajib yang dilakukan keluarga saat anak perempuannya akan menikah atau setelah menikah secara adat. Tradisi ini biasanya dilakukan di Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai. Pemberian iban toga merupakan bentuk tanggungjawab terakhir orangtua, dalam membesarkan anak hingga siap menjadi sebuah keluarga baru.

Iban toga ini ada dua macam, yakni yang diberikan orangtua perempuan pada anaknya saat diantar secara adat kepada suami dan keluarganya. Kemudian hidangan saat jamuan keluarga perempuan kepada anak mereka yang menikah dan  kepada suaminya disaksikan orangtua pihak laki-laki.

Adat Leluhur

Dikutip dari Infopublik.id, Taleku Sikaraja, seorang sikebbukat uma (tetua adat) Suku Sikaraja di Sikalubuan menyebut,  tidak bisa dihilangkan adat Iban Toga “Ini ada sejak turun-temurun karena ini penghargaan terakhir orangtua perempuan kepada anak mereka yang menikah,” ujarnya.

Ia mengatakan, iban toga yang diberikan berasal dari daging ayam dan daging babi terbaik. Proses pembuatannya juga tidak sembarangan, karena yang ditunjuk membuatnya adalah orang yang mengerti dan paham. “Bukan sembarang buat. Ada aturan dan cara membuatnya serta menghidangnya,” jelasnya.

Untuk iban toga dari daging babi yang diberikan pihak keluarga perempuan kepada anak mereka saat mengantarnya kepada suami dan pihak keluarga suami yaitu daging babi yang di timbok (disalai).

Baca juga: Tradisi Dhukutan Simbol Kerukunan Akhiri Tawuran

Aturan Hidangan

Iban toga yang di timbok ini biasanya berukuran sebesar telapak tangan orang dewasa. Jumlahnya tergantung dari pihak keluarga perempuan. Biasanya di atas 30 potongan. “Tidak boleh ada tulang. Semuanya dalam bentuk daging. Makin banyak jumlahnya dan makin besar serta makin tebal lemak dagingnya maka makin bangga pihak keluarga perempuan,” sebut Taleku.

Sedangkan makanan yang dihidangkan sewaktu menjamu anak perempuan dan suaminya serta disaksikan oleh orangtua laki-laki yaitu daging babi dan daging ayam yang direbus.

Jumlah hidangan sesuai dengan jumlah orang yang menyumbang babi dalam punen. Yang menyumbang babi disebut sipanere. Hidangan ini disebut panei. Berapa panei iban toga akan terlihat dari berapa kali babi dan ayam dihidangkan.

Baca juga: Tradisi Bebuang, Ritual Suku Bugis Hormati Leluhur

Berbeda dengan daging babi yang berbentuk potongan, untuk ayam harus utuh dari kepala hingga tulang punggung dan ekor. Tidak boleh terpotong. Begitu juga dengan usus dan jantung tetap menempel. Sedangkan paha akan dihidangkan bersama dengan kepala, tulang punggung hingga ekor pada waktu dihidang.

“Dalam satu hidangan berarti satu ekor ayam. Untuk makanan mereka dari tinemei  yang terbuat dari keladi dimasak lalu ditumbuk halus dan dibulatkan serta ditaburi parutan kelapa,” tutupnya.

You Might Also Like

Paabingkon, Upacara Kelahiran Cucu Pertama di Simalungun

Keunikan Suku Sentani Menangkap Ikan Dengan Tradisi Bukhere

7 Tradisi Unik Perayaan Lebaran dari Berbagai Daerah

Menelusuri Tradisi Sakral Ngerebeg Desa Tegallang Gianyar Bali

Makna Ritual Pradaksina oleh Biksu Thudong Thailand di Candi Borobudur

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article pembuat kujang Jalan Panjang Wahyu Affandi Pembuat Senjata Kujang
Next Article Benteng Pendem Ambarawa Benteng Pendem Ambarawa Sarana Edukasi Cagar Budaya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?