By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jalan Panjang Wahyu Affandi Pembuat Senjata Kujang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Jalan Panjang Wahyu Affandi Pembuat Senjata Kujang
Profil

Jalan Panjang Wahyu Affandi Pembuat Senjata Kujang

Achmad Aristyan
Last updated: 29/11/2024 02:07
Achmad Aristyan
Share
pembuat kujang
Wahyu Affandi Suradinata, pembuat kujang asal Bogor. Foto: indonesiakaya.com
SHARE

Wahyu Affandi Suradinata, atau akrab dikenal sebagai Wahyu Kujang, adalah sosok yang mendalami seni dan sejarah kujang, senjata tradisional khas Jawa Barat. Tidak hanya sekadar pembuat kujang, pria kelahiran Bandung pada 3 Agustus 1953 ini juga menguasai sejarah panjang senjata yang lekat dengan identitas budaya Sunda. 

Keahlian dan kecintaannya terhadap kujang telah menjadikannya satu-satunya pembuat kujang (Guru Teupa) terkemuka di Kota Bogor.  Di bengkelnya Paneupaan Kujang Pajajaran di Jl. Raya Tajur Gg. Babadak, RT.05/RW.09, Katulampa, Kec. Bogor Timur, Kota Bogor, Wahyu Kujang memproduksi kujang pusaka, plakat, dekorasi, pajangan hingga aksesoris.

Menggali Informasi

Melansir dari indonesiakaya.com, kisah Wahyu dengan kujang bermula pada Desember 1993 ketika ia menemukan sebuah kujang tertancap di atas batu di tepi sungai Sukawayana, Pelabuhan Ratu. Pengalaman itu menumbuhkan ketertarikannya terhadap senjata tradisional ini, yang ia sebut sebagai karya seni bernilai tinggi. 

Sejak saat itu, Wahyu mulai mendalami kujang secara serius. Pada 1995, ia memulai perjalanan sebagai pembuat kujang dengan menggali informasi dari berbagai sumber, termasuk kolektor kujang kuno di Bogor, Banten, dan Sukabumi.  

Wahyu tidak hanya berinteraksi dengan kolektor kujang, tetapi juga mengunjungi museum-museum seperti Museum Siliwangi dan Museum Sri Baduga, bahkan hingga Keraton Kasepuhan. Ia juga mendapatkan banyak informasi dari Anis Jatisunda, seorang ahli sejarah Sunda Pajajaran. 

Melalui naskah-naskah kuno dan hasil penelitiannya, Wahyu mempelajari berbagai jenis kujang, baik dari segi bentuk maupun fungsinya dalam tradisi Sunda.  

Baca juga: Museum Kujang Pusaka Kampung Budaya Paseban Bogor Dibuka

Pembuatan Kujang  

Menurut Wahyu, pembuatan kujang dapat dilakukan dengan dua teknik utama. Pertama, menggunakan bahan besi dengan pamor yang dilukis menggunakan proses kimia. 

Kedua, memadukan besi dan baja campur untuk menghasilkan kualitas yang kuat dan tahan lama. Wahyu juga menambahkan sentuhan khas pada kujang buatannya dengan memasukkan logam kuningan, emas, atau batu mulia ke dalam mata kujang, menciptakan nilai estetika yang tinggi.  

Uniknya, Wahyu Kujang  tetap memegang teguh tatali paranti (adat atau aturan tak tertulis) dalam pembuatan kujang pusaka dengan hanya menempa kujang di hari Senin dan Kamis dibarengi dengan puasa sunnah.

Wahyu Kujang sedang menempa Kujang di bengkelnya. Foto: Goog

Filosofi  Kujang  

Wahyu menjelaskan bahwa kujang memiliki dua bentuk khas. Pertama, Sulangkar, yang memiliki pola garis-garis meliuk atau disebut Rambut Sadana. 

Kedua, Tutul, yang berbentuk bintik-bintik atau bulatan kecil yang tersebar. Dalam pandangan Wahyu, kujang masa kini umumnya digunakan sebagai hiasan ruangan atau koleksi pribadi.  Namun, banyak juga yang masih memandang kujang sebagai pusaka yang penuh makna simbolik.  

Baca juga: Entang Sutisna Bikin Wayang Golek Makin Mendunia

Identitas Sunda  

Selain sebagai pengajar seni rupa dan bahasa Sunda di salah satu SMK di Bogor, Wahyu juga aktif mempromosikan kujang sebagai cenderamata khas tanah Sunda. Baginya, kujang tidak hanya sekadar senjata, tetapi juga simbol identitas budaya dan sejarah yang perlu dilestarikan.  

Di usia 70-an, Wahyu Affandi Suradinata tetap berkomitmen untuk menjaga seni pembuatan kujang, menjadikannya tidak hanya sekadar kerajinan tangan, tetapi juga sebagai medium pelestarian sejarah dan tradisi Sunda yang berharga.  (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Saiful Amri dan Usaha Kopi Mulyo dari Wonosobo

Panthera Tigris Sondaica, Harimau Jawa yang Kini Tinggal Cerita

Peran Guru dalam Menanamkan Nilai Budaya dan Karakter Siswa di SD N 2 Ngadikusuman

Fadli Zon, Dari Aktivis Budaya Menjadi Menteri Kebudayaan

Desa Kalimendong, Dari Kisah Tuk Gondok hingga Juara Lingkungan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Menjelajahi Tujuh Lorong Gua Putri Kencono Wonogiri
Next Article Iban Toga Cara Orangtua Antarkan Anaknya Berkeluarga
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?