By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jejak Perjuangan Ki Hajar Dewantara di Museum Kirti Griya Yogyakarta
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Jejak Perjuangan Ki Hajar Dewantara di Museum Kirti Griya Yogyakarta
Pariwisata

Jejak Perjuangan Ki Hajar Dewantara di Museum Kirti Griya Yogyakarta

Achmad Aristyan
Last updated: 06/05/2025 01:40
Achmad Aristyan
Share
Pendapa Taman Siswa di Museum Dewantara Kirti Griya. Foto: Wikipedia/Yanu Tri
SHARE

Museum Dewantara Kirti Griya, yang dulunya merupakan rumah pribadi Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, kini menjadi saksi bisu sejarah perjuangan pendidikan bangsa.

Terletak di Jalan Taman Siswa No. 31, Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta, museum ini tidak hanya menyimpan benda-benda bersejarah, tetapi juga menceritakan kisah perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Asal Usul Bangunan dan Peralihan Kepemilikan

Dilansir dari situs Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Budaya, awalnya rumah yang kini menjadi Museum Dewantara Kirti Griya ini dimiliki seorang wanita penguasa perkebunan Belanda bernama Mas Ajeng Ramsinah.

Pada 14 Agustus 1934, rumah ini dibeli Ki Hajar Dewantara, Ki Sudarminto, dan Ki Supratolo dengan harga sekitar 3.000 Gulden.

Baca Juga: Indonesia Dorong Pendirian Museum Haji dan Hadis dalam Forum Yayasan Hadis Madinah

Pembelian ini mencakup bangunan dengan luas tanah sekitar 5.594 meter persegi serta berbagai perabot rumah tangga yang ada di dalamnya.

Sejak saat itu, rumah ini menjadi tempat tinggal Ki Hajar Dewantara, yang kemudian menjadi pusat kegiatan dan gagasan pendidikan.

Arsitektur Bangunan yang Menawan

Dibangun pada tahun 1915, bangunan Museum Dewantara Kirti Griya mengusung gaya arsitektur indis, yaitu perpaduan antara desain Eropa dan unsur-unsur lokal Jawa.

Atap berbentuk limasan yang khas, serta ruangan-ruangan yang terbagi dengan rapi, memberikan nuansa khas dari masa kolonial dan tradisi lokal.

Museum ini memiliki sembilan bagian penting, antara lain ruang tamu, kamar kerja, ruang tengah, kamar tidur keluarga, kamar tidur Ki Hajar Dewantara, kamar tidur putri, emperan, kamar mandi/wc, dan dapur.

Bangunan ini juga tercatat dalam register Kraton Yogyakarta pada 26 Mei 1926 dengan nomor Angka 1383/1.H, menunjukkan betapa pentingnya situs ini dalam sejarah kota Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya.

Salah satu ruangan di Museum Dewantara Kirti Griya. Foto: BPCB DIY via Kemdikbud

Dari Rumah Pribadi Menjadi Museum

Pada tahun 1958, dalam sebuah rapat Pamong Tamansiswa, Ki Hajar Dewantara mencetuskan gagasan untuk menjadikan rumahnya sebagai museum.

Gagasan ini, meskipun baru terwujud setelah beliau wafat, mencerminkan visi Ki Hajar Dewantara untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat pelestarian dan pengembangan nilai-nilai pendidikan yang telah dia perjuangkan.

Setelah Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tahun 1959, keluarga besar Tamansiswa bersama sejarawan dan keluarga Ki Hajar Dewantara mulai berusaha mewujudkan gagasan beliau.

Pada 1963, dibentuklah panitia pendiri Museum Tamansiswa yang terdiri dari keluarga Ki Hajar Dewantara, Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, dan berbagai pihak terkait.

Pada 11 Oktober 1969, Ki Nayono menerima surat dari Nyi Hadjar Dewantara yang mendorongnya untuk segera meminta perhatian dari Majelis Luhur agar bekas rumah Ki Hajar Dewantara dijadikan sebagai museum.

Cita-cita besar itu akhirnya terwujud pada 2 Mei 1970, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, saat Museum Dewantara Kirti Griya resmi dibuka.

Nama “Dewantara Kirti Griya” dipilih dengan makna “rumah yang berisi hasil kerja Ki Hajar Dewantara”, sebuah penghormatan atas perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan.

Museum Dewantara Kirti Griya Sebagai Warisan Sejarah

Kini, Museum Dewantara Kirti Griya bukan hanya sebuah tempat yang menyimpan barang-barang peninggalan sejarah, tetapi juga sebuah simbol penting dari perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam membangun sistem pendidikan yang merdeka dan berlandaskan pada nilai-nilai kebudayaan Indonesia.

Pengunjung dapat melihat koleksi foto, dokumen, dan peralatan yang digunakan Ki Hajar Dewantara, serta mempelajari pemikiran dan filosofi pendidikan yang dia perjuangkan.

Baca Juga: Museum Kailasa, Warisan Sejarah Peradaban Kuno Dieng

Museum ini juga menjadi tempat yang penuh makna, di mana setiap sudutnya menggambarkan tekad dan semangat Ki Hajar Dewantara untuk mengembangkan pendidikan yang mengutamakan kebebasan, keadilan, dan kebudayaan nasional.

Sebagai salah satu destinasi wisata edukasi, Museum Dewantara Kirti Griya memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang perjalanan pendidikan Indonesia dan perjuangan tokoh-tokoh penting dalam sejarahnya.

Dengan kunjungan ke museum ini, kita diajak untuk mengenang dan mengapresiasi jasa-jasa Ki Hajar Dewantara yang telah meletakkan dasar bagi pendidikan di Indonesia, yang terus berkembang hingga kini.

You Might Also Like

Jembatan Gantung Wisata Menantang Nyali di Situgunung

MotoGP Mandalika 2024 Perkuat Promosi “Wonderful Indonesia”

Semipro, Pesta Seni dan Budaya Masyarakat Probolinggo

Hotel Kresna Wonosobo, Menginap dengan Nuansa Klasik Kolonial

Es Cendol Elizabeth, Setia Dengan Cita Rasa

TAGGED:dewantaraki hajar dewantarakirti griyamuseumYogyakarta

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Tanaman Kamper Al-Qur’an, Jejak Perdagangan Arab di Bumi Nusantara
Next Article Pemerintah Gelontorkan Rp 465 Miliar Lewat Dana Indonesiana untuk Seniman
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Fadli Zon PUIC
Menbud Fadli Zon Sambut Delegasi PUIC dengan Resepsi Budaya
Berita 12/05/2025
perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Berita 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?