By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kang Dwi, Seniman dari Giyanti yang Berjuang Menghidupi Kesenian Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Kang Dwi, Seniman dari Giyanti yang Berjuang Menghidupi Kesenian Wonosobo
Profil

Kang Dwi, Seniman dari Giyanti yang Berjuang Menghidupi Kesenian Wonosobo

Achmad Aristyan
Last updated: 05/03/2025 09:51
Achmad Aristyan
Share
Sosok Kang Dwi yang merupakan seniman sekaligus budayawan dari Giyanti, Wonosobo. Foto: Aristyan
SHARE

Dwi Pranyoto, atau yang akrab disapa Kang Dwi, adalah seorang seniman sekaligus budayawan asal Dusun Giyanti, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo.

Lahir pada 16 Oktober 1979, ia tumbuh dalam keluarga seniman yang sudah lama menggeluti seni tradisional secara turun-temurun.

“Latar belakang saya memang dari keluarga seniman, seni tradisi. Dari Kakek, turun ke Bapak, dan sekarang saya yang meneruskan,” ujarnya.

Pendidikan formalnya di dunia seni dimulai di SMKI Yogyakarta, meskipun ia tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

Kini, ia tetap menetap di Desa Wisata Giyanti, melanjutkan perjuangan dalam bidang kesenian.

Baca Juga: Agung Wiera dan Perjalanan Panjang Fotografi Budaya

Menghidupi Kesenian dan Mendidik Generasi Muda

Sebagai seorang seniman, Kang Dwi tidak hanya berfokus pada seni tradisional, tetapi juga terbuka terhadap berbagai bentuk kesenian lain.

Ia saat ini mengelola Sanggar Rukun Putri Budaya, sanggar yang didirikan kakenya pada tahun 1980 dimana beliau melatih Karawitan dan Tari Topeng Lengger.

“Saya hanya meneruskan apa yang dikerjakan kakek dulu. Bagaimanapun keadaannya, saya tetap harus mempertahankan sanggar ini,” jelasnya.

Di sanggar ini, ia membimbing anak-anak tanpa memungut biaya administrasi.

Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana anak-anak bisa berkembang sebagai seniman yang mampu menjadikan kesenian sebagai sumber penghidupan.

“Saya ingin anak-anak di Wonosobo yang pintar di kesenian bisa mencari nafkah dari sini. Saya suka melihat mereka menyalurkan hobi, tapi saya lebih suka kalau hobi itu bisa menjadi mata pencaharian,” tambahnya.

Baca Juga: Arkiv Vilmansa dan Biota Laut, Dari Trauma ke Karya Seni

Menjaga Tradisi di Tengah Arus Budaya Baru

Sebagai seorang budayawan, Kang Dwi menyadari bahwa budaya asing semakin banyak masuk dan digemari anak muda.

Namun, ia menekankan pentingnya tetap menjaga jati diri budaya lokal.

“Kita boleh mempelajari budaya luar, asalkan jangan sampai menjadi tamu di rumah sendiri. Kalau ada budaya asing masuk, silakan pelajari, tapi jangan sampai melupakan budaya sendiri,” tegasnya.

Di Desa Wisata Giyanti, kesenian tradisional masih sangat kuat. Anak-anak muda di desa ini telah terbiasa dengan budaya yang diwariskan para leluhur.

Namun, ia mengakui bahwa di luar Giyanti, tren budaya luar memang semakin mendominasi.

Baca Juga: Mie Ongklok Instan Mas Desta, Pasta Jawa Khas Wonosobo

Dedikasi Penuh untuk Kesenian

Dalam kesehariannya, Kang Dwi sepenuhnya mengandalkan kesenian sebagai sumber mata pencaharian.

“Saya bisa dikatakan 85 persen murni seniman. Sisanya, ya seadanya,” katanya.

Ia bangga karena dari kesenian, ia mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.

Salah satu anaknya kini bahkan tengah menempuh pendidikan di ISI Yogyakarta, sebuah institusi seni ternama di Indonesia.

Bagi Kang Dwi, harapannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi lebih kepada perkembangan kesenian secara umum.

Ia ingin anak-anak muda benar-benar bisa menjadikan seni sebagai profesi yang menghidupi mereka.

“Kalau berkesenian tanpa hasil, ending-nya pasti kapok. Saya ingin pemerintah daerah tidak hanya ‘nguri-uri’ (melestarikan) kesenian, tapi juga ‘ngurib-urib’ (menghidupkan) kesenian. Karena kalau senimannya ingin bertahan hidup, harus ada yang bisa menghidupi,” pungkasnya.

Baca Juga: Siti Aminah Marijo, Pelopor Bekatul Beras Merah di Wonosobo

Dengan dedikasi dan semangatnya, Kang Dwi terus menjadi bagian penting dalam menjaga dan mengembangkan kesenian tradisional di Wonosobo.

Ia berharap akan muncul generasi baru yang bisa melampaui pencapaiannya, sehingga seni tradisi tetap lestari dan semakin berkembang di masa depan.

You Might Also Like

Amir Hamzah, Raja Penyair Zaman Pujangga Baru

Mengenang “Dalang Setan” Ki Manteb Soedharsono

Bambang Sugeng, Pengusaha Tepung Tapioka Beromzet Ratusan Juta

Komponis Legendaris Indonesia dan Warisan Karyanya

Abdullah Harahap Novelis Horor Yang Sangat Penakut

TAGGED:Budayawandwi pranyotogiyantiSenimanwonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article ramadhan on the street Gerakkan Ekonomi Lokal, Masjid Al Manshur gelar Ramadhan on the Street
Next Article Peci Sobo Al-Masykur, Inovasi Peci Tahan Air dari Wonosobo
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?