By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Keunikan Camilan Ampo Tuban Berbahan Tanah Liat Pilihan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Keunikan Camilan Ampo Tuban Berbahan Tanah Liat Pilihan
Warisan Budaya

Keunikan Camilan Ampo Tuban Berbahan Tanah Liat Pilihan

Anisa Kurniawati
Last updated: 15/01/2025 06:00
Anisa Kurniawati
Share
Secara tradisional, masyarakat Tuban percaya bahwa Ampo memiliki khasiat yang menyehatkan. Foto: dzargon.com
SHARE

Masyarakat Tuban, Jawa Timur, ternyata memiliki camilan tradisional unik bernama Ampo Tuban, yang dibuat dari tanah liat pilihan. Camilan ini memiliki bentuk yang menyerupai wafer rol dengan warna coklat kehitaman.

Bagi sebagian orang, Ampo mungkin terlihat tidak biasa. Namun, Masyarakat Tuban percaya bahwa Ampo memiliki khasiat yang menyehatkan tubuh sejak dahulu. 

Menurut beberapa sumber, ampo dibuat mbah Rasimah sejak zaman penjajahan Belanda. Saat ini dikembangkan Sarpik yang merupakan generasi kelima. 

Dianggap Berkhasiat

Ampo Tuban terbuat dari tanah liat yang harus bebas dari kontaminasi. Tanah liat ini memiliki tekstur lembut, dan tidak mengandung pasir atau kerikil.

Secara tradisional, masyarakat Tuban percaya bahwa Ampo memiliki khasiat yang menyehatkan. Tanah liat yang steril ini membantu melindungi tubuh manusia dari serangan virus dan bakteri.

Tanah liat juga dapat mengikat zat berbahaya seperti mikroba, patogen, dan virus. Sehingga memberikan efek menenangkan bagi perut. 

Maka dari itu sering dijadikan makanan favorit bagi wanita hamil yang mengidam. Caranya ampo direndam dalam air minum, dan hasil rendamannya diminum setelah beberapa saat.

Ampo juga memiliki nilai spiritual dalam budaya Tuban, hingga dijadikan sesajen dalam upacara seperti larungan dan sedekah bumi. Alasannya karena dipercaya bahwa leluhur masyarakat Tuban juga senang mengonsumsi Ampo.

Bac juga: Menikmati Pantai dan Hutan Pantai Sowan Tuban

Proses Pembuatan 

Proses pembuatannya melibatkan penumbukan tanah hingga padat. Kemudian tanah itu diserut menjadi gulungan tipis dan dipanggang di atas bara api selama sekitar 4 jam. 

Untuk membuat ampo, hanya memakai tanah liat hitam yang dipilih selektif, terutama yang tidak mengandung kerikil. Tanah liat hitam ini biasa didapatkan dari lahan persawahan atau tanah telaga. 

Proses pembuatan adonan ampo mirip dengan adonan jajanan lainnya, yaitu ditambahkan air agar mudah dibentuk. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Ambil dan pilih tanah liat yang akan digunakan sebagai adonan.
  2. Pisahkan kerikil dari tanah dengan menyaringnya, seperti proses penyaringan dalam pembuatan kue. Tanah halus dipilih untuk membuat adonan ampo.
  3. Setelah adonan siap, bentuk menjadi kotak seperti batu bata, tetapi dengan volume lebih besar. Adonan ini kemudian dikeraskan dan dikeringkan.
  4. Bentuk adonan yang telah menjadi kotak atau balok menjadi stik.
  5. Kerik adonan berbentuk kotak dengan pisau hingga menggulung seperti stik.
  6. Panggang adonan yang telah menggulung hingga mengeras dan kering. Proses pemanggangan menggunakan wajan di atas tungku kayu tanpa tambahan bahan lain.
  7. Setelah matang, ampo siap disajikan.

Ampo khas Tuban memiliki rasa gurih yang mirip dengan kacang tanah dan bisa dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu.

Salah satu camilan tradisional yang unik dan ikonik dari Kabupaten Tuban ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada tahun 2024. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Menyaksikan Lagi Keunikan Kampung Adat Sade Lombok, NTP

Ramuan Jamu, Warisan Budaya Jawa yang Diakui UNESCO

Purwaceng, Herbal dari Dieng untuk Vitalitas dan Kesehatan

Tari Jepen, Tarian Hiburan Khas Kutai dalam Pengobatan Raja

Mengenal Sape Alat Musik Tradiisional Suku Dayak

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Menelusuri Pusaka Warisan Budaya di Museum Keris Nusantara
Next Article Menpora: Patrick Kluivert Semangat Baru Sepak Bola Indonesia
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?