By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Keunikan Suku Sentani Menangkap Ikan Dengan Tradisi Bukhere
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Keunikan Suku Sentani Menangkap Ikan Dengan Tradisi Bukhere
Tradisi

Keunikan Suku Sentani Menangkap Ikan Dengan Tradisi Bukhere

Anisa Kurniawati
Last updated: 05/12/2024 08:07
Anisa Kurniawati
Share
Bhukere atau sarang buatan di Sentani, Papua
Bhukere atau sarang buatan untuk menangkap ikan di danau Sentani, Jayapura, Papua. Foto: Infopublik.id
SHARE

Suku Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua memiliki tradisi unik yang disebut Bhukere. Tradisi ini merupakan cara menangkap ikan secara tradisional di danau Sentani. Dulu, jika ingin mendapatkan hasil ikan yang banyak maka dilakukan ritual khusus. 

Bhukere atau sero-sero sendiri adalah alat tradisional untuk menangkap ikan. Alatnya terbuat dari kayu pilihan seperti kayu suang dan olulu. Kayu jenis ini tahan lama dan mempunyai nilai tinggi. Biasanya kayu digunakan untuk membangun rumah masyarakat adat.

Pembuatan Bhukere tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Harus dilakukan orang khusus yang ditunjuk Ondofolo atau Kepala Suku sebagai perwakilan adat. Alasannya untuk memastikan, Bhukere dibuat secara baik sesuai cara nenek moyang.

Ritual Khusus 

Pada zaman dulu pembuatan Bhukere dilakukan orang tertentu yang mempunyai kemampuan yang sudah di patenkan. Orang berkemampuan khusus itu dengan Kabulo. 

Selain Ondofolo mendatangi Kabulo, ada pantangan yang selama ritual dilakukan. Pantangan bagi si pemanggil ikan yaitu tidak memakan beberapa jenis ikan yang di larang sesuai ketentuan adat.

Pelaksanaan panen ikan di Bhukere dilihat dari tanda-tanda alam. Diantaranya mulai berseminya daun tumbuhan di sekitar danau. Ikan asli danau Senatani yaitu heuw mulai bermunculan. 

Baca juga: Menggali Makna Tradisi Bakar Batu Masyarakat Papua

Tradisi Bhukere diawali dengan meninjau lokasi yang di anggap banyak ikannya. Pembuatan Bhukere biasanya lakukan tiga hingga sepuluh orang. Selanjutnya bhukere didesain menyerupai bulatan melingkar dengan diameter 5 hingga 7 meter. 

Kemudian kayu-kayu ditancapkan ke dalam danau, lalu ditutup menggunakan daun sagu dan karung bekas. Setelah itu didiamkan dalam jangka waktu tertentu. Alat tradisional ini, dapat mengundang ikan untuk datang. Hasil panen ikan dalam tradisi Bhukere ini biasanya menjadi konsumsi umum, sesuai pembagian ondofolo dalam pesta adat. 

Ikon Festival

Sayangnya, tradisi ini mulai hilang akibat arus modernisasi. Padahal tradisi ini sering menjadi ritual paling sakral dalam keseharian orang Bhuyaka Sentani. Akan tetapi, budaya orang Sentani yang hilang ini sempat diangkat kembali. 

Tradisi Bhukere terakhir dilaksanakan pada April 2024 lalu di Festival Port Numbay  (FPN) ke V. Festival ini digelar di kampung Yoka dan kampung Waena. Tradisi ini akan menjadi ikon festival. Hal ini sejalan dengan Danau Sentani yang menjadi gambaran suku budaya Sentani. 

Ikan Gabus

Sejak tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Perikanan dan Kelautan juga Kementrian Kelautan Perikanan telah melakukan ujicoba sarang buatan, atau “Bhukere“ guna mengembalikan populasi Kayouw Kahebey atau ikan Gabus asli Danau Sentani.

Titik persebaran pembuatan “Bhukere“ tersebar di seluruh Danau Sentani dari Ujung Barat hingga wilayah sentani Timur  dengan melihat lokasi strategis untuk tempat bersarangnya ikan gabus. Tempat-tempat itu, seperti area dusun sagu dan neli (rumput danau).

Baca juga: Kisah Tete: Asal-usul Penyebaran Suku di Merauke Papua

Hasilnya, hingga tahun 2022, upaya ini membuahkan hasil dengan adanya peningkatan populasi ikan yang datang masuk, menetap dan berkembang biak di dalam “Bhukere“ atau sarang ikan.

Adanya peningkatan populasi ikan Kayou Kahebey di dalam Bhukere itu kemudian dimanfaatkan warga sekitar danau untuk ditangkap dan dijual ke Pasar

Keberadaan Bhukere ini adalah salah satu bukti nyata keberadaan budaya yang mempunyai nilai tersendiri bagi suku Sentani. Tradisi ini adalah bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Tradisi Dhukutan Simbol Kerukunan Akhiri Tawuran

Maras Taun, Ritual Doa dan Makan Bersama dalam Tradisi Belitung

Budaya Begalan, Tradisi Pernikahan Adat Jawa di Banyumas

Wayang Orang Sriwedari, Kesenian Solo yang Masih Lestari

Layang Badandang, Tradisi Unik Masyarakat Tapin

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Banyuurip Mangrove Center, Ekowisata Hutan Bakau di Gresik
Next Article AMI Awards ke-27 Merayakan Musik Generasi Baru
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?