By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Para Biksu Ambil Air Suci di Umbul Jumprit untuk Waisak
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Para Biksu Ambil Air Suci di Umbul Jumprit untuk Waisak
TradisiWarisan Budaya

Para Biksu Ambil Air Suci di Umbul Jumprit untuk Waisak

Achmad Aristyan
Last updated: 12/05/2025 02:16
Achmad Aristyan
Share
Para biksu dalam prosesi pengambilan air suci di Umbul Jumprit. Foto: detik.com
SHARE

Menjelang perayaan Waisak 2569 BE, para biksu dari berbagai majelis yang tergabung dalam WALUBI melakukan ritual pengambilan air suci di Umbul Jumprit, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (11/5/2025).

Air suci itu nantinya akan disemayamkan di Candi Mendut sebelum dibawa bersama api abadi dari Mrapen menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, sebagai bagian dari prosesi detik-detik Waisak.

Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2025, Tanto Harsono, menjelaskan bahwa pengambilan air suci ini menjadi bagian penting dalam tradisi perayaan Waisak.

“Bersama api abadi dari Mrapen Kabupaten Grobogan akan kita bawa bersama-sama ke Candi Borobudur untuk merayakan detik-detik Waisak Tahun 2569 BE,” ujarnya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Sejarah Waisak di Candi Borobudur, Dari Dinasti Syailendra-Sekarang

Tanto menyebutkan bahwa sekitar 60 hingga 100 biksu hadir di lokasi untuk mengikuti prosesi sakral ini.

Mereka mengambil air dari Umbul Jumprit dan memasukkannya ke dalam 22 kendi yang telah disiapkan.

“Makna air suci adalah sumber kehidupan. Dalam tubuh kita pun lebih dari 50 persen adalah air, jadi tanpa air kita juga susah,” ungkapnya, menekankan pentingnya simbolisasi air dalam ajaran Buddha.

Waisak tahun ini mengangkat tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”, dengan subtema “Bersatu Mewujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua Makhluk”.

Menurut Tanto, tema ini mencerminkan harapan umat agar setiap insan mampu menjaga kedamaian batin dan hidup harmonis dengan sesama.

“Umat pada Waisak tahun ini mengharapkan kehidupan lebih baik, semua bisa belajar dengan darma yang bagus sehingga otomatis hatinya akan tenteram, damai, dan akan menjunjung kesejahteraan bersama,” tambahnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Fatchur Rochman.

Ia menyampaikan apresiasi atas kedatangan para biksu ke Kabupaten Temanggung dalam rangka pengambilan air suci.

“Terkait dengan kegiatan hari ini untuk pengambilan air suci di Umbul Jumprit ini harapan utamanya adalah untuk ataupun sebagai simbol kesucian dan jernihnya pikiran serta sebagai sumber berkah bagi umat Buddha,” ucap Fatchur.

Ia menambahkan bahwa air suci ini diyakini sebagai lambang ketenangan hati, kerendahan diri, dan sumber kehidupan.

Baca Juga: Menjelang Waisak 2025, Menbud Dorong Inklusivitas dan Pemulihan di Borobudur

Kemenag Temanggung pun berkomitmen terus mendukung kegiatan keagamaan ini setiap tahunnya.

“Kami Kementerian Agama selalu mendukung kegiatan ini. Kami beserta penyelenggara Buddha dan kawan-kawan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung siap mendukung kegiatan hari ini dan rangkaian dari Hari Raya Waisak tahun 2025,” tegas Fatchur.

Prosesi pengambilan air suci di Umbul Jumprit ini telah menjadi tradisi tahunan yang sarat makna spiritual, sekaligus menjadi penanda awal dari serangkaian kegiatan perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia.

You Might Also Like

Doger Kontrak Subang, Tarian Ronggeng untuk Orang Kasmaran

Tradisi Nokeso, Upacara Kedewasaan Suku Kaili Sulawesi Tengah

Museum Lambung Mangkurat Perkenalkan Jalur Rempah

Damarwulan, Kolaborasi Atraksi Seni Tari dan Teater

Ini Alasan Menyantap Mi Aceh Selalu Bikin Ketagihan

TAGGED:biksucandi borobudurtemanggungumbul jumpritwaisakwalubi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Makna Ritual Pradaksina oleh Biksu Thudong Thailand di Candi Borobudur
Next Article MTD 2025 Suguhkan Atmosfer Tempo Doeloe di Magelang
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?