By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kisah Asmara Dalam Legenda Putri Naga Pulau Komodo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Kisah Asmara Dalam Legenda Putri Naga Pulau Komodo
Cerita Rakyat

Kisah Asmara Dalam Legenda Putri Naga Pulau Komodo

Anisa Kurniawati
Last updated: 19/12/2024 04:00
Anisa Kurniawati
Share
Ilustrasi Kawanan Komodo di Pulai komodo, NTT. Foto: pinterest
SHARE

Pulau Komodo terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan tempat habitat asli binatang purba komodo. Dikenal memiliki keindahan menakjubkan, Pulau Komodo ternyata memiliki legenda dan sejarah yang populer di kalangan masyarakat. 

Salah satu legenda yang terkenal di masyarakat adalah tentang kisah asmara Putra Naga dan Majo. Legenda ini menceritakan Putri Naga yang melahirkan seekor bayi naga.

Bayi Naga

Dikisahkan tinggal seorang perempuan gaib bernama Putri Naga.  Putri ini dikenal akan kecantikannya yang kemudian menikah dengan Majo, pemuda asal pulau seberang.

Dari pernikahan tersebut, Putri Naga hamil dan melahirkan anak kembar yakni seorang bayi laki-laki dan seekor bayi naga. Bayi laki-laki diberi nama Gerong dan dibesarkan di antara manusia.

Sementara kembarannya yang berwujud naga diberi nama Orah dan dibesarkan di tengah hutan. Sejak kecil Gerong dan Orah dipisahkan sehingga mereka tak saling mengenal satu dengan lainnya. 

Suatu hari setelah mereka dewasa Gerong sedang berburu di hutan. Dengan berbekal tombak, Gerong berhasil membunuh seekor rusa. Namun saat Gerong mengambil hasil buruannya, tiba-tiba muncul seekor kadal raksasa yang berusaha mengambil rusa itu. 

Melihat hal itu, Gerong langsung mengangkat tombak hendak membunuh kadal raksasa tersebut. Namun tiba-tiba muncul sosok gaib Putri Naga. Sang Putri Naga memberitahu jika kadal yang akan ia bunuh adalah saudara kembarnya.

 “Jangan bunuh hewan ini, dia saudara perempuanmu, Orah. Aku-lah yang melahirkan kalian. Anggaplah dia sesamamu karena sejatinya bersaudara kembar,” kata Putri Naga kepada Gerong.

Sejak saat itu masyarakat sekitar selalu memperlakukan komodo sebagai saudara. Hingga kini, masyarakat menyayangi hewan ini. Itulah cerita legenda singkat dari asal muasal hewan Komodo. 

Penemuan & Sains

Selain dikenal karena legendanya. Konon Komodo ditemukan oleh Letnan Jacques Karel Henri van Steyn van Hensbroek pada tahun 1910. Saat itu ia ditempatkan di Pulau Flores Indonesia timur oleh pemerintahan kolonial Belanda.

Dia kemudian penasaran dengan kabar burung bahwa ada buaya darat yang cukup aneh, yang hanya terdapat di wilayah Nusantara. Seketika dia berangkat ke pulau itu untuk menyelidiki sendiri. 

Ia kembali dengan foto dan kulit binatang itu. Kemudian hasil itu dia kirim ke Pieter Ouwens, yang saat itu direktur Java Zoological Museum dan Botanical Gardens Buitenzorg (Kebun Raya Bogor). 

Ketika Pieter melihat kulit dan foto yang dikirim Letnan Jacques, ia menyadari bahwa hewan ini bukan buaya, melainkan sebuah kadal raksasa yang ukurannya berkali-kali lipat daripada kadal biasa. Maka dari itu, dia langsung menerbitkan deskripsi formal pertama tentang hewan tersebut, yang sekarang kita kenal sebagai komodo. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Putri Kaca Mayang, Legenda Asal Usul Kota Pekanbaru

Watu Maladong, Batu Sakti Pembawa Kesuburan di Sumba

Dukuh Krojok, Legenda Murid Ki Bahurekso dan Anak Ki Demang

Legenda Bhre Pamotan dan Misteri Hilangnya Raja Majapahit

Tampe Ruma Sani, Kisah Kesabaran yang Membawa Kebahagiaan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Tradisi Waruga Minahasa, Penguburan Jenazah Dengan Peti Batu
Next Article Klenteng Kim Hin Kiong, Saksi Sejarah Tiongkok di Gresik
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?