Komunitas Celah-Celah Langit (CCL) di Bandung, Jawa Barat merupakan kelompok seni teater yang masih berdiri sebagai media aspirasi. Baru saja merayakan HUT ke-26 tahun, CCL terus berkarya melalui musik, teater, tari, seni lukis, sastra dan lainnya.
Aktivitas komunitas ini telah ada sejak tahun 1985 dan diresmikan pada 1998, tanggal 22 Mei oleh Iman Soleh. Salah satu karya pentas mereka yang bertajuk “ Ode Air” telah dipertontonkan sekitar tahun 2001-2005 di beberapa tempat di Indonesia, yang kemudian berakhir di . kota Islamabad dan Lahore di Pakistan.
Selain di Indonesia, komunitas ini bergabung dengan kelompok teater dari beberapa negara seperti Afrika Selatan, Zimbabwe, Prancis, Australia, Belanda.
“Saya akhirnya menyadari dalam pentingnya seni dan pendidikan kontekstual baik di masa kini atau masa yang akan datang,” ujar Iman.
Naskah “Ode Air” sendiri ditulis dan digarap secara bersama-sama hingga lebih dari 30 orang dengan cara collaborative text.
“Tradisi lisan pada orang-orang modern ini buruk sekali. Seperti sulit menyampaikan tentang ilmu yang mereka miliki. Maka dari itu, hal ini menjadi latar belakang kenapa kami garap naskah secara bersama-sama. Semudah mengobrol lalu dicatat, hanya saja kami tentukan apa yang ingin dibicarakan lalu kita tampilkan,” ungkapnya.
Motivasi Iman Soleh untuk menyampaikan kritiknya lewat kesenian adalah karna kesukaannya pada puisi W.S. Rendra dengan judul Sajak Sebatang Lisong.
“Tulis yang ada di dekatmu, maka itulah yang membawamu ke tempat-tempat jauh. Sesuai dengan kontekstual yang saya sampaikan tadi, kita tulis tentang keresahan kita yang paling dekat, itu yang membawa kita ke tempat yang jauh selama adanya seni dan pendidikan kontekstual tadi.”
Iman Soleh yang sekaligus menjadi dosen Teater di kampus Institut Seni Budaya Indonesia ini mengungkapkan bahwa motivasinya membangun komunitas ini didasari atas rasa kehilangannya terhadap gelanggang remaja yang dulu pernah ada di Kota Bandung. Alasan lainnya, karena kurangnya taman kebudayaan, Imam membuat tempat agar anak muda dapat bebas berekspresi.
Iman Soleh mengakui bahwa teater belum tentu memberikan kita hidup atau menghidupi, namun dari situlah dapat membuka cara orang mau hidup. Ia juga menganggap bahwa teater adalah kesenian yang primitif karena hanya menggunakan orang
Komunitas CCL sendiri berlokasi di Gang Bapak Eni No. 8/169A di belakang Terminal Ledeng Bandung. Setiap hari Sabtu pagi, CCL rutin melakukan kegiatan seperti olah rasa, dan juga sedang mempersiapkan pentas.
Komunitas kesenian ini merupakan salah satu aksi dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia. CCL membuktikan bahwa kesenian harus dimulai dari masing-masing supaya kebudayaan tidak tergerus waktu. (Anisa Kurniawati-Diskominfo Kota Bandung)