By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kuliner Ekstrem Paniki, Kelelawar Berbumbu Khas Manado
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kuliner Ekstrem Paniki, Kelelawar Berbumbu Khas Manado
Warisan Budaya

Kuliner Ekstrem Paniki, Kelelawar Berbumbu Khas Manado

Achmad Aristyan
Last updated: 28/12/2024 15:57
Achmad Aristyan
Share
Paniki, kuliner ekstrem khas Manado yang dibuat dari kelelawar. Foto: Wikipedia/Gunawan Kartapranata
SHARE

Di setiap daerah, kuliner ekstrem menjadi bagian penting dari warisan budaya, meskipun sering dianggap aneh atau bahkan sangat tidak umum oleh sebagian orang.

Salah satu contoh kuliner ekstrem yang sangat dikenal di Indonesia adalah paniki atau kelelawar, yang merupakan hidangan khas Sulawesi Utara, khususnya di Manado. 

Dengan cita rasa yang unik dan cara pengolahan yang khas, paniki menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi para penikmatnya.

Hidangan Khas Minahasa

Dilansir dari Kompas, Paniki menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner Manado selama berabad-abad. Dikenal dengan rasa unik dan mengandung rempah-rempah khas Sulawesi Utara.

Paniki menjadi hidangan istimewa yang sering dinikmati dalam berbagai acara spesial seperti ulang tahun atau hari raya. 

Bagi masyarakat Minahasa, daging kelelawar yang diolah dengan bumbu tradisional bukan hanya soal rasa, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya mereka.

Kelelawar, yang umumnya dianggap sebagai hewan yang tidak lazim untuk dikonsumsi, dipercaya memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Konon, daging kelelawar memiliki kandungan senyawa kitotefin yang mirip dengan obat asma.

Selain itu, daging kelelawar juga dianggap kaya akan protein dan Omega-3, yang diyakini dapat meningkatkan kecerdasan serta membantu mengurangi penuaan dini.

Proses Rumit

Melansir dari Wikipedia, pengolahan paniki membutuhkan keterampilan khusus. Setelah dibersihkan dari bulu-bulunya, kelelawar dimasak dengan santan dan bumbu khas, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, daun serai, dan jahe. 

Proses memasak ini memakan waktu hingga dua jam, agar santan meresap sempurna ke dalam daging kelelawar. Hasilnya, paniki memiliki rasa yang pedas dan kaya bumbu, sangat khas dari masakan Manado. 

Biasanya, paniki diolah dengan teknik rica-rica, woku, atau sup, yang memberikan rasa yang tajam dan menggugah selera.

Kuliner Ekstrim

Paniki dapat ditemukan dengan mudah di beberapa pasar tradisional di Sulawesi Utara, seperti Pasar Bersehati, Pasar Beriman, dan Pasar Pinasungkulan.

Di Pasar Pinasungkulan, yang terletak di Karombasan, Manado, paniki menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan yang tertarik dengan kuliner ekstrem. 

Pasar ini juga menjual berbagai hewan eksotis lainnya seperti daging ular, babi hutan, dan anjing, yang membuatnya semakin terkenal sebagai surga bagi pecinta kuliner ekstrem. Bagi sebagian orang, menjelajahi pasar tradisional ini menjadi bagian dari pengalaman wisata yang unik. 

Di Pasar Beriman, misalnya, pengunjung bisa menemukan paniki sebagai bagian dari “keanehan” yang memikat rasa penasaran banyak orang.

Regulasi Paniki

Meskipun paniki menjadi hidangan yang populer di Sulawesi Utara, pemerintah melalui Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut telah menetapkan kuota untuk penangkapan kelelawar hitam, yang tidak dilindungi. 

Setiap tahun, kuota penangkapan kelelawar dibatasi maksimal 150 ekor, dan masyarakat diimbau untuk membentuk penangkaran kelelawar guna menjaga keseimbangan ekosistem.

BKSDA Sulut bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk meneliti dampak ekonomi dari perdagangan satwa liar dan memberikan alternatif ekonomi bagi masyarakat. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Prol Tape Jember, Perpaduan Asam Manis dalam Satu Gigitan

Tanaman Kamper Al-Qur’an, Jejak Perdagangan Arab di Bumi Nusantara

Tabuhan Ketipung dalam Musik Tradisional Indonesia

Makanan Khas Karedok Sunda, Salad Tradisional Asli Indonesia

Rawon dan Laksa, Kuliner Indonesia Yang Mendunia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article batik korpri Filosofi Di Balik Batik Korpri, Simbol Pengabdian Pegawai Negeri
Next Article batik betawi Batik Betawi, Warna dan Motif Penuh Filosofi Identitas Jakarta
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?