By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Ini Alasan Menyantap Mi Aceh Selalu Bikin Ketagihan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Ini Alasan Menyantap Mi Aceh Selalu Bikin Ketagihan
Warisan Budaya

Ini Alasan Menyantap Mi Aceh Selalu Bikin Ketagihan

Ridwan
Last updated: 23/10/2024 12:02
Ridwan
Share
3 Min Read
Sajian Mie Aceh yang mengundang selera.
Foto: wikimedia commons/ Nafisathallah
SHARE

Mi Aceh, kuliner dari bagian utara Pulau Sumatera berbahan dasar mi dengan kuah kari kental telah menjadi hidangan yang banyak dikenal di berbagai daerah Indonesia. Kuliner perpaduan antara India, mi Tiongkok, dengan bumbu rempah khas Aceh ini sering dihidangkan pada saat lebaran. 

Masakan dari Sumatera terkenal kaya akan rempah serta berkuah dan sanggup menggugah selera siapa saja yang mencobanya. Salah satu daerah itu adalah Aceh, provinsi paling utara di Bumi Andalas. Hari Raya Idulfitri menjadi momentum paling pas untuk menjajal aneka kuliner spesial buatan masyarakat Serambi Makkah.

Jika biasanya hidangan yang sering ditemukan saat lebaran adalah opor ayam, rendang dan lainnya. Maka di Aceh, kuliner paling terkenal adalah mi aceh. Hidangan ini terbuat dari mi kuning tebal dengan irisan daging sapi atau kambing dan bisa juga dicampur udang atau cumi. 

Baca Juga: Mie Ongklok Longkrang: Ikon Kuliner Wonosobo Sejak 1975

Masakan mi tersebut juga disajikan dalam sup seperti kari gurih, kemudian ditaburi bawang goreng yang membuat sajian ini semakin harum baunya. Akan lebih lengkap lagi jika ditambah keripik emping, timun, dan jeruk nipis. 

Masakan khas ini biasanya disajikan dalam bentuk mi kuah, mi goreng kering, dan mi goreng basah. Baik kuah dan goreng, keduanya menggunakan kaldu sebagai bahan utamanya. Perbedaannya hanya terletak pada kekentalan kuah yang digunakan. 

Selain menggunakan mi kuning yang tebal, perbedaan dengan masakan mi dari daerah lain adalah dari bumbu yang digunakan. Biasanya mie ini menggunakan bumbu halus seperti cabai merah, kunyit, jinten, kapulaga, bawang putih, dan merica dengan jumlah takaran yang relatif banyak. 

Dilansir dari laman katadata.co.id, keberadaan mi dari Aceh dipengaruhi oleh India dari bentuk masakannya yang berupa kaldu kental. Selain itu juga mi yang dipengaruhi dari Tiongkok. Pengaruh tersebut terjadi karena dulunya pelabuhan Kerajaan Aceh merupakan pelabuhan sibuk yang banyak disinggahi pedagang asing. 

Menurut buku, “Sejarah Makanan dan Bumbu Khas Aceh yang Melegenda” oleh Analisa Tempo, pelopor mi khas ini adalah rumah makan Mi Razali yang telah berjualan sejak tahun 1967. Pada saat itu, belum menggunakan nama mi aceh. 

Seiring dengan perkembangan zaman, mi Aceh kemudian dibawa ke tanah Jawa bahkan hingga Malaysia. Hingga saat ini kuliner tradisional ini mudah di seluruh daerah Indonesia (Anisa Kurniawati-Berbagai sumber)

You Might Also Like

Istana Djoen Eng, Bangunan Peninggalan Raja Gula Salatiga

Kak Emma Bermain Bersama Pelajar MI Muhammadiyah Wonosobo

Jaranan Mataraman, Representasi Prajurit Mataram dari Blitar 

Gereja Santo Mikhael, Landmark Sejarah Katolik di Sumsel

Behempas Bantal, Tradisi Adu Kekuatan dan Kesimbangan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Jujur Prananto, salah seorang penulis skenario film terkenal di Indonesia Jujur Prananto, Penulis Skenario Film Fenomenal
Next Article Tuti Maryati, Bintang Musik Keroncong Indonesia
2 Comments 2 Comments
  • Pingback: Mi Ongklok Longkrang: Ikon Kuliner Wonosobo Sejak 1975 - emmanus.com
  • Pingback: 9 Kerupuk Lezat di Indonesia, Sudah Pernah Coba? - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?