Mendikdasmen (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah), Abdul Mu’ti kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini disampikan dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI.
Sejumlah langkah strategis sejalan dengan visi besar “Pendidikan Bermutu untuk Semua” dan mendukung arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto, khususnya Asta Cita ke-4 dipaparkan Abdul Mu’ti. Salah satu fokus utama yang disampaikan adalah penguatan kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun, termasuk pendidikan anak usia dini.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan sejak awal kehidupan,” ujar Abdul Mu’ti dilansir dari infopublik.id Rabu (23/4/2025).
Baca juga: SD Negeri Selomerto, Menjaga Akar Budaya Jawa Melalui Pendidikan
Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik
Upaya peningkatan kualitas tenaga pendidik juga menjadi prioritas. Pada 2025, Kemendikdasmen menargetkan pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk 806.000 guru. Pemerintah juga menyiapkan bantuan pendidikan bagi guru yang belum memiliki kualifikasi D-IV atau S1.
“Kami juga menaikkan tunjangan sertifikasi guru dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta, dan ditransfer langsung ke rekening guru tanpa melalui pemerintah daerah,” ungkap Mendikdasmen, Abdul Mu’ti.
Untuk mendukung pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman Kemendikdasmen mulai memperkenalkan konsep deep learning serta memberikan pelatihan kepada guru. Mulai tahun ajaran 2025, kurikulum baru yang memasukkan mata pelajaran pilihan seperti coding dan kecerdasan buatan (AI) akan diterapkan di sekolah.
Baca juga: SD N 10 Wonosobo: Wujudkan Pendidikan Berkualitas dengan Budaya Beradab
Program Pengembangan Bakat dan Karakter Siswa
Kemendikdasmen juga menggandeng Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta PSSI dalam program pengembangan bakat siswa, khususnya di bidang olahraga. Di sisi infrastruktur, Inpres No. 7 Tahun 2025 mengalihkan pengelolaan anggaran pendidikan ke Kemendikdasmen guna memperkuat sarana dan prasarana.
Penguatan karakter siswa turut menjadi perhatian dengan diluncurkannya program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria. Video senam “Anak Hebat” bahkan telah ditonton lebih dari 48 juta kali, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat.
Sebagai upaya perbaikan sistem penerimaan siswa baru, Kemendikdasmen mengembangkan SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) menggantikan sistem PPDB. Untuk menjamin pemerataan, Kemendikdasmen telah menjalin kerja sama dengan Kemendagri agar seluruh daerah menerbitkan petunjuk teknis pelaksanaannya.
Peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) juga diperkuat. Mereka kini diwajibkan mengajar hanya 16 jam per minggu, dengan sisa waktu digunakan untuk kegiatan konseling dan pelatihan, demi mendukung kebutuhan psikososial peserta didik.
Baca juga: SMP 1 Selomerto Lestarikan Budaya Lewat Karawitan dan Pembelajaran Sehari-hari
Bidang Literasi dan Numerasi
Di bidang literasi dan numerasi, Kemendikdasmen meluncurkan Gerakan Numerasi Nasional guna melengkapi program Gerakan Literasi yang telah lebih dahulu dijalankan.
Berbagai langkah konkret Mendikdasmen menunjukkan bahwa transformasi pendidikan di Indonesia tidak sekadar wacana, melainkan komitmen nyata untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berpihak pada peserta didik serta tenaga pengajar di seluruh pelosok negeri.