By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Larung Sembonyo, Ritual Sedekah Laut Masyarakat Trenggalek
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Larung Sembonyo, Ritual Sedekah Laut Masyarakat Trenggalek
Tradisi

Larung Sembonyo, Ritual Sedekah Laut Masyarakat Trenggalek

Achmad Aristyan
Last updated: 09/02/2025 05:24
Achmad Aristyan
Share
Ritual Larung Sembonyo yang berlangsung meriah. Foto: kkp.go.id
SHARE

Larung Sembonyo merupakan sebuah upacara adat yang telah menjadi tradisi turun-temurun bagi masyarakat nelayan di Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Upacara ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah serta sebagai permohonan keselamatan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. 

Tidak hanya menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial, Larung Sembonyo juga memiliki nilai budaya yang mendalam, yang diwariskan nenek moyang sejak zaman dahulu.

Melalui upacara ini, masyarakat Prigi berusaha menjaga hubungan harmonis dengan alam dan leluhur, serta memastikan kelangsungan hidup mereka, terutama saat melaut.

Asal Usul dan Sejarah Larung Sembonyo

Melansir dari detik.com, Upacara Larung Sembonyo berakar dari cerita legendaris tentang Tumenggung Yudha Negara, seorang kesatria yang berasal dari Kerajaan Mataram.

Dalam upaya memperluas kerajaan, Tumenggung Yudha dan pasukannya menyidir daerah-daerah pesisir, termasuk wilayah Prigi yang kala itu dikenal angker dan dihuni makhluk gaib. 

Setelah melalui berbagai rintangan, Tumenggung Yudha akhirnya bertemu penguasa makhluk gaib di wilayah itu, yang mengizinkan dia membuka wilayah itu dengan syarat menikahi Putri Gambar Inten, putri penguasa makhluk gaib.

Pernikahan Tumenggung Yudha dengan Putri Gambar Inten dilaksanakan pada hari Senin Kliwon bulan Selo, yang kemudian menjadi tanggal yang dianggap sakral dan dipilih sebagai pelaksanaan upacara Larung Sembonyo.

Sebagai bentuk syukur atas keberhasilan membuka wilayah dan hasil laut yang melimpah, masyarakat nelayan di Prigi mulai menyelenggarakan upacara adat ini.

Baca juga: Larung Sesaji Bumi Bukan Hanya Sebuah Tradisi

Makna dan Pelaksanaan Upacara Larung Sembonyo

Dilansir dari kumparan.com, Larung Sembonyo adalah sebuah doa dan permohonan kepada Tuhan agar masyarakat nelayan selalu diberi keselamatan, diberkahi hasil laut yang melimpah, serta dijauhkan dari musibah.

Selama upacara ini, masyarakat akan melarung sesaji ke laut, yang di antaranya berupa boneka kecil yang terbuat dari tepung ketan, menyerupai mempelai. 

Boneka itu melambangkan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur yang membuka lahan dan menjaga keberlangsungan hidup di pesisir Prigi.

Selain itu, upacara ini juga memiliki berbagai perlengkapan lain seperti seserahan dan alat tradisional yang digunakan dalam upacara adat Jawa. 

Semua prosesi ini dilakukan nelayan dan masyarakat dengan khidmat, dengan harapan mereka akan terus diberkahi keselamatan dan keberhasilan dalam melaksanakan pekerjaan

Pentingnya Larung Sembonyo dalam Kehidupan Masyarakat Prigi

Tradisi yang telah dijalankan sejak abad ke-19 ini bukan hanya menjadi bagian penting dari kebudayaan masyarakat pesisir, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Tradisi ini mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan alam, menghormati leluhur, dan bersyukur atas hasil bumi dan laut yang diperoleh. 

Larung Sembonyo juga menjadi wujud kebersamaan masyarakat nelayan yang saling menjaga dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan hidup.

Meskipun sempat terhenti, Larung Sembonyo kini kembali dilaksanakan secara besar-besaran sejak tahun 1985, dan menjadi agenda rutin yang didukung penuh Pemerintah Kabupaten Trenggalek. 

Kini, upacara ini bukan hanya menjadi milik masyarakat nelayan, tetapi juga menjadi simbol kebudayaan yang harus dilestarikan agar generasi mendatang tetap dapat mengenal dan menghargai warisan budaya yang ada.

Dengan segala makna dan sejarah yang terkandung di dalamnya, Larung Sembonyo tetap menjadi tradisi yang menguatkan ikatan masyarakat dengan alam dan leluhur, serta sebagai bentuk doa untuk keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat pesisir Prigi. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Tradisi Bekayat Cara Membaca Hikayat Masyarakat Suku Sasak

Larung Sesaji Bumi Bukan Hanya Sebuah Tradisi

Imlek di Indonesia, Dari Larangan Orba ke Hari Libur Nasional

Buka Egek, Tradisi Suku Moi Papua dalam Menjaga Alam

Ruwat Pepunden Kiai Joko Nolo, Tradisi Warga Lereng Sumbing 

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article 3 Catatan Penting Pramoedya Ananta Toer tentang Yogyakarta
Next Article Sikap Masyarakat Baduy Hadapi Modernisasi dan Teknologi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?