By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda Gunung Merapi: Pertarungan Dua Empu Sakti
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Legenda Gunung Merapi: Pertarungan Dua Empu Sakti
Cerita Rakyat

Legenda Gunung Merapi: Pertarungan Dua Empu Sakti

Ridwan
Last updated: 16/10/2024 08:53
Ridwan
Share
4 Min Read
Ilustrasi 2 empu sakti yaitu Empu Rama dan Empu Pamadi. Foto: YouTube/Dongeng Kit
SHARE

Kisah yang melegenda ini mengungkapkan asal usul Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan ketinggian mencapai 2.968 mdpl, Gunung Merapi terbentuk dari perseteruan antara dua empu sakti dan dewa-dewa dari Khayangan.

Dahulu kala, kawasan utara pulau Jawa, di mana kini berdiri Gunung Merapi, merupakan hutan lebat yang dihuni oleh dua empu keris yang sangat sakti. Mereka adalah Empu Rama dan Empu Pamadi, yang selalu menyala dengan semangat di dalam tungku perapian untuk menempa keris. Dengan keterampilan luar biasa, mereka menciptakan keris tanpa menggunakan alat, hanya mengandalkan kekuatan tangan mereka untuk menempa dan merapikan keris yang panas.

Tak jauh dari lokasi itu, di sisi selatan hutan, berdiri Gunung Jamurdipa, sebuah gunung yang sudah tidak aktif dan terletak di daerah pantai berbatu karang. Suatu ketika, Batara Narada dan Dewa Penyarikan mengamati Gunung Jamurdipa dari langit. Setelah melihat kondisi gunung tersebut, mereka kembali ke Khayangan untuk melaporkan temuan mereka kepada Batara Guru.

“Bagaimana hasil penyelidikan kalian mengenai Gunung Jamurdipa?” tanya Batara Guru.

Batara Narada dan Dewa Penyarikan menjelaskan bahwa kondisi Gunung Jamurdipa menyebabkan Pulau Jawa miring ke arah selatan, dan jika tidak dipindahkan, pulau tersebut bisa tenggelam. Mereka juga mengusulkan agar gunung itu dipindahkan ke daerah tengah, di mana terdapat hutan lebat yang cocok untuk lokasi baru. Mendengar hal ini, Batara Guru memerintahkan mereka untuk berbicara dengan dua empu sakti tersebut.

Ketika Batara Narada dan Dewa Penyarikan tiba, Empu Rama dan Empu Pamadi terkejut dengan kedatangan mereka. Batara Narada menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk meminta izin memindahkan Gunung Jamurdipa agar Pulau Jawa tidak tenggelam. Mereka juga memohon kepada kedua empu untuk pindah dari hutan.

Namun, Empu Rama dan Empu Pamadi menolak permintaan tersebut. Mereka khawatir jika pindah, kualitas keris yang mereka buat akan menurun. Diskusi panjang antara kedua pihak tidak membuahkan hasil. Dalam upaya untuk meyakinkan, Batara Narada mencoba pendekatan yang lebih tegas, tetapi kedua empu tetap pada pendiriannya, yang berujung pada pertarungan sengit antara mereka.

Pertarungan berlangsung lama, tanpa tanda-tanda kemenangan di pihak manapun hingga keesokan harinya. Akhirnya, Batara Narada dan Dewa Penyarikan terpaksa kembali ke Khayangan untuk melaporkan keadaan tersebut kepada Batara Guru. Mendengar laporan itu, Batara Guru memerintahkan mereka untuk tetap memindahkan Gunung Jamurdipa meskipun kedua empu tidak mau pindah.

Batara Narada dan Dewa Penyarikan pun mengangkat Gunung Jamurdipa dan membawanya terbang dari selatan menuju utara. Di saat yang bersamaan, Empu Rama dan Empu Pamadi tercengang melihat benda besar melayang di atas mereka. Gunung Jamurdipa akhirnya jatuh dan menimpa kedua empu tersebut.

Dengan pemindahan ini, Gunung Jamurdipa resmi berpindah tempat. Namun, dari puncak gunung itu, keluar asap putih yang berasal dari tungku perapian tempat kedua empu menempa keris. Sejak saat itu, Gunung Jamurdipa lebih dikenal dengan sebutan Gunung Merapi.

Kisah ini bukan hanya mengisahkan asal usul Gunung Merapi, tetapi juga menyampaikan pesan moral. Kita diajarkan untuk tidak menggunakan kekerasan atau cara-cara buruk dalam mencapai tujuan, melainkan melalui pendekatan yang bijaksana dan damai. (Achmad Aristyan – Sumber: YouTube Dongeng Kita)

You Might Also Like

Roro Mendut, Keteguhan Hati Perempuan di Tengah Kekuasaan

Filosofi Di Balik Keindahan Batik Rereng Ciwangi Sukabumi

Legenda Asal Usul Telaga Sarangan, Kisah Kyai dan Nyai Pasir

Legenda Jedo Pare dan Pengorbanan Seorang Perempuan

Legenda Raksasa Jonggrang dan Gunung Bongkok Purwakarta

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Ki Ageng Pandanaran, Legenda Nama Salatiga Bermula
Next Article Perpres Baru, Kebudayaan Penggerak Pembangunan 2025-2045
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?