By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda Putri Mambang Linau, Cerita Rakyat Bengkalis, Riau
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Legenda Putri Mambang Linau, Cerita Rakyat Bengkalis, Riau
Cerita Rakyat

Legenda Putri Mambang Linau, Cerita Rakyat Bengkalis, Riau

Achmad Aristyan
Last updated: 22/01/2025 04:13
Achmad Aristyan
Share
Ilustrasi Putri Mambang Linau yang terbang ke kahyangan saat menari di depan Bujang Enok. Gambar: dpk.kepriprov.go.id/Cerita Rakyat Melayu Muatan Lokal/Wahyuningrum
SHARE

Di sebuah daerah di tanah Bengkalis, Provinsi Riau, hiduplah seorang pemuda bernama Bujang Enok. Pemuda ini dikenal hidup miskin, tanpa orang tua, dan tanpa sanak saudara.

Meski begitu, ia memiliki hati yang mulia dan suka menolong. Sehari-hari, ia mencari kayu bakar di hutan untuk dijual di pasar atau ditukar dengan kebutuhan pokok.  

Pertemuan dengan Ular Berbisa  

Melansir dari wikibooks.org, suatu pagi saat tengah berjalan di hutan, Bujang Enok bertemu seekor ular berbisa yang menghadangnya. Bujang Enok berusaha mengusir ular itu dengan baik, namun hewan itu tetap bertahan di tempatnya.

Ketika ular itu hendak menyerang, Bujang Enok akhirnya menggunakan semambu atau tongkat rotan peninggalan almarhum ayahnyauntuk melindungi diri. Sekali pukul, ular itu mati.  

Setelah memastikan ular tidak bergerak lagi, Bujang Enok menguburkannya di pinggir jalan.

Ketika melanjutkan pekerjaannya mengumpulkan kayu, ia mendengar suara dua perempuan bercakap-cakap dari arah lubuk sungai, membahas kematian ular itu. 

Meskipun merasa heran, ia memilih untuk tidak memedulikannya.  

Kejutan di Dapur  

Sepulang dari hutan, Bujang Enok mendapati hidangan lengkap di dapurnya. Karena lapar, ia segera memakan makanan itu sambil bertanya-tanya siapa yang telah menghidangkannya. 

Ia penasaran karena tidak memiliki kerabat atau tetangga dekat yang mungkin berbuat demikian. Keesokan harinya, Bujang Enok memutuskan untuk mengintai siapa yang telah masuk ke pondoknya. 

Menjelang siang, ia melihat tujuh gadis cantik seperti bidadari datang dari arah lubuk sungai, membawa hidangan dan masuk ke pondoknya. Di antara mereka, seorang gadis berselendang jingga tampak paling memikat hati Bujang Enok.  

Setelah para gadis pergi, ia mengikuti mereka ke lubuk sungai. Dari balik semak-semak, Bujang Enok melihat mereka berganti pakaian untuk mandi. Saat itu, ia menggunakan tongkat untuk mengambil selendang jingga milik gadis tercantik.  

Baca juga: Putri Kaca Mayang, Legenda Asal Usul Kota Pekanbaru

Pertemuan dengan Putri Mambang Linau  

Setelah selesai mandi, gadis berselendang jingga menyadari selendangnya hilang. Ia bersama teman-temannya mencarinya, namun tidak menemukannya. 

Enam gadis lainnya kemudian mengenakan selendang masing-masing dan terbang ke angkasa, meninggalkan gadis berselendang jingga sendirian di tepi lubuk. Bujang Enok keluar dari persembunyian dan menghampiri gadis itu. 

Saat ditanya, gadis itu memohon agar selendangnya dikembalikan. Namun, Bujang Enok memberi syarat gadis itu harus menikah dengannya. Gadis itu menyetujui, dengan satu syarat pula, bahwa jika ia harus menari suatu hari nanti, pernikahan mereka akan berakhir.  

Gadis itu mengaku sebagai Mambang Linau. Mereka menikah dan hidup bahagia. Setelah menikah, kebaikan hati Bujang Enok semakin terkenal hingga Raja mengangkatnya menjadi Batin (Pemimpin adat) di kampung Petalangan.  

Titah Raja dan Perpisahan yang Tragis  

Suatu hari, Raja mengadakan pesta yang mengharuskan istri para pembesar menari. Putri Mambang Linau menyadari bahwa jika ia menari, ia akan bercerai dengan Bujang Enok. Namun, ia merasa tidak dapat menolak titah Raja.  

Dengan selendang jingga yang dikenakannya, ia mulai menari. Gerakannya menyerupai burung elang yang melayang. Perlahan, tubuhnya terangkat dan terbang ke langit menuju kayangan. 

Semua yang hadir terkejut, termasuk Bujang Enok yang menyaksikan istrinya pergi untuk selamanya.

Sejak saat itu, Putri Mambang Linau tidak pernah kembali, dan Bujang Enok harus menerima perpisahan itu sebagai pengorbanannya demi menjunjung tinggi titah Raja. 

You Might Also Like

Perjalanan Mundinglaya Dikusumah Menuju Kedamaian Pajajaran

Legenda Jedo Pare dan Pengorbanan Seorang Perempuan

Kisah Banta Berensyah dan Sayembara Putri Terus Mata di Aceh

Cerita Rakyat Rihatayya, Kisah Ayah dan Anak yang Menjadi Batu 

Legenda Ular Ndaung, Cerita Rakyat Bengkulu

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Jejak Karya Djoko Pekik, Seniman 1 Miliar Asal Grobogan
Next Article Keraton Yogyakarta Segera Jadikan GOR Kridosono Ruang Hijau
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?