By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengenal Mangupa Upa, Tradisi Doa dan Syukur Suku Batak
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Mengenal Mangupa Upa, Tradisi Doa dan Syukur Suku Batak
Tradisi

Mengenal Mangupa Upa, Tradisi Doa dan Syukur Suku Batak

Anisa Kurniawati
Last updated: 17/01/2025 07:43
Anisa Kurniawati
Share
Tradisi Mangupa Upa, dapat diimplementasikan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur. Sumber foto: Pesona Indonesia
SHARE

Tradisi Mangupa Upa, diartikan sebagai ungkapan doa diselingi nasehat dari para orang tua atau sesepuh dalam kehidupan mayarakat suku Batak, Sumatera Utara. 

Melalui tradisi Mangupa Upa, mendorong agar masyarakat Batak tetap dapat saling mengenal sanak saudara dan keluarga besarnya, meskipun telah berbeda generasi. Di tanah batak, ada dua ciri Mangupa Upa, yaitu Batak Toba dan Mandailing.

Inti kedua Mangupa Upa itu yaitu sebagai bentuk rasa syukur, doa, petuah orang tua dan sesepuh.

Digelar dalam berbagai Momentum

Tradisi ini juga dapat diimplementasikan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur. Bisa juga sebagai permohonan kepada Maha Kuasa agar peristiwa buruk tidak terjadi.

Biasanya tradisi ini dilakukan pada saat pernikahan, kelahiran bayi, menempati rumah baru, pulang atau pergi dari kampung halaman dan lainnya. 

Meskipun begitu, Mangupa Upa dapat digelar bila ada yang perlu mengungkapkan perasaan bersyukur dan memberikan petuah bijaksana, maka Mangupa Upa dapat dilakukan.

Prosesi Mangupa Upa

Prosesi tradisi Mangupa Upa maka hampir selalu ditemukan sajian makanan.

Untuk Mangupa Upa Batak Toba saat prosesi pernikahan, sajian makanannya antara lain Arsik, ikan mas yang diolah dengan bumbu khas Batak.

Uniknya, orang-orang yang hadir dalam Mangupa Upa pernikahan, akan berkeliling dan menyentuh menu ikan mas arsik. Jika tidak kebagian menu sajian ikan mas arsik, maka cukup dengan menyentuh orang yang mengambil makanan itu.

Bagi masyarakat Batak Toba, ikan mas disimbolkan sebagai sebagai makna supaya pasangan pengantin menjadi keluarga bahagia, erus menyayangi dan memiliki anak banyak, baik dan cerdas.

Berbeda dengan Mangupa Upa untuk prosesi pernikahan masyarakat Mandailing. Biasanya sajian makanannya berupa sirih, beras, daun pisang sitabar, ikan, daging kambing, dan telur ayam.

Filosofi Sajian Makanan

Semua sajian menu tersebut memiliki makna masing-masing. Kapur, dianggap sebagai tanda ungkapan sukacita dan pustaka aksara, lalu beras sebagai simbol agar kedua pengantin dapat memilah jalan kebaikan dan buruk.

Sementara daun pisang sitabar adalah tanda pernikahan sekali saja. Ikan dimaknai supaya pengantin selalu seiringan, tanpa konflik. Untuk daging kambing menjadi simbol keperkasaan, telur ayam sebagai makna sumber kehidupan. 

Adanya garam dimaksudkan agar kedua mempelai mampu memberikan manfaat bagi kehidupan di dunia. Semua menu makanan Mangupa Upa itu akan disuapkan kepada kedua mempelai.

Tradisi Mangupa-Upa tidak hanya sebagai ungkapan doa dan syukur, namun juga sebagai identitas bangsa yang mencerminkan kearifan lokal. Disamping itu, tradisi ini bermanfaat untuk mempererat hubungan dan memperkaya budaya Indonesia yang beragam. (Sumber: Indonesia.go.id)

You Might Also Like

Larung Sembonyo, Ritual Sedekah Laut Masyarakat Trenggalek

Tradisi Baayun Maulud di Banjarbaru Dimeriahkan 276 Peserta

Urut Tjimande Banten Raih Rekor MURI

Kampung Banjarnegara Rayakan Kirab Kelestarian Sungai

Malomkub Poadohoi, Tradisi Kumpul Keluarga di Kepulauan Sula

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Pantai Manggar Segara Sari, Pesona Sunset dan Pasir Putih
Next Article Wadi Patin, Olahan Ikan Fermentasi Khas Palangkaraya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?