By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Melihat Keunikan Pasar Terapung Lok Baitan Banjarmasin
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Melihat Keunikan Pasar Terapung Lok Baitan Banjarmasin
Pariwisata

Melihat Keunikan Pasar Terapung Lok Baitan Banjarmasin

Anisa Kurniawati
Last updated: 16/01/2025 16:18
Anisa Kurniawati
Share
Pasar Terapung di Banjarmasin, Kalimatan Selatan. Foto: Wikimedia Commons/Mahfud651
SHARE

Pasar Terapung Lok Baintan, terletak di Sungai Pinang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di sini, semua transaksi jual beli dilakukan di atas air. Para pedagang menggunakan sampan atau perahu kecil untuk menjajakan barang dagangan mereka.

Di Kalimantan Selatan terdapat dua pasar terapung yang masih aktif, yakni Pasar Terapung Muara Kuin di Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Martapura. Pasar ini menjadi salah satu destinasi wisata paling ikonik di Indonesia.

Pasar Terapung di atas Jukung

Pasar terapung ini menawarkan pengalaman yang unik dan berbeda. Para pedagang dan pembeli di sini menggunakan sampan atau perahu kecil, dalam bahasa Banjar disebut jukung. Ada pula yang memakai klotok atau perahu bermesin.

Di Pasar Terapung Lok Baitan, terdapat puluhan jukung yang menjual berbagai barang, seperti hasil dari perkebunan mereka yaitu buah–buahan, sayur mayur, umumnya yang dijual adalah hasil pertanian dan perkebunan. 

Tidak hanya itu, pasar ini juga menjual berbagai makanan khas banjar seperti kue cucur, soto banjar, dan masih banyak lagi yang diperjual belikan oleh pedagang tersebut. 

Sejarah Awal Pasar Terapung 

Keberadaan Pasar Terapung ini berkaitan erat dengan berdirinya Kerajaan Banjar. Pada pertengahan abad ke-16, Sultan Suriansyah mendirikan kerajaan di tepi sungai Kuin dan Barito yang menjadi cikal-bakal Kota Banjarmasin. 

Sebagaimana sebuah pemerintahan, aktivitas perdagangan di tepi sungai tersebut tumbuh pesat. Pada saat itu, para pedagang berasal dari daerah Tamban, Anjir, Alalak, dan Berangas.

Dikarenakan posisinya berada di pertemuan beberapa anak sungai, kemudian banyak pedagang yang menjajakan barangnya menggunakan perahu yang selanjutnya pasar itu berkembang alamiah. 

Berbagai buah-buahan segar dijajakan penjual di pasar terapung, Banjarmasin, Kalsel. Foto: Wikimedia Commons/Astari28

Menurut J.J. Rizal dkk dalam Menguak Pasar Tradisional Indonesia, aktivitas perdagangan kian meluas hingga melibatkan pedagang-pedagang dari Jawa, Gujarat, dan Tiongkok.

Hal tersebut diakibatkan peran ekonomi dan politik Kerajaan Banjar. Ketika ibukota Kerajaan Banjar pindah ke Martapura, aktivitas perdagangan di Sungai Martapura turut kembang pesat.

Pasar yang Sempat Dilupakan 

Karena lokasinya berada di salah satu anakan Sungai Martapura yang bernama Lok Baintan, pasar terapung ini lebih dikenal dengan sebutan Pasar Terapung Lok Baintan. Namun, Setelah keberadaan  pasar terapung sempat hilang. 

Hal ini dikarenakan perkembangan pembangunan yang lebih fokus di darat. Hingga akhirnya pada awal 2020, pasar terapung tersebut “hidup kembali”.

Hingga saat ini, pasar terapung ini masih ramai. Setiap harinya banyak perahu berkumpul di Lok Baintan menjajakan aneka kebutuhan sehari-hari, hingga tempat ini menjadi objek wisata. 

Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun mendatangi Lok Baintan. Pengunjung yang hendak melihat atau merasakan langsung aktivitas perdagangan di pasar ini bisa menyewa jukung atau klotok (perahu motor) di sekitar Sungai Martapura. (Dari Berbagai sumber)

You Might Also Like

Bambu Rengkol, Peninggalan Bersejarah Ki Ageng Empu Supo

Waduk Kubangkangkung, Destinasi Wisata Berhias Hutan Jati

Tugu Libra 969, Ikon Harapan dan Identitas Merauke

Festival Banda Neira, Hidupkan Sejarah, Budaya, Keindahan Alam

Harmoni Alam dan Kehidupan Adat Suku Kajang Bulukumba

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Museum Sastra Indonesia di Sumatera Barat Diresmikan Menbud
Next Article Soto Banjar, Hidangan Gurih Dan Legndaris Khas Banjarmasin
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?