By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Melihat Sejarah Kehidupan Sulawesi Selatan di Museum La Galigo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Melihat Sejarah Kehidupan Sulawesi Selatan di Museum La Galigo
Pariwisata

Melihat Sejarah Kehidupan Sulawesi Selatan di Museum La Galigo

Anisa Kurniawati
Last updated: 20/01/2025 03:37
Anisa Kurniawati
Share
Museum La Galigo di Sulawesi Selatan. Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id
SHARE

Museum La Galigo, berada di Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Museum ini menyimpan koleksi lengkap peninggalan, mulai dari jaman prasejarah hingga revolusi kemerdekaan.

Museum Sulawesi Selatan diberi nama “La Galigo” atas saran seorang seniman, karena nama ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. La Galigo merujuk karya sastra klasik berbahasa Bugis bernama Surek La Galigo. 

La Galigo adalah tokoh mitologi Bugis. Sosoknya adalah hasil pernikahan dengan WeCudai Daeng Risompa dari Kerajaan Cina Wajo. Setelah dewasa, La Galigo diangkat menjadi Pajung Lolo (Raja Muda) di Kerajaan Luwu pada abad ke-14.

Sejarah Berdirinya Museum La Galigo 

Berdirinya Museum La Galigo bermula dari “Celebes Museum”.

Museum pertama di Sulawesi Selatan ini didirikan pada tahun 1938 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Awalnya berlokasi di Benteng Ujung Pandang (Fort Rotterdam) di Gedung No.2. 

Menjelang kedatangan Jepang, Celebes Museum menempati tiga gedung: Gedung No.2, No.5, dan No.8. Gedung No.5.

Selama pendudukan Jepang, aktivitas museum terhenti dan baru dirintis kembali budayawan setelah pembubaran Negara Indonesia Timur. Museum didirikan kembali pada tahun 1966.

Tahun 1970, melalui surat keputusan Gubernur, museum resmi berdiri dengan nama Museum La Galigo. Di era otonomi, nama museum berubah menjadi UPTD Museum La Galigo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan. 

Baca juga: Menelusuri Pusaka Warisan Budaya di Museum Keris Nusantara

Miniatur Perahu Lambo, Salah satu koleksi Museum La Galigo, Makasar. Foto: GoogleMaps/Muhammad Fachri

Koleksi Museum La Galigo Makassar

Museum ini memiliki koleksi sebanyak 4999 buah. Koleksinya terdiri dari objek prasejarah, numismatik, keramik asing, sejarah, dan naskah. Terdapat juga koleksi etnografi serta peninggalan kerajaan-kerajaan lokal dan objek bersejarah. 

Koleksi yang bisa dinikmati pengunjung terbagi dalam dua gedung, yaitu Gedung No. 2 dan Gedung No. 10. Berikut adalah detail koleksinya berdasarkan gedung:

Ruang Pameran Gedung No. 2

  • Lantai 1:
    • Ruang 1: Menampilkan koleksi tentang manusia, termasuk maket Benteng Rotterdam, bahan bangunan benteng, peta lokasi benteng Kerajaan Gowa, dan foto-foto Benteng Rotterdam.
    • Ruang 2 dan 3: Fokus pada masa prasejarah dengan diorama kehidupan manusia dan koleksi alat-alat batu, fosil, dan benda-benda arkeologi lainnya.
    • Ruang 4 dan 5: Memamerkan artefak dari masa Hindu-Buddha, seperti arca, replika candi, dan nisan dari Sulawesi Selatan.
    • Ruang 6: Menyajikan koleksi numismatika, termasuk mata uang dari masa kerajaan Hindu-Buddha hingga uang kertas zaman modern.
    • Ruang 11 dan 12: Menampilkan keramik asing dari berbagai dinasti dan era, serta peta lokasi penemuan keramik di Sulawesi Selatan.
  • Lantai 2:
    • Ruang 7: Koleksi foto pahlawan Sulawesi Selatan, peralatan perang, dan struktur pemerintahan adat.
    • Ruang 8: Fokus pada Kerajaan Luwu dengan berbagai benda kerajaan seperti tempat tidur raja, peralatan makan, dan bendera kerajaan.
    • Ruang 9: Menampilkan koleksi dari Kerajaan Bone, termasuk bendera kerajaan, senjata, dan naskah kuno.
    • Ruang 10: Koleksi peninggalan Kerajaan Gowa, seperti senjata, peralatan kerajaan, dan naskah perjanjian Bongaya.

Ruang Pameran Gedung No. 10

  • Lantai 1:
    • Ruang 1: Menampilkan miniatur perahu, peta, dan rumah adat dari Sulawesi Selatan.
    • Ruang 2: Koleksi peralatan bahari seperti perahu tradisional dan jala.
    • Ruang 6: Pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia serta alat musik tradisional Sulawesi Selatan.
    • Ruang 7: Koleksi tentang Islam, termasuk lukisan Syekh Yusuf dan Al-Quran tulisan tangan.
  • Lantai 2:
    • Ruang 3: Koleksi teknologi tradisional seperti peralatan pertanian dan pengolahan padi.
    • Ruang 4: Menampilkan alat-alat penempaan besi, tenun tradisional, dan hasil-hasilnya.
    • Ruang 5: Koleksi pakaian pengantin adat Sulawesi Selatan dengan diorama peralatan perkawinan.

Museum La Galigo bertujuan untuk menunjukkan kekayaan budaya dan sejarah Sulawesi Selatan, dari masa prasejarah hingga tradisi tenun dan kehidupan kerajaan. Bagi Anda yang berwisata ke Makassar, pastikan berkunjung ke Museum ini. 

You Might Also Like

Menyaksikan Dari Dekat Keelokan Gunung Selok di Cilacap

Wisata Rekreasi dan Edukasi Perkebunan Teh di Tanjungsari Land

Potret Keindahan Alam di Kedalaman Gua Tritip Jepara

Pantai Payum, Menikmati Wisata Alam Merauke

Indonesia Dinilai Mampu Gelar Event Sekelas Berlin Marathon

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Kesegaran Rasa Rujak Kuah Pindang, Kuliner Unik Khas Bali 
Next Article Syekh Yusuf Al-Makassari, Pahlawan Nasional Dua Negara
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?