By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menelusuri Situ Bersejarah di Masjid Raya Keramat Pulo Tengah
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Menelusuri Situ Bersejarah di Masjid Raya Keramat Pulo Tengah
Pariwisata

Menelusuri Situ Bersejarah di Masjid Raya Keramat Pulo Tengah

Anisa Kurniawati
Last updated: 14/01/2025 01:58
Anisa Kurniawati
Share
Masjid Keramat pulo Tengah dibangun pada akhir abad ke-18, tepatnya tahun 1780Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id
SHARE

Masjid Raya Keramat Pulo Tengah adalah situs bersejarah penting bagi penyebaran agama dan perjuangan masyarakat Pulo Tengah. Dibangun pada akhir abad 18, bangunan ini mampu bertahan dari berbagai bencana besar. Sehingga dinamakan “keramat”.

Lokasinya berdekatan dengan Danau Kerinci, tepatnya di Dusun Koto Tuo, Desa Pulau Tengah, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Letaknya mudah dijangkau karena dekat dengan jalan raya. Banyak cerita sejarah dan mitos tentang masjid ini.

Dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, nama “Keramat” diberikan kepada masjid ini karena mampu bertahan dari berbagai bencana besar seperti gempa bumi dan kebakaran. Hal ini dianggap sebagai karomah atau mukjizat.

Sejarah Pembangunan

Masjid ini dibangun pada akhir abad ke-18, tepatnya tahun 1780. Pendirinya adalah Syekh Kuat, seorang buya dari Pulo Tengah. Awalnya, Syekh Kuat mendirikan surau, tetapi seiring bertambahnya jumlah penganut Islam di Pulo Tengah, ia memulai pembangunan masjid yang lebih besar. 

Proses pembangunan dilakukan secara gotong royong dan selesai pada tahun 1785. Menurut cerita takmir setempat, awalnya masyarakat diundang untuk membantu. Tetapi mereka malah mundur karena merasa tidak mampu menangani bahan-bahan bangunan yang besar. 

Kemudian Syekh Kuat menyarankan untuk melakukan ratib samaniyah dan adzan pada setiap tiang. Ajaibnya setelah itu, para pengikut Syekh Kuluyuh berhasil mengangkat tiang-tiang besar tersebut dengan mudah. 

Pusat Perlawanan Belanda

Masjid ini juga menjadi pusat perlawanan terhadap Belanda. Masyarakat Pulo Tengah menggunakan masjid ini sebagai tempat perencanaan dan persembunyian para pejuang. Pada tahun 1903,  Belanda pertama kali datang ke Kerinci, Desa Pulo Tengah.

Saat itu terjadi pertempuran yang membakar Desa Pulo Tengah. Namun Masjid Keramat tetap utuh. Belanda kemudian merenovasi masjid ini pada tahun 1927-1928, menambahkan unsur khas Belanda.

Bangunan Masjid Raya Keramat Pulo Tengah

Masjid memiliki atap tumpang bersusun tiga dan ukuran besar 27 x 27 meter, dengan dinding kayu yang sebagian telah diganti dengan beton. Lantai masjid yang awalnya terbuat dari papan kayu juga diganti menjadi lantai semen oleh Belanda. 

Masjid ditopang 25 tiang sokoguru, dengan lima tiang utama di tengah. Salah satu keunikannya, tempat adzan yang berada di atas tiang utama, dan hiasan berbentuk buah-buahan khas Kerinci.

Mimbar masjid dihiasi dengan ukiran motif sulur-suluran dan tempelan tegel keramik, serta memiliki kubah berpuncak mustaka. Ruang mimbar, yang menyerupai menara kecil, merupakan hasil renovasi oleh Belanda pada tahun 1927, menambahkan sentuhan arsitektur khas mereka.

You Might Also Like

5 Destinasi Favorit Untuk Merayakan Hari Valentine Berkesan

Sensasi Wisata Air Terjun Ponot Asahan, Tertinggi di Indonesia

Tips Naik WHOOSH Menuju Destinasi Wisata Di Bandung!

Monumen Nosarara Nosabatutu, Ikon Perdamaian Di Palu

Wisata Tirtosari View Lumajang Terapkan Pembayaran Nontunai

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Keunikan Tradisi Ngarak Kebo Bule Masyarakat Kranggan Bekasi
Next Article Sigandul View, Spot Wisata di Temanggung dengan View Gunung
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

festival mendongeng 2025
Festival Mendongeng 2025 di Wonosobo, Dorong Kreativitas dan Literasi
Berita 09/05/2025
peran bahasa
Peran Bahasa di Era Digital 5.0, untuk Bangun Karakter Bangsa
Berita 09/05/2025
ATM Dubai 2025
Indonesia Raup Potensi Devisa Rp1,42 Triliun dari Partisipasi di ATM Dubai 2025
Berita 09/05/2025
wisata literasi
Bupati Temanggung Dorong Wisata Literasi, untuk Dongkrak Minat Baca
Berita 09/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?