By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengapa Melukat Penting dalam Tradisi Hindu Bali? Ini Alasannya
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Mengapa Melukat Penting dalam Tradisi Hindu Bali? Ini Alasannya
Tradisi

Mengapa Melukat Penting dalam Tradisi Hindu Bali? Ini Alasannya

Achmad Aristyan
Last updated: 23/02/2025 01:52
Achmad Aristyan
Share
Para umat Hindu sedang bersiap untuk Melukat. Foto: indonesia.travel.com
SHARE

Melukat adalah upacara spiritual yang telah diwariskan umat Hindu secara turun-temurun, khususnya di Bali, sebagai sarana untuk membersihkan pikiran dan jiwa dari pengaruh negatif atau klesa.

Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai pembersihan rohani, tetapi juga sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjaga keseimbangan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Asal Usul dan Makna Melukat

Melansir dari travel.kompas.com, kata Melukat berasal dari bahasa Bali, yakni “sulukat” yang terdiri dari dua kata “su” yang berarti baik, dan “lukat” yang artinya pensucian.

Jadi, Melukat dapat diartikan sebagai proses pembersihan yang baik, baik secara fisik maupun rohani. 

Dalam ajaran Hindu, pembersihan ini penting untuk menghilangkan kotoran batin, seperti keserakahan, kemarahan, dan kebodohan yang menghalangi seseorang untuk mencapai kesucian dan kedamaian dalam hidup.

Prosesi Upacara Melukat

Secara tradisi, upacara Melukat dipimpin seorang pemangku, yaitu seorang pemimpin agama Hindu yang bertugas untuk memimpin ritual dan doa.

Prosesi dimulai dengan pemantraan pemangku yang dilakukan kepada orang yang akan diupacarai, yang bertujuan untuk membersihkan diri dari pengaruh buruk. 

Setelah pemantraan, air kelapa gading, yang dipercaya memiliki khasiat spiritual, digunakan untuk menyiram orang yang menjalani ritual Melukat sebagai simbol pembersihan.

Setelah disiram dengan air kelapa gading, ritual dilanjutkan pemandian di tempat yang dianggap suci dan membawa berkah, seperti danau, sungai, laut, atau tempat pemandian tradisional. 

Pemandian ini dipercaya membersihkan energi negatif dalam tubuh dan memberi kedamaian jiwa.

Prosesi ini tidak hanya dilakukan secara individu, tetapi sering kali dilakukan kelompok masyarakat secara bersama-sama, seperti sekolah, pemerintah, atau komunitas setempat.

Waktu Pelaksanaan dan Lokasi Ritual

Dilansir dari instiki.ac.id, upacara Melukat sering dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu yang dianggap suci, seperti saat bulan purnama, tilem, atau Kajeng Kliwon.

Masing-masing waktu ini dianggap memiliki energi spiritual yang kuat, yang diyakini dapat memberikan manfaat lebih besar dalam proses pembersihan jiwa.

Lokasi pelaksanaan upacara Melukat biasanya dilakukan di lokasi yang memiliki nilai sejarah dan spiritual, seperti pura Tirtha Empul di Tampaksiring, Bali, yang terkenal dengan mata air suci yang digunakan untuk ritual pembersihan.

Selain itu, tempat-tempat lain yang diyakini membawa berkah, seperti sungai, danau, dan laut di Bali, juga sering dijadikan lokasi ritual ini.

Kehadiran Upacara Melukat dalam Kehidupan Masyarakat Bali

Upacara Melukat bukan hanya individu, tetapi juga melibatkan banyak orang seperti sekolah, lembaga, atau masyarakat yang melaksanakan ritual bersama membersihkan diri secara kolektif. 

Ritual ini menjadi momen mempererat hubungan spiritual antar individu dan keharmonisan.

Dengan pelaksanaan yang berkelanjutan, Melukat menjadi salah satu bentuk pengamalan ajaran agama Hindu yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. 

Melalui upacara ini, umat Hindu Bali tidak hanya menjaga kebersihan fisik, tetapi juga memperhatikan kebersihan jiwa untuk mencapai kehidupan yang lebih harmonis dan seimbang. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Sejarah Hari Tari Sedunia, Merayakan Gerak sebagai Bahasa Universal

Mengenal Bakar Tongkang, Penghormatan Leluhur Tionghoa Riau

Prosesi Pernikahan Suku Baduy Luar yang Sederhana dan Sakral

Ujungan: Ritual Memohon Hujan dan Pemersatu Masyarakat Banjarnegara

Festival Pacu Jalur, Tradisi Lomba Dayung Tradisional Riau

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Kisah Aiptu Sunardi, Rela Berbagi Rezeki Demi Kucing Liar
Next Article Destinasi Seni Modern dan Kontemporer di Museum MACAN
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?