Suku Baduy merupakan salah satu kelompok adat di Indonesia yang masih mempertahankan tradisi leluhur mereka. Berada di Kabupaten Lebak, Banten, suku ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Kedua kelompok ini memiliki aturan adat yang ketat, termasuk dalam hal pernikahan. Prosesi pernikahan pasangan dari Suku Baduy Luar juga menarik karena memiliki keunikan tersendiri.
Tradisi Sebelum Pernikahan
Berdasarkan informasi dari kanal YouTube Ayi Astaman, sebelum melangsungkan pernikahan, terdapat serangkaian tradisi yang harus dijalani calon pengantin. Calon mempelai pria dan keluarganya wajib melapor kepada kepala adat yang disebut Puun.
Pada momen ini, mereka membawa daun sirih, pinang, dan gambir sebagai simbol kesungguhan dalam melamar sang calon istri. Setelah itu, barang-barang itu dibawa ke rumah keluarga calon mempelai wanita.
Selain itu, calon pengantin pria juga harus membawa cincin putih sebagai mas kawin. Tidak hanya itu, alat rumah tangga serta pakaian untuk calon istrinya juga wajib disertakan.
Menariknya, pernikahan dalam adat Baduy Luar hanya boleh dilaksanakan pada bulan kelima, keenam, dan ketujuh dalam penanggalan adat mereka. Hal ini sudah menjadi ketetapan yang diwariskan para leluhur.
Prosesi pernikahan berlangsung selama lima hari berturut-turut yang diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk memasak dan makan bersama.
Prosesi Ijab Kabul
Salah satu prosesi penting dalam pernikahan Suku Baduy Luar adalah ijab kabul. Dalam pelaksanaannya, pengantin pria akan mengucapkan syahadat sebagai bagian dari akad nikah.
Terdapat dua cara ijab kabul yang umum dilakukan. Pertama, ijab kabul yang dilakukan sebelum hari pernikahan, biasanya bertempat di Kantor Urusan Agama (KUA) atau rumah penghulu.
Proses ini bertujuan untuk mengurus dokumen pernikahan secara resmi. Cara kedua adalah ijab kabul yang dilangsungkan pada hari pernikahan, yang biasanya diadakan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 hingga 09.00 WIB.
Ijab kabul yang dilakukan pada hari H ini dianggap masyarakat Baduy lebih sakral.
Baca juga: Ada Tradisi Kawalu, Wisata Baduy Dalam Ditutup Tiga Bulan
Keunikan Baju Pengantin Baduy Luar
Melansir dari merdeka.com, dalam pernikahan adat Baduy Luar, pasangan pengantin mengenakan busana yang sederhana namun tetap memiliki ciri khas tersendiri.
Pengantin wanita mengenakan kain khas Baduy Luar dengan nuansa biru. Kain ini digunakan sebagai bawahan, sedangkan bagian atas dibentuk seperti kemben.
Riasan yang digunakan juga sederhana, dengan tambahan hiasan kepala menyerupai mahkota. Sementara itu, pengantin pria mengenakan kain warna dan motif serupa untuk bawahan.
Bagian atasnya tidak mengenakan kemeja, melainkan hanya menyelendangkan kain di bahu mereka.
Hal Menarik Dalam Pernikahan Suku Baduy Luar
Selain prosesi yang telah disebutkan, terdapat beberapa hal menarik dalam pernikahan adat Baduy Luar. Salah satunya adalah pesta pernikahan yang digelar dengan sederhana.
Saat ini, musik atau hiburan sudah boleh dilakukan dalam acara pernikahan di Baduy Luar. Selain itu, terdapat larangan berfoto pun dalam beberapa momen sudah diperbolehkan.
Dahulu, masyarakat Baduy sangat menjaga adat dan tidak mengizinkan dokumentasi pernikahan secara digital. Hal menarik lainnya adalah sistem perjodohan yang masih berlaku.
Meskipun pernikahan berdasarkan cinta diperbolehkan, dalam beberapa kasus, perjodohan tetap diterapkan sesuai dengan kehendak keluarga dan ketentuan adat.
Tradisi pernikahan Suku Baduy Luar menjadi bukti bahwa nilai-nilai budaya dan adat masih terjaga dengan baik di tengah arus modernisasi. Keunikan prosesi pernikahan mereka juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar yang ingin mengenal lebih dalam tentang budaya Baduy. (Diolah dari berbagai sumber)