Batik Anjuk Ladang merupakan salah satu kekayaan budaya yang berasal dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ciri khas dari batik ini adalah motifnya yang terinspirasi dari Prasasti Anjuk Ladang.
Nama “Anjuk Ladang”, diambil dari kata “anjuk” yang berarti “kemenangan” dan “ladang” yang berarti “tanah.” Istilah ini terinspirasi dari Prasasti Anjuk Ladang, sebuah peninggalan sejarah yang ditemukan di Desa Candirejo, Kecamatan Loceret, Nganjuk.
Prasasti diperkirakan ditulis abad ke-10, tepatnya tahun 937 Masehi, oleh Raja Pu Sindok dari Kerajaan Mataram. Prasasti ini mencatat peran penting masyarakat dalam membantu raja mempertahankan wilayahnya dari serangan bangsa Melayu.
Sebagai penghargaan atas jasa mereka, Raja Pu Sindok mendirikan monumen. Sejak saat itu, “Anjuk Ladang” menjadi simbol kemenangan, keberanian, serta kehormatan yang terus hidup dalam budaya masyarakat Nganjuk hingga kini.
Makna Filosofis Batik Anjuk Ladang
Batik Anjuk Ladang menampilkan desain kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan karakter khasnya.
Motif utama dalam batik ini terinspirasi dari Prasasti Anjuk Ladang. Setiap pola yang digunakan berkaitan dengan akar sejarah dan budaya daerah itu.
Motif yang sering digunakan adalah perpaduan antara bentuk prasasti, motif batik tradisional, dan gambaran Gunung Wilis. Kombinasi ini memperkuat identitas budaya masyarakat Nganjuk.
Baca juga: Menyelami Siraman Sedudo, Ritual Mandi Keberkahan di Nganjuk
Setiap motif batik ini memiliki makna tersendiri. Misalnya motif bunga dan tumbuhan melambangkan kesuburan serta harapan. Pola geometris mencerminkan ketahanan dan kekuatan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan.
Motif unik lainnya yaitu gambar stupa atau monumen Anjuk Ladang. Motif ini menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa pada masa pemerintahan Empu Sindok, khususnya saat pembangunan sebuah bangunan suci bernama Srijayamerta.
Bangunan tersebut menjadi penanda kawasan Anjuk Ladang, yang kemudian berkembang menjadi Nganjuk. Keberagaman desain yang digunakan memungkinkan Batik Anjuk Ladang tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Proses Pembuatan Batik Anjuk Ladang
Dalam proses pembuatannya, Batik Anjuk Ladang memiliki kesamaan dengan batik daerah lain. Prosesnya yaitu menggunakan teknik canting dan lilin panas.Penbedabta adalah kebanyakan melibatkan laki-laki dalam pembuatannya.
Proses pembuatan batik tulis biasanya memakan waktu lima hingga tujuh hari, tergantung pada kompleksitas motif dan jumlah warna yang digunakan. Semakin banyak warna dalam batik, semakin panjang pula proses pembuatannya.
Sementara itu, Batik Anjuk Ladang yang dibuat dengan teknik cap atau stempel memiliki proses yang lebih cepat dan efisien. Terdapat dua jenis stempel khas Nganjuk yang menampilkan gambar tugu Anjuk Ladang sebagai identitasnya.
Batik Anjuk Ladang bukan hanya kain bermotif indah, tetapi juga cerminan sejarah dan budaya masyarakat Nganjuk. Dengan nilai filosofis yang mendalam, batik ini menjadi simbol kehormatan yang harus terus dilestarikan. (Dari berbagai sumber)