By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menyelami Siraman Sedudo, Ritual Mandi Keberkahan di Nganjuk
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Menyelami Siraman Sedudo, Ritual Mandi Keberkahan di Nganjuk
Tradisi

Menyelami Siraman Sedudo, Ritual Mandi Keberkahan di Nganjuk

Anisa Kurniawati
Last updated: 16/02/2025 13:33
Anisa Kurniawati
Share
Foto: nganjuknews
SHARE

Salah satu tradisi yang masih lestari di Kabupaten Nganjuk, khususnya di Desa Ngliman adalah Ritual Siraman Air Terjun Sedudo. Tradisi dari simbol penghormatan kepada leluhur dan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Nama “Sedudo” sendiri berasal dari kata “sido” yang berarti berhasil dan “udo” yang berarti mandi. Secara harfiah bisa diartikan sebagai “mandi untuk keberhasilan”.

Sejarah dan Legenda Air Terjun Sedudo

Air Terjun Sedudo sendiri memiliki ketinggian sekitar 105 meter dan terletak di kawasan kaki Gunung Wilis. Airnya yang mengalir deras dipercaya membawa manfaat bagi kesehatan dan keberuntungan. 

Sejarah Air Terjun Sedudo berkaitan erat dengan masa Kerajaan Majapahit. Konon, para raja dan bangsawan Majapahit sering melakukan ritual mandi di air terjun ini untuk memperoleh kesehatan dan kekuatan spiritual. 

Selain itu, terdapat kisah Ki Ageng Ngliman, tokoh spiritual yang diyakini sebagai pelopor tradisi ini. Ki Ageng Ngliman dipercaya sebagai ulama yang pernah bertapa di sekitar air terjun, yang temoatnya dianggap sakral masyarakat setempat. 

Air dari Sedudo juga diyakini memiliki khasiat untuk menjaga kebugaran dan memberikan umur panjang bagi siapa saja yang melakukan ritual mandi di sana.

Prosesi Upacara Siraman Sedudo

Rangkaian upacara ini diawali tarian Amek Tirto yang dibawakan enam penari gadis dan diikuti sembilan gadis berambut panjang yang masih suci. Selanjutnya, seorang pemimpin ritual (cucuk lampah) akan menjemput Bupati Nganjuk. 

Setelah itu, Bupati menyerahkan jun (wadah air) kepada gadis yang akan mengambil air dari air terjun. Sebelum prosesi utama, juru kunci membacakan mantra yang keterkaitan dengan ritual. 

Mantranya meliputi, Wirangrong untuk memohon rezeki dan keselamatan, Dhandhanggula Rahayu sebagai pengingat kefanaan hidup dan pentingnya rendah hati.

Terakhir, Pangkur Singgah-singgah untuk mengusir roh-roh halus agar upacara berjalan lancar.

Setelah pembacaan mantra, berbagai bunga tujuh rupa ditebarkan ke dalam air terjun, dan makanan sesaji dilarung ke aliran sungai. Kemudian, air yang jatuh dari air terjun diambil ke dalam jun dan disimpan di pendopo Kabupaten Nganjuk.

Larangan dalam Ritual Siraman Sedudo

Ritual Siraman Sedudo memiliki beberapa tujuan utama. Beberapa diantaranya untuk syukuran satu suro, peringatan hari jadi nganjuk, dan promosi budaya dan pariwisata. 

Dalam pelaksanaan ritual siraman sedudo ada pantangan yang harus dipatuhi. Beberapa diantaranya yaitu, peserta tidak diperbolehkan mengenakan pakaian berwarna hijau atau putih polos. Bunga mawar tidak boleh digunakan dalam upacara.

Karena prosesi ini harus dilakukan dalam keadaan suci, maka wanita yang sedang datang bulana atau haid tidak diperbolehkan mengikuti ritual. 

Upacara Siraman Sedudo kini menjadi bagian dari kalender wisata budaya di Nganjuk. Air Terjun Sedudo selain menawarkan keindahan alam, juga pengalaman budaya unik bagi wisatawan. 

You Might Also Like

Perlon Unggahan, Cara Masyarakat Bonokeling Sambut Ramadan

Mengenal Mangupa Upa, Tradisi Doa dan Syukur Suku Batak

Upacara Mamat, Ritual Penyucian Diri Prajurit Suku Dayak Kenyah

Tradisi Arak Bako Minangkabau Tetap Lestari Hingga Kini

Sedekah Bumi Ngotet, Cara Masyarakat Rembang Hormati Leluhur

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Gunung Prau Dieng dan Legenda Putri Jelita Dewi Kilisuci
Next Article Mengenali Batik Nganjuk yang Terinspirasi Prasasti Anjuk Ladang
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?