By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Nyonya Pang, Toko Oleh-Oleh Legendaris di Muntilan Magelang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Nyonya Pang, Toko Oleh-Oleh Legendaris di Muntilan Magelang
Warisan Budaya

Nyonya Pang, Toko Oleh-Oleh Legendaris di Muntilan Magelang

Ridwan
Last updated: 02/01/2025 14:54
Ridwan
Share
4 Min Read
Toko legendaris Nyonya Pang di Jalan Pemuda No. 71, Magelang, Jawa Tengah. Foto: GoogleMaps
SHARE

Saat menjelajahi Kecamatan Muntilan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Anda akan menemukan sebuah toko oleh-oleh yang telah berdiri sejak tahun 1912, bernama Nyonya Pang.

Berada di Jalan Pemuda Nomor 71, toko ini tetap bertahan di tengah persaingan bisnis yang ketat dan tidak terpengaruh oleh tren tutupnya banyak toko lainnya.

Banyak pengunjung dari luar daerah yang sengaja datang untuk membeli oleh-oleh di Nyonya Pang. Menariknya, toko ini tidak hanya menjual produk buatannya sendiri. 

Lebih dari separuh barang yang dijual merupakan hasil kerajinan pelaku usaha lokal di sekitarnya. Toko ini memang memiliki keterbukaan untuk menerima produk dari pihak lain.

Berawal dari Jenang Dodol

Uniknya, Nyonya Pang dikelola oleh generasi keenam keluarga yang sama. Umumnya, usaha seperti ini hanya bertahan hingga generasi kedua atau ketiga. Konsep “penitipan” produk dari pelaku usaha lain mungkin menjadi salah satu kunci keberlangsungan toko ini.

Popularitasnya meningkat pesat setelah disebutkan dalam novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala, yang menggambarkan suasana Kota M serta menyebutkan “Wajik Ny. Pang”, menjadikan toko ini semakin dikenal di kalangan masyarakat.

Toko Nyonya Pang di Jalan Pemuda No. 71, Malang. Foto: GoogleMaps

Imanuel Jeffrey Leevianto, generasi keenam yang mengelola toko, menjelaskan, awal mula toko didirikan Nyonya Lauw Kie Pang tahun 1912 yang hanya menjual pesanan jenang dodol.

Jenang dodol sering disajikan dalam acara hajatan, perayaan, atau upacara kematian. Seiring waktu, permintaan semakin meningkat, sehingga Nyonya Pang memutuskan untuk berjualan keliling dengan menggunakan tenong bambu.

Usaha Keluarga

Pada sekitar tahun 1950-an, Nyonya Pang mendirikan tokonya sendiri dan usaha tersebut semakin laris. Setelah kepergian Nyonya Pang, usaha ini dilanjutkan oleh menantunya, Nyonya Lauw In Tjo.

Bisnis ini kemudian diteruskan oleh anak-anaknya, Tuan Lauw Goen Thae dan Nyonya Lauw Djioe Nio, sebelum diteruskan oleh Nyonya Tan Er Tien dan Nyonya Lauw Hian Ay, hingga Jeffrey saat ini.

Setiap generasi memberikan inovasi berbeda dalam mengembangkan produk yang ditawarkan. Selain jenang dodol, kini tersedia aneka jenis makanan seperti wajik, kue lapis dan tape ketan.

“Setiap generasi menambahkan produk baru, hingga saat ini koleksi produk kami sudah sangat beragam,” jelasnya.

Oleh-oleh andalan Toko Ny. Pang. Foto: GoogleMaps

Toko Nyonya Pang juga mengadopsi konsep kerja sama dengan pelaku usaha lokal, menerima produk mereka dan membagi keuntungan.

Sejak Jeffrey mengambil alih, ia berkomitmen untuk mengembangkan usaha keluarga ini agar tetap relevan di tengah kemajuan zaman dan persaingan dengan toko modern, dengan menjaga keberadaan panganan tradisional.

Saat ini, Nyonya Pang telah memiliki ratusan produk, mulai dari yang klasik hingga modern. Jeffrey juga telah memanfaatkan media sosial untuk menerima pesanan secara online, selain melayani pembeli langsung di toko.

Dipicu Gadis Kretek

Setelah tayangnya serial Gadis Kretek di Netflix, banyak content creator yang membahasnya, membuat orang semakin penasaran dengan Kota M yang menjadi latar belakang cerita.

Penyebutan toko Nyonya Pang dalam novel itu membawa dampak besar bagi penjualannya. “Walaupun hanya disebutkan dalam novel, hal itu sangat berdampak bagi kami,” ungkap Jeffrey.

Dampaknya terlihat jelas pada peningkatan penjualan yang mencapai 50 persen. Jeffrey mengaku tidak menyangka efek dari Gadis Kretek menjadikan tokonya lebih ramai dibanding biasanya.

Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada toko Ny.Pang, tetapi juga menguntungkan toko-toko lain di Muntilan, menjadikan kota ini semakin dikenal oleh masyarakat luas. (Achmad Aristyan – Sumber: magelangkab.go.id)

You Might Also Like

Mengenal Senjata Tradisional Identitas Budaya Suku Kaili

Lumpia Semarang, Perpaduan Kuliner Jawa dan Tionghoa

Rumah Adat Banua Oge, Simbol Kejayaan Kerajaan Palu

Batik Betawi, Warna dan Motif Penuh Filosofi Identitas Jakarta

Gordang, Alat Musik Tradisional Nan Sakral Suku Mandailing

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Seni Pantomim di Indonesia, Dari Warisan Budaya Hingga Inovasi
Next Article Mengenal Songket Silungkang: Kain Tradisional Tertua
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?