By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Pegiat Budaya Batang Susuri Jalur Rempah di Banda
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Pegiat Budaya Batang Susuri Jalur Rempah di Banda
Pariwisata

Pegiat Budaya Batang Susuri Jalur Rempah di Banda

Ridwan
Last updated: 26/09/2024 04:47
Ridwan
Share
3 Min Read
SHARE

Tim Pegiat Budaya dan Sejarah Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah melakukan napak tilas sejarah Jalur Rempah ke Kepulauan Banda Provinsi Maluku. Tim menyusuri jalur rempah untuk menambah khazanah pengetahuan serta mengungkap sejarah Jalur Rempah Nusantara.

Meskipun Kabupaten Batang tidak termasuk bagian penting dari Jalur Rempah Nusantara, tapi pengetahuan ini sangat penting, karena merupakan cikal bakal terjadinya kolonialisme bangsa Eropa terhadap Indonesia.

Ketua Tim Pegiat Budaya dan Sejarah Batang Sodikin mengatakan, rempah nusantara telah mengubah wajah dunia, melahirkan kolonialisme Bangsa Eropa sekaligus melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Tim memulai perjalanan sejak Rabu, 28 September 2024 melalui jalur udara dari Jakarta ke Makasar. Dilanjutkan, lewat jalur laut menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Tulehu Ambon menuju Pelabuhan Banda Neira, ditempuh selama enam jam perjalanan,” katanya seperti dilansir dari Infopublik.id, Rabu (25/9/2024).

Sodikin mengaku, tim mendapat banyak hal yang dapat dipelajari selama trip muhibbah sejarah kali ini.  Sebab di abad 16, Pala merupakan komoditas yang menghebohkan dunia barat.

“Harganya jauh melebihi harga emas. Konon perbedaan harga pala di Banda dan Eropa mencapai 60 ribu persen, sehingga Bangsa Eropa mempertaruhkan segalanya untuk mencari sumber buah ini” jelasnya.

Sejarah mencatat, ekspedisi berhasil dilakukan penjajah Portugis, sebagai bangsa Eropa pertama yang memasuki Banda pada 1.512 Masehi.

“Portugis akhirnya membangun Benteng Nasau di Pulau Banda Neira sebagai pangkalan militer untuk mengamankan ekspedisi dagangnya. Belum sampai benteng selesai dibangun, ternyata misi dagang Belanda, VOC menyusul memasuki Kepulauan Banda,” terangnya.

Perebutan kuasa pun terjadi dan VOC memperoleh kemenangan. Portugis terusir dari Banda dan selanjutnya VOC memegang penuh monopoli perdagangan pala di Banda.

“Untuk memperkuat pertahanan militernya dibangunlah benteng baru yang dinamakan Benteng Belgica di Pulau Banda Neira. Berada tak jauh dari Benteng Nasau yang ditinggalkan Portugis karena begitu pentingnya komoditas pala di Eropa,” ungkapnya.

Kerajaan Inggris pun mengirimkan tim ekspedisi militernya ke Banda. Karena sebagian besar Kepulauan Banda sudah dikuasai Belanda, maka terjadilah peperangan antara Inggris dan Belanda di Pulau Banda.

Inggris pun terdesak dan hanya mampu menguasai satu pulau yang bernama Pulau Rhun yang berjarak cukup jauh sekitar 10 mil laut ke arah barat dari Pulau Banda Besar.

“Meskipun pulaunya tidak terlalu besar, namun Pulau Rhun juga luar biasa. Sebab seluruh pulau penuh tertutup pepohonan pala yang lebat. Konon, sekali panen pala di pulau itu, bisa memenuhi satu rombongan ekspedisi kapal Inggris,” pungkasnya.

You Might Also Like

Kenduri Riau Suguhkan Kekayaan Budaya Melayu

Memotret Pantai Fotogentik Poganda Di Sulawesi Tengah

Menginap Bersama Alam di Glamping Tepi Sungai Banyuwangi

Wisata Tirtosari View Lumajang Terapkan Pembayaran Nontunai

Menikmati Rekreasi Bahari Alami di Pulau Ranoh Batam

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Pelajar Australia Antusias Belajar Budaya Indonesia
Next Article Kuang, Kearifan Lokal Suku Toraja Dalam Merawat Air
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?