By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Perjalanan Sandi, Pengrajin Topeng Lengger Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Perjalanan Sandi, Pengrajin Topeng Lengger Wonosobo
Profil

Perjalanan Sandi, Pengrajin Topeng Lengger Wonosobo

Anisa Kurniawati
Last updated: 18/01/2025 02:55
Anisa Kurniawati
Share
Sandi sedang menunjukkan salah satu karyanya yang belum selesai. Foto: Anisa
SHARE

Wonosobo, Jawa Teangah, dikenal dengan salah satu kesenian khasnya yaitu tari lengger. Dalam pertunjukannya, kesenian ini tidak lepas dari peran topeng sebagai properti utamanya.

Berbicara topeng Lengger, tentu tak lepas dari tangan-tangan terampil para pengrajin topeng. 

Sandi adalah salah satu pengrajin topeng lengger Wonosobo dari kampung Sarimulyo, Kelurahan Jaraksari, Wonosobo. Berawal dari hobinya dengan kesenian lengger, kini membuat topeng lengger menjadi mata pencaharian utamanya. 

“Awalnya saya memang suka, dulu kan saya juga punya kesenian lengger. Nah, topeng itu selalu beli. Kemudian daripada dulu beli, saya belajar, lihat, lihat, alhamdulillah bisa buat sendiri dan juga malah bisa jadi mata pencaharian” jelas Sandi. 

Proses Pembuatan Topeng

Sandi yang sejak tahun 2006 mulai membuat topeng, menjelaskan bahwa diperlukan waktu sekitar 3 hari untuk membuat satu topeng hingga tahap finishing. Hal ini tergantung pada tingkat kedetailan dan ukurannya. 

“Untuk proses pembuatan topeng kayu itu pakai kebanyakan pakai kayu pule. Sebenarnya bisa buat pakai kayu apa saja. Tapi mungkin paling istimewa ini untuk topeng. Karena ringan dan pengrajinnya juga mudah untuk membentuknya.”

Setelah bagian tengah kayu dipotong dibuat segitiga, diseksta, lalu dipahat. Setelah itu, baru dilakukan pengecatan. Biasanya pengecatan dilakukan dua sampai tiga kali tergantung kedetailannya. 

Topeng Lengger berusia ratusan tahun, Topeng Melik-Melik (kanan) dan Topeng Gondang Keli (kiri). Foto: Anisa

Topeng lengger yang dibuat Sandi memiliki karakternya masing-masing. Mulai dari gagahan, alusan, gecul, kasar. Harga-harga topeng yang dijual Sandi bervariasi.

Kisaran harganya mulai dari 100 ribu rupiah untuk topeng yang biasa dipakai anak-anak kecil, hingga 2 juta untuk topeng barongan yang berukuran besar. 

Selain itu, topeng jenis Kebo Giro dipatok dengan harga 300 ratus ribu. Pemesannya kebanyakan dari daerah Wonosobo dan sekitarnya. Namun, ada juga pembeli yang dari luar Jawa hingga Eropa. 

Baca juga: Sisi Dualitas Sosok Suryadi, Penari Lengger Lanang Wonosobo 

Topeng Tertua di Wonosobo

Di tempat Sandi ada topeng lengger tua yang sudah berusia ratusan tahun, yaitu Gondong Keli dan Melik-Melik. Topeng ini dibuat pengrajin asal Sruni, Wonoboso, Mbah Dargo.

Topeng ini sudah tidak pernah dipakai lagi. Namun, di setiap pementasan selalu dibawa. 

“Kayak topengnya menjiwai dengan musiknya itu, yang namanya musik Godangkeli, kelayung-layung itu, topengnya juga kayak begitu. Kayak nangis, kayak sedih gitu topengnya” kata Sandi. 

Sebagai pengrajin topeng yang masih berusia muda, dia berharap agar generasi muda juga dapat lebih mencintai seni lengger ataupun kesenian lain. Sehingga bisa tetap lestari.

You Might Also Like

SD Negeri Selomerto, Menjaga Akar Budaya Jawa Melalui Pendidikan

Aroma dan Rasa Legit Durian Parigi Siap Merajai Ekspor

Komunitas Celah-Celah Langit, Berkarya Sejak 1985

Mengenal Siami, Perajin Tenun Tradisional Banyuwangi

Toni Susanto, Perajin Batu Akik yang Masih Eksis di Wonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Pelajar Korea Selatan Belajar Seni dan Budaya di Surabaya
Next Article Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Wisata di Tengah Kota Jakarta
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?