By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Pulau Nusakambangan dan Legenda Kembang Wijayakusuma
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Pulau Nusakambangan dan Legenda Kembang Wijayakusuma
Cerita Rakyat

Pulau Nusakambangan dan Legenda Kembang Wijayakusuma

Achmad Aristyan
Last updated: 14/11/2024 08:28
Achmad Aristyan
Share
Panorama alam pesisir selatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Foto: Wikimedia Commons/Tyo Satriany
SHARE

Pulau Nusakambangan berada di selatan Kota Cilacap, Jawa Tengah, membentang dari barat ke timur dengan wilayah yang dipenuhi perbukitan dan hutan lebat. Di balik cerita mistis yang kerap terdengar tentang pulau ini, terdapat sebuah legenda yang berkembang di kalangan masyarakat, yang dipercaya berkaitan dengan asal-usul terbentuknya Nusakambangan. 

Di sisi lain, saat ini Pulau Nusakambangan dikenal sebagai Lembaga Permasyarakatan (Lapas) dengan tingkat keamanan tertinggi di Indonesia. Penjara yang dibangun penjajah Belanda pada tahun 1908 ini,  bahkan kerap disebut sebagai penjara Alcatrazz-nya Indonesia.

Berdasarkan buku “Cerita Rakyat Jawa Tengah: Kabupaten Cilacap” karya Ery Agus Kurnianto dkk, cerita ini bermula pada zaman dahulu, ketika seorang raja sakti dari Jawa Timur, yang dikenal dengan gelar Prabu Aji Pramosa, memerintah di Kerajaan Kediri. Raja ini terkenal keras kepala dan tidak mau tunduk kepada siapa pun, termasuk raja-raja kerajaan lain.

Di wilayah kekuasaannya, ada seorang resi sakti bernama Resi Kano atau Kiai Jamur, yang sudah lama dikenal Prabu Aji Pramosa. Sang raja merasa terancam kesaktian sang resi. Merasa terganggu dan terancam,  Prabu Aji Pramosa mengadakan rapat dengan para penasihatnya, dan memutuskan  mengusir atau bahkan membunuh Resi Kano demi menjaga kekuasaannya.

Baca juga: Cerita Batu Ampar, Legenda Si Badang Yang Perkasa

Namun rencana itu didengar Resi Kano, hingga segera meninggalkan kerajaan. Ia berkelana menuju pantai selatan Pulau Jawa, melewati hutan belantara dan pegunungan. Sang Resi pun akhirnya tiba di daerah dekat Cilacap, tempat yang sunyi dan sulit dijangkau manusia.

Di sana, Resi Kano bertapa dan memohon keadilan kepada Tuhan atas perlakuan yang diterimanya. Tak lama setelah itu, Prabu Aji Pramosa bersama pengikutnya berhasil menemukan lokasi persembunyian sang resi. Tanpa ragu, Prabu Aji Pramosa langsung menyerang Resi Kano dengan senjatanya, dan resi pun binasa.

Namun, kejadian luar biasa terjadi. Tiba-tiba tubuh Resi Kano lenyap, disertai gemuruh angin dan suara mengerikan yang mengguncang bumi. Meski ketakutan, Prabu Aji Pramosa tetap bertahan berkat kemampuannya menguasai ilmu mantra.

Tiba-tiba, muncul seekor naga raksasa yang mengamuk dan membuat ombak di lautan semakin besar. Naga hampir menelan Prabu Aji Pramosa, namun dengan cepat, sang raja melepaskan anak panahnya yang tepat mengenai perut naga. Naga pun mati terbunuh, hanyut karena gelombang laut.

Setelah peristiwa itu, muncul seorang putri cantik bernama Dewi Wasowati. Ia mendekati Prabu Aji Pramosa dan mengatakan bahwa ia dikutuk Yang Maha Kuasa, dan berkat bantuan sang Prabu, ia telah kembali menjadi manusia. Sebagai bentuk terima kasih, Dewi Wasowati memberikan sebuah cangkok dari bunga wijayakusuma.

Baca juga: Legenda Batu Bagga, Cerita Anak Durhaka dan Kutukan Abadi

Konon, benda itu hanya bisa ditemukan di tempat yang sakral. Ia menjelaskan bahwa siapa yang memiliki bunga wijayakusuma, akan menurunkan raja-raja besar di Jawa. Diliputi rasa bahagia, Prabu Aji Pramosa menerima hadiah dan berusaha menempuh perjalanan laut untuk segera kembali ke tempat Dewi Wasowati. Namun, dalam perjalanan pulang, cangkok bunga wijayakusuma yang digenggamnya terlepas dan tenggelam ke dalam ombak.

Setelah kejadian itu, tersebar kabar, di atas karang Pulau Nusakambangan tumbuh sebuah pohon sangat ajaib. Prabu Aji Pramosa, yang mendengar berita itu segera menuju ke pulau itu untuk melihat dengan mata kepala sendiri. Betapa terkejutnya ia ketika menemukan bahwa pohon itu adalah pohon Wijayakusuma yang pernah diberikan Dewi Wasowati.

Pohon itu berkilauan, daunnya halus bagaikan kain beludru, dan bunga-bunganya berkilau cemerlang. Prabu Aji Pramosa merasa sangat menyesal, karena ia kini sadar bahwa bunga Wijayakusuma yang seharusnya dimilikinya telah hilang.

Ia pun sadar bahwa semua yang terjadi adalah takdir yang telah ditentukan Yang Maha Kuasa. Dengan hati yang berat, sang Prabu kembali ke istana, meninggalkan pulau yang kini dikenal dengan nama Nusakambangan. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Gunung Maruyung, Kisah Putri Maharani dan Pangeran Ruyung

Asal Usul (Kota) Batang Dan Kisah Ki Ageng Bahurekso

Cerita Dibalik Kali Gajah Wong, Legenda dari Tanah Jogja 

Menyelami Pelajaran Hidup dari Cerita Rakyat Keong Mas

Dongeng Timun Mas, Kisah Gadis Pemberani Melawan Raksasa

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Menbud Fadli Zon Apresiasi Sahabat Wiwara Perkuat Budaya
Next Article Tradisi Unik Perkawinan Dayak Meratus Masih Lestari
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?