By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Komponis Rahayu Supanggah Pencipta 100 Musik Karawitan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Komponis Rahayu Supanggah Pencipta 100 Musik Karawitan
Profil

Komponis Rahayu Supanggah Pencipta 100 Musik Karawitan

Ridwan
Last updated: 08/12/2024 23:12
Ridwan
Share
3 Min Read
Rahayu Supanggah (Foto: dok. ISI Surakarta)
SHARE

Gamelan memiliki sejarah yang sangat panjang di Indonesia dan perjalanannya terkait dengan sosok bernama Rahayu Supanggah. Seniman musik tradisional ini tercatat menciptakan lebih dari 100 musik karawitan di Jawa Tengah.

Saat ini gamelan sudah tidak asing lagi di masyarakat dunia. Alat musik tradisional ini terdiri dari beberapa alat yang biasanya digunakan dalam seni karawitan. Kemunculannya berkembang dari Kerajaan Hindu Budha hingga masuk ke nusantara. 

Guru Besar

Rahayu Supanggah lahir dari keluarga dalang di Boyolali, 29 Agustus 1949. Beliau belajar gamelan di Konservatori Karawitan dan kemudian kuliah di Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI)―sekarang Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Ia meraih gelar doktor bidang Etnomusikologi di Université de Paris VII.

Sebagai komponis, Panggah berangkat dari musik tradisi Jawa, khususnya gamelan. Sejak tahun 1970-an, beliau aktif sebagai pengrawit, komponis, penata musik, penulis, budayawan dan lainnya. Ia juga aktif berkolaborasi dengan seniman nusantara hingga mancanegara. 

Rahayu Panggah pernah mengajar karawitan di Australia pada tahun 1972-1974. Kini, beliau adalah guru besar ISI Surakarta dan menerima gelar Guru Besar Karawitan. Beliau mencapai purna tugas pada tahun 2019

Baca juga;Huriah Adam Sang Seniman Tari Legendaris Padang Panjang

Karya Monumental 

Salah satu karya spektakular dari Rahayu Panggah adalah “Gambuh” pada tahun 1979 yang membuat takjub forum Pekan Komponis Dewan Kesenian Jakarta. Komposisi tersebut berdurasi 25 menit tersebut kemudian dibawakannya di pentas Royal Albert Hall bersama London Symphony Orchestra. 

Beliau juga meraih banyak prestasi diantaranya Best Composer dalam SACEM Film Festival Nantes 2006 di Prancis, Best Composer dalam Film Festival Asia di Hongkong, Best Composer dalam Festival Film Indonesia di Jakarta 2007, World Master on Music and Culture 2008 Seoul-Korea, Bintang Budaya Parama Darma dari Presiden RI 2010.

Baca juga: Affandi, Pelukis Maestro dengan 2000 Lukisan

Film Musikal

Rahayu Panggah juga pernah menggabungkan tradisi gamelan Jawa-Bali dengan musik tradisional Tibet dan orkestra barat dalam musik pengiring film cineorkestra Setan Jawa (2016). Sebelumnya beliau juga pernah membuat film musikal Opera Jawa (2006). 

Kemudian ada juga karya panggung berupa trilogi Ranjang Besi (2008). Tusuk Konde (2010), dan Selendang Merah (2013). Musik dari teater tari yang berjudul I la Galigo (2011) juga merupakan salah satu karya dari Rahayu Panggah. 

Maestro gamelan Indonesia yang juga mantan rektor dan guru besar ISI Solo ini, berpulang di Solo, 10 November 2020 dalam usia 71 Tahun. (Anisa Kurniawati– Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Perjalanan Novelis Fira Basuki, Dari Jendela-Jendela hingga Atap

Mien Brodjo, Atlet dan Aktris Senior Serba Bisa

K-Lin Luthfi Shoes, Pengrajin Sepatu Berkualitas dari Wonosobo

Kiprah SMP N 3 Wonosobo dalam Akademik dan Olahraga

Irawati Kusumorasri, Pelestari Seni Tari Jawa

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article desa wisata wae rebo 5 Desa Wisata Budaya Unik di Indonesia Yang Wajib Dikunjungi
Next Article Tradisi Seren Taun Media Mensyukuri Hasil Bumi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?