By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah dan Kiprah Arpusda Wonosobo dalam Membangun Literasi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Sejarah dan Kiprah Arpusda Wonosobo dalam Membangun Literasi
Profil

Sejarah dan Kiprah Arpusda Wonosobo dalam Membangun Literasi

Achmad Aristyan
Last updated: 30/01/2025 07:02
Achmad Aristyan
Share
arpusda wonosobo
Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Wonosobo. Foto: Aristyan
SHARE

Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Wonosobo,Jawa Tengah menyimpan sejarah panjang yang terkait erat dengan kontribusi Yayasan Eks Tentara Pelajar Deta Semen 3/17.

Brigade 17 Tentara Pelajar ini anggotanya pelajar dan mahasiswa yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan. 

Wilayah Brigade Deta Semen 3 meliputi Banyumas hingga Yogyakarta, sedangkan Deta Semen 2 berada di Solo, dan Deta Semen 1 di wilayah Siliwangi.

Menurut Ripto, salah satu pustakawan senior di Arpusda Wonosobo, sejarah perpustakaan ini tidak terlepas dari peran para tokoh Tentara Pelajar, salah satunya Khusnadi Harjo Sumantri. 

“Beliau dulu merupakan Kepala Staf Tentara Pelajar wilayah Wonosobo dan Banjar yang bermarkas di lereng Gunung Rojo Jembangan, Dieng. Di kemudian hari, ia menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM),” ujarnya.

Ripto, salah satu pustakawan senior di Arpusda Wonosobo. Foto: Aristyan

Sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan mereka, Yayasan Eks Tentara Pelajar mendirikan Perpustakaan Daerah Wonosobo sebagai “monumen hidup”. Perpustakaan diresmikan Gubernur Jawa Tengah saat itu, Ismail, 11 Maret 1990. 

“Yayasan ini menyumbang gedung, koleksi buku, perabotan, dan bahkan katalog besi yang hingga kini masih digunakan di ruang umum,” tambah Ripto.

Koleksi buku perpustakaan ini juga mencakup sumbangan dari The Asia Foundation. Beberapa di antaranya adalah buku berbahasa Belanda yang menjadi bagian dari sejarah awal perpustakaan.

Tantangan Pengelolaan dan Upaya Literasi

Seiring perkembangan zaman, Arpusda menghadapi tantangan besar dalam pengelolaannya. Literasi kini tidak hanya berfokus pada buku cetak, tetapi juga melibatkan sumber digital. 

“Literasi sekarang itu cakupannya luas, tidak hanya textbook. Ini tantangan yang cukup berat bagi kami,” jelas Ripto.

Meski begitu, Wonosobo mampu menunjukkan capaian yang membanggakan.

Berdasarkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM), Wonosobo menduduki peringkat ketiga di Jawa Tengah dengan skor 74. Solo dan Magelang berada di posisi pertama dan kedua.

“Penilaian TGM tidak hanya menilai dari jumlah buku yang dibaca, tetapi juga durasi akses internet untuk membaca. Kami bersyukur, meski tantangan besar, Wonosobo mampu bersaing dengan kabupaten lain,” ujar Ripto.

Bagian ruang baca di Arpusda Wonosobo, Jawa Tengah. Foto: Aristyan

Program Unggulan 2025: Lomba Bertutur

Tahun 2025, Arpusda Wonosobo mendapatkan dukungan dana dari pemerintah pusat untuk program literasi, termasuk Lomba Bertutur tingkat SD/MI. Kegiatan ini menjadi program unggulan dengan total hadiah Rp16,5 juta. 

“Lomba ini merupakan kesempatan besar memotivasi generasi muda dalam membangun budaya literasi. Dulu, Wonosobo pernah meraih juara nasional pada 2007 dan 2012, kami optimis tahun ini juga bisa berprestasi,” ungkap Ripto.

Pendaftaran lomba bertutur berlangsung hingga 20 Februari 2025.

Dengan visi baru Perpustakaan Nasional, “Perpustakaan hadir untuk meningkatkan martabat bangsa”, Arpusda Wonosobo terus berkomitmen menjadi pelopor literasi di Jawa Tengah, menjawab tantangan zaman dengan inovasi dan dedikasi

You Might Also Like

Veddriq Leonardo Athlete of the Year 2024 The World Games

Eka Kurniawan, Penulis Novel ‘Cantik Itu Luka’ Yang Mendunia

Christine Hakim, Legenda Hidup Perfilman Indonesia

SD Negeri 1 Sukoharjo Tumbuhkan Karakter Lewat Permainan Tradisional dan Kantin Kejujuran

Benyamin Sueb, Seniman Serba Bisa Ikon Betawi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article WMF Soroti Bulan dan Situs Bersejarah Dunia Terancam Punah
Next Article Ramuan Jamu, Warisan Budaya Jawa yang Diakui UNESCO
1 Comment 1 Comment
  • www.binance.com рестраця says:
    25/02/2025 at 17:42

    Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?