By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah di Balik Patung Ikonik Hiu dan Buaya di Surabaya
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Sejarah di Balik Patung Ikonik Hiu dan Buaya di Surabaya
Cerita Rakyat

Sejarah di Balik Patung Ikonik Hiu dan Buaya di Surabaya

Ridwan
Last updated: 22/02/2025 15:24
Ridwan
Share
2 Min Read
Patung Suro (Hiu) dan Boyo (Buaya) yang jadi ikon Kota Surabaya. Foto: Wikimedia Commons
SHARE

Patung Hiu dan Buaya di Surabaya menjadi simbol paling ikonik dari Kota Pahlawan, Jawa Timur.

Dua hewan ini, yang dikenal dengan nama ikan sura (hiu) dan baya (buaya), melambangkan keberanian warga Surabaya dalam mempertahankan wilayah mereka dari berbagai ancaman. 

Legenda Pertarungan Hiu dan Buaya

Legenda ini bermula dari perseteruan antara hiu dan buaya. Pertarungan antara sura (hiu) dan baya (buaya) ini memiliki tempat khusus di hati masyarakat Surabaya.

Ketika hiu mulai kelelahan setelah pertempuran panjang, ia membuat kesepakatan dengan buaya untuk membagi wilayah kekuasaan: lautan untuk hiu, dan daratan untuk buaya.

Namun, seiring berjalannya waktu, hiu yang mulai kekurangan makanan di lautan melanggar kesepakatan dengan mencari mangsa di sungai, wilayah kekuasaan buaya.

Buaya yang murka atas pelanggaran itu akhirnya memulai kembali pertarungan sengit dengan hiu. Dalam pertempuran itu, hiu berhasil menggigit ekor buaya, sementara buaya menggigit ekor hiu hingga nyaris putus.

Pertarungan semakin intens, diwarnai oleh gigitan dan serangan beruntun dari kedua pihak, yang menyebabkan darah mereka bercucuran, mewarnai air di sekitar dengan merah.

Pada akhirnya, perkelahian berhenti ketika hiu kembali ke laut, dan buaya tetap menguasai daratan.

Perlawanan Raden Wijaya

Ada juga versi lain mengenai asal-usul nama Surabaya. Kata “Sura” diyakini berarti selamat atau jaya, sedangkan “Baya” berarti bahaya. Dengan demikian, Surabaya bisa diartikan sebagai “selamat menghadapi bahaya.”

Bahaya ini merujuk pada serangan tentara Tar-tar yang datang untuk menghukum Raja Jawa. Setelah Kartanegara terbunuh, Jayakatwang menjadi sasaran serbuan tentara Tar-tar.

Raden Wijaya, yang tidak terima dengan penjarahan dan penculikan gadis-gadis oleh tentara Tar-tar, akhirnya melakukan serangan balasan di pelabuhan Ujung Galuh, memaksa mereka untuk mundur kembali ke Tiongkok.

Lambang Resmi Kota Surabaya

Selain kisah itu, patung hiu dan buaya mulai muncul dalam sejarah lokal pada sebuah suvenir peringatan ulang tahun ke-10 grup musik ST Caecilia di tahun 1948.

Tahun 1920, pemerintah kolonial meresmikan logo hiu dan buaya sebagai lambang kota Surabaya.

Patung yang menggambarkan pertarungan kedua hewan tersebut kemudian dibangun pada tahun 1988 oleh arsitek Sutomo Kusnadi dan dipahat oleh Sigit Margono. (Achmad Aristyan – Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Tampe Ruma Sani, Kisah Kesabaran yang Membawa Kebahagiaan

Kontroversi Legenda ‘Robin Hood’ Betawi Si Pitung

Pengorbanan Putri Mandalika Demi Perdamaian Rakyat Lombok

Legenda Putri Tujuh dan Asal Usul Nama Kota Dumai

Legenda Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari Gunung Argapura

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Legenda Kyai Sarageni Dibalik Pembentukan Desa Pekunden
Next Article Asal Usul Aksara Jawa, Kisah Ajisaka dan Dua Pengikut Setianya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?