By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah Panjang Hari Batik Nasional 2 Oktober
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Sejarah Panjang Hari Batik Nasional 2 Oktober
BeritaWarisan Budaya

Sejarah Panjang Hari Batik Nasional 2 Oktober

Ridwan
Last updated: 02/10/2024 12:10
Ridwan
Share
3 Min Read
Ragam batik Indonesia. (Foto: Kemendikbudristek)
SHARE

Hari Batik Nasional lahir dari sejarah panjang. Melewati era kerajaan Majapahit hingga Mataram.

Warisan budaya Indonesia sangatlah beragam. Salah satunya Batik, warisan budaya yang sangat berharga dan mendapat tempat istimewa dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap Batik ini telah diwujudkan dengan merayakan Hari Batik Nasional padasetiap tanggal 2 Oktober.

Melansir dari laman resmi Itjen Kemendikbudristek, sejarah Hari Batik Nasional dimulai setelah diperkenalkan ke dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Batik Indonesia kemudian didaftarkan untuk mendapatkan status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui UNESCO pada tanggal 4 September 2008 di Jakarta.

Pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO resmi diterima. Batik kemudian dikukuhkan sebagai bagian dari Warisan Budaya Tak Benda dalam sidang keempat Komite Antar-Pemerintah yang digelar UNESCO di Abu Dhabi, 2 Oktober 2009. Saat itu, batik diakui bersama unsur budaya lainnya, seperti wayang, keris, noken, dan tari Saman, sebagai Bagian dari Warisan Budaya Takbenda Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kemudian menjadikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 33 Tahun 2009 pada 17 November 2009. Melalui Keppres ini, Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Surat Edaran, mengimbau seluruh pegawai pemerintah di pusat, provinsi, dan kabupaten mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

Batik Identitas Bangsa

Sejarah batik di Indonesia terkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Jawa. Batik mulai dikembangkan pada masa kerajaan Mataram, kemudian berlanjut di masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Batik awalnya digunakan dalam keraton untuk pakaian para raja dan keluarganya, tetapi kemudian mulai diproduksi masyarakat umum dan menjadi populer sebagai pakaian. Batik tradisional berbahan pewarna alami, seperti tumbuhan seperti pohon mengkudu, soga, soda abu, dan tanah lumpur.

Pembuatan batik memiliki berbagai jenis teknik, seperti batik tulis, batik cap, dan batik printing. Selain itu, terdapat beragam motif batik dengan makna filosofis yang berbeda. Kini, Batik telah berkembang pesat dan diproduksi berbagai daerah, masing-masing dengan ciri khasnya sendiri.

Selain itu, batik telah meraih pengakuan internasional dan menjadi bagian dunia mode global dengan berpartisipasi dalam pagelaran fashion show internasional seperti di New York dan Milan.

Hari Batik Nasional bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga menjadi cara untuk menjaga identitas bangsa Indonesia dan memperkuat persatuan. Memakai batik adalah simbol persatuan yang melampaui perbedaan sosial, baik kaya maupun miskin.

Melalui peringatan ini, warisan budaya batik semakin diakui secara global, dan masyarakat Indonesia diharapkan lebih percaya diri dalam memakai batik sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya Indonesia. Selain itu, Hari Batik Nasional juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industri batik. (Artikel diolah dari itjen.kemdikbud.go.id)

You Might Also Like

Keunikan Arsitektur Tongkonan, Rumah Warisan Adat Toraja

Mengintip Konservasi Monumen Pembebasan Irian Barat

Lulusan Permadani Wonosobo Siap Kembangkan Budaya Jawa

Museum Sastra Indonesia di Sumatera Barat Diresmikan Menbud

Rahasia di Balik Kelezatan Sate Lilit khas Pulau Dewata

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Sejarah Balapan Dunia Di Museum MotoGP Mandalika
Next Article AirAsia Rute Hong Kong-Bali Dongkrak Wisatawan Global
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?