By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Siti Aminah Marijo, Pelopor Bekatul Beras Merah di Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Siti Aminah Marijo, Pelopor Bekatul Beras Merah di Wonosobo
Profil

Siti Aminah Marijo, Pelopor Bekatul Beras Merah di Wonosobo

Achmad Aristyan
Last updated: 22/02/2025 00:51
Achmad Aristyan
Share
Sosok Siti Aminah Marijo. Foto: Ivan Pratama
SHARE

Di balik gaya hidup sehat yang semakin diminati, ada sosok inspiratif dari Wonosobo yang telah mengembangkan produk pangan bernutrisi Bekatul Merah selama lebih dari 19 tahun.

Siti Aminah Marijo, seorang warga Tempelsari, RT 01 RW 01, Maduretno, Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah, adalah pencetus bekatul beras merah merek “Dewi Sri”.

Berawal dari pengalaman pribadi dalam menjaga kesehatan, ia berhasil mengubah bahan sederhana menjadi produk yang dipercaya memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Usaha ini bermula dari pengalaman pribadinya saat sakit gondok dan wasir stadium tiga.  

“Waktu itu saya menyekolahkan anak di Gontor dan mendapatkan majalah yang membahas kesehatan. Saya sendiri yang mencoba dulu, ternyata gondok saya kempes dan wasir saya sembuh tanpa operasi,” ungkapnya.  

Melihat manfaatnya, Siti Aminah memutuskan untuk membuat produk bekatul beras merah dan mengajukan izin resmi dari Dinas Kesehatan dan sertifikasi halal dari MUI sejak Agustus 2007.

Hingga kini, izin halal produknya diperbarui empat kali dan dalam proses perpanjangan kelima.  

Manfaat Bekatul Beras Merah  

Menurut Siti Aminah, bekatul beras merah memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

Salah satunya adalah membantu mencegah pengeroposan tulang. Selain itu, bekatul ini juga dapat digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit seperti wasir, gondok, dan diabetes. 

Konsumsi bekatul beras merah juga diyakini dapat mengurangi risiko hipertensi serta kolesterol tinggi. Manfaat lainnya termasuk mencegah penyumbatan pembuluh darah dan membantu penderita asma dalam meningkatkan fungsi hati. 

Tak hanya itu, bekatul beras merah juga bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan tubuh serta mencegah obesitas.

“Kalau dikonsumsi rutin dua kali sehari, pagi dan sore, daya tahan tubuh bisa lebih kuat,” jelasnya.  

Bekatul beras merah “Dewi Sri” yang diproduksi oleh Siti Aminah Marijo. Foto: Aristyan

Proses Produksi dan Harga

Proses pembuatan bekatul beras merah ini cukup panjang. Siti Aminah hanya memilih bahan baku dari beras merah berkualitas, bukan  dari tempat penggilingan biasa. Bahan baku yang digunakan ini berupa beras merah pecah kulit.

“Bekatul diambil dari beras merah yang telah diselip, lalu disangrai supaya tahan lama bisa sampai satu tahun,” tuturnya.  

Ia juga menjelaskan bahwa setelah disangrai akan dilanjutkan dengan proses penyaringan sampai tiga kali hingga menghasilkan bekatul dengan tekstur halus.

Selama penyangraian, ia menambahkan daun pandan agar aroma lebih wangi dan meningkatkan manfaat kesehatan.  

Sekali memproduksi, bahan baku beras merah pecah kulit yang dipakai bisa mencapai 50 kg. Bekatul beras merah “Dewi Sri” dijual dengan kisaran harga Rp17.000 per 1 ons hingga Rp 30.000 per 2 ons.

“Cara konsumsinya, bekatul bisa dilarutkan ke dalam air mendidih, serta tambahkan susu, sereh, jahe, gula aren, atau madu. Kalau yang suka tawar juga bisa langsung dilarutkan dalam air mendidih dan diminum tanpa campuran lain,” jelasnya.  

Pemasaran dan Tantangan Produksi

Dalam hal pemasaran, produk ini sudah dikenal hingga Jakarta, Bandung, Bogor, bahkan pernah dibawa jamaah haji ke Arab Saudi. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah sulitnya mendapatkan bahan baku.  

“Saya sering kosong stok karena bahan bakunya sulit didapat. Makanya sekarang lebih fokus menjual di sekitar Wonosobo saja,” katanya. Di sekitar Wonosobo, bekatul beras merah “Dewi Sri” ini dijual di beberapa apotek ternama.

Asal-usul Nama “Dewi Sri”  

Siti Aminah menamai produknya “Dewi Sri” sebagai penghormatan terhadap kepercayaan masyarakat Jawa yang menganggap Dewi Sri sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran, khususnya dalam pertanian.  

“Dewi Sri itu kan dewi padi, simbol kesuburan. Jadi saya ambil nama itu karena bahan dasarnya dari padi,” ungkapnya.  

Dengan ketekunan dan keuletannya, Siti Aminah terus mempertahankan kualitas bekatul beras merahnya meski menghadapi berbagai tantangan dalam mendapatkan bahan baku. Ia berharap usahanya bisa terus berjalan dan membawa manfaat bagi lebih banyak orang.

You Might Also Like

KH Manshur, Sosok Dibalik Berdirinya Masjid Al-Manshur Wonosobo

Profil Yos Suprapto, Seniman Yogyakarta yang Kontroversial

Cerutu Swating, Inovasi Berkelas dari Tembakau Khas Tieng

Komunitas Celah-Celah Langit, Berkarya Sejak 1985

100 Tahun Sang Maestro Sastra Pramoedya Ananta Toer

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Diskusi Publik Gunung Padang, Akankah Kembali Diteliti?
Next Article Sejarah Wabah Pes di Jawa, Tragedi Kesehatan Paling Kelam
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?