By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Cerita Panjang Warisan Budaya dari Sepotong Tahu Sumedang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Cerita Panjang Warisan Budaya dari Sepotong Tahu Sumedang
Warisan Budaya

Cerita Panjang Warisan Budaya dari Sepotong Tahu Sumedang

Achmad Aristyan
Last updated: 23/02/2025 14:36
Achmad Aristyan
Share
4 Min Read
Tahu Sumedang yang jadi salah satu ikon kuliner Kota Sumedang. Foto: indonesiakaya.com
SHARE

Tahu Sumedang menjadi salah satu panganan yang sangat dikenal di Indonesia. Selain memiliki rasa yang nikmat, tahu juga merupakan sumber protein nabati yang terjangkau harganya.

Umumnya, tahu berwarna putih atau kekuningan, dengan tekstur yang sangat lembut dan berbentuk kotak, sesuai dengan arti kata “tahu” itu sendiri.

Dari berbagai sumber, diketahui istilah “tahu” merupakan serapan dari bahasa Tionghoa “tao hu” atau “teu hu,” di mana “tao” berarti kacang kedelai dan “hu” berarti lumat atau menjadi bubur.

Dengan demikian, tahu diartikan sebagai kacang kedelai yang diolah menjadi bubur, yang menjelaskan mengapa tahu yang berbentuk kotak ini terasa empuk saat digigit.

Tahu Rumahan yang menjadi Kuliner Kebanggaan Sumedang

Tradisi makanan ini menunjukkan asal-usulnya yang terkait erat bangsa Tionghoa yang sudah menjalin hubungan perdagangan ke Nusantara jauh sebelum Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) datang di abad ke-17.

Kisah tahu Sumedang tidak lepas dari keberadaan imigran Tiongkok di Jawa Barat, bernama Ong Kino bersama istrinya menetap di Sumedang pada awal abad ke-20. 

Dikenang oleh generasi kelima keturunannya, Edric Wang, Ong Kino awalnya membuat tahu bukan untuk dijual, melainkan untuk membahagiakan istrinya yang merindukan masakan Tiongkok.

Karena kasih sayangnya, ia pun membuat tahu sendiri. Dari tahu rumahan inilah, kemudian lahir Tahu Bungkeng, yang merupakan pionir dari para perajin tahu di Sumedang sejak tahun 1900.

Edric menjelaskan bahwa Ong Kino membagikan tahu buatannya kepada orang-orang di sekitar, dan banyak yang menyatakan bahwa tahu itu enak. Mereka pun menyarankan Ong Kino untuk membuka usaha tahu di Sumedang.

Gerai tahu Bungkeng, yang terletak di Jalan 11 April, No. 53, Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara, menjadi tempat jualan tahu Sumedang yang pertama.

Baca juga: Ini Alasan Ubi Madu Cilembu Sumedang Bercita Rasa Unik

Tahu Warisan Keluarga Yang Melegenda

Suryadi Ukim menambahkan bahwa Ong Kino datang ke Sumedang dengan tujuan berdagang pada sekitar tahun 1900-an. Pada waktu itu, tahu belum begitu populer dan lebih banyak dijual kepada sesama orang Tionghoa.

Baru pada sekitar tahun 1917, anak Ong Kino, Ong Bungkeng, menyusul ke Sumedang untuk meneruskan usaha tersebut. Di bawah kepemimpinannya, tahu olahan kedelai ini mulai banyak diminati dan mengalami perkembangan pesat.

Ong Bungkeng mengolah tahu menjadi cemilan yang berwarna kecoklatan dan memiliki tekstur renyah di luar serta empuk di dalam. Nama Ong Bungkeng pun kini diabadikan sebagai nama toko.

Ong Kino kemudian memutuskan untuk kembali ke Tiongkok sekitar tahun 1940-an, sementara Ong Bungkeng menetap di Sumedang dan melanjutkan usahanya hingga wafat di sana.

Suryadi menyebutkan bahwa Ong Bungkeng melanjutkan usaha ayahnya dari tahun 1917 hingga 1980-an, kemudian diteruskan Ong Yukim, ayah Suryadi, tahun 1950-1960. Suryadi dan anaknya, Edric, kemudian meneruskan usaha itu.

Tahu Warisan dari Generasi ke Generasi

Saat ini, banyak perajin tahu baru yang muncul, seperti Babah Hek, Babah Kincay, dan lainnya. Yayang, pemilik gerai tahu Sumedang Palasari, menyatakan usahanya adalah usaha turun temurun yang dimulai dari buyutnya, Babah Hek.

Ia bercerita, dahulu, tahu hanya dikonsumsi kalangan keluarga, belum dipasarkan. 

Yayang adalah generasi ketiga dari Babah Hek yang melanjutkan usaha tahu dari ayahnya. Ia mendirikan Tahu Palasari dan rumah makannya pada tahun 1973, mengikuti jejak kakeknya.

Kini, berawal dari para perajin imigran asal Tiongkok, perajin tahu Sumedang telah menyebar luas, bahkan banyak penduduk lokal yang mahir membuat tahu.

Tidak hanya di Sumedang, para perajin tahu kini juga dapat ditemukan di luar daerah tersebut. Meskipun zaman terus berubah, tahu Sumedang tetap eksis dan banyak diminati hingga saat ini. 

You Might Also Like

Klenteng Kim Hin Kiong, Saksi Sejarah Tiongkok di Gresik

Sejarah Dibalik Kelezatan Bola Daging Bakso Malang

Sajian Istimewa Olahan Ikan Brekecek Pathak Jahan

Monumen Simpang Lima Gumul, Simbol Kebanggaan Kediri

Kearifan Lokal, Benteng Hadapi Bencana Di Nusantara

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Kelezatan Soto Bongko, Hidangan Khas Kebanggaan Sumedang
Next Article Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Tantangan Kebudayaan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?