By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Taman Nasional Way Kambas, Sekolah Gajah Pertama
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Taman Nasional Way Kambas, Sekolah Gajah Pertama
Pariwisata

Taman Nasional Way Kambas, Sekolah Gajah Pertama

Anisa Kurniawati
Last updated: 11/12/2024 03:18
Anisa Kurniawati
Share
Kawan gajah yang sedang berendam di Taman Nasional Way Kambas Foto: wikimedia commons/ Mustiadewi
SHARE

Taman Nasional Way Kambas berada di sisi timur dari Provinsi Lampung. Taman ini tidak hanya pusat konservasi gajah saja. Namun, gajah-gajah di taman ini juga dilatih dan dijinakkan. Sehingga taman nasional ini juga disebut sebagai ‘sekolah gajah’ pertama di Indonesia.

Pada mulanya, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) ditetapkan sebagai wilayah perlindungan satwa liar sejak tahun 1937 ketika pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Cagar Alam. Kemudian tahun 1989, statusnya berubah menjadi Taman Nasional. 

TNWK juga memperoleh predikat sebagai Asean Heritage Park bersama dengan TN Gunung Leuser, TN Kerinci Seblat, Kepulauan Seribu, Wakatobi, TN Bantimurung Bulusaraung dan TN Lorentz pada tahun 2015 oleh ASEAN Centre of Biodiversity.

Baca juga: Meneropong Jejak Sejarah Di Tonjong Canyon Cipatujah

Flora dan Fauna 

Berada pada ketinggian antara 0—50 mdpl, Taman Nasional Way Kambas memiliki 4 ekosistem utama yaitu Ekosistem hutan hujan dataran rendah, jenis flora yang mendominasi adalah meranti, rengas, keruing, puspa dan lainnya.

Ekosistem riparian atau zona peralihan terdapat beberapa jenis tanaman merambat atau liana. Kemudian, ekosistem pantai saja, ada ketapang, dan cemara laut. Selanjutnya, di ekosistem hutan mangrove/payau ada vegetasi dari kelompok Rhizophora dan Bruguiera. 

Fauna Taman Nasional Way Kambas identik dengan satwa gajah Sumatera. Selain itu, ada beberapa satwa punah lain seperti badak Sumatera, Gajah Sumatra, Harimau sumatera, Mentok Rimba, Buaya sepit, Kijang, Tapir, Rusa dan Beruang Madu. 

Primata lainnya seperti lutung, Owa, siamang. Di bagian pesisir sering ditemukan berbagai jenis burung antara lain Bangau Tongtong, Sempidan Biru, Kuau raja, Burung Pependang Timur.

Baca juga:Dusun Tersembunyi Wotawati Yang Selalu Mengejar Matahari

Daya Tarik Way Kambas

Selain menjadi pusat konservasi, Taman Nasional ini memiliki beberapa daya tarik. Pengunjung dapat mengunjungi pusat konservasi gajah. Disini pengunjung bisa melihat lebih dekat gajah-gajah yang hidup bebas. Pengunjung bisa mencoba aktivitas seperti memandikan gajah, memberi makan, hingga berfoto dengan gajah. 

Wisatawan juga dapat melihat aktivitas burung-burung langka. Misalkan seperti Rangkong, Elang dan berbagai jenis burung lainnya. Kemudian aktivitas lainnya, pengunjung bisa jungle tracking dan menyusuri sungai. Dengan kondisi alamnya yang masih asri, bertualang langsung menjelajahi Taman Nasional Way Kambas menjadi sangat menarik. 

Ternyata Taman Nasional Way Kambas lebih daripada sekedar pusat konservasi gajah. Ada banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan. Tempat ini dibuka setiap hari dari jam 08.00-18.00. 

Untuk tiket masuk Rp 5.000 pada hari biasa dan Rp 7.500 di hari libur untuk wisatawan lokal. Sementara untuk wisatawan mancanegara, tarifnya sebesar Rp100.000 per orang  di hari biasa dan Rp150.000 per orang di hari libur. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Panorama Pantai Batu Hijau Penggajawa Siap Mendunia

Souvenir Songket Sigek Art Kenangan dari Sawahlunto

Menparekraf Puas Dengan Sirkuit MotoGP Mandalika

Candi Borobudur Kian Memikat Wisatawan

Curug Cantel, Air Terjun Menawan di Kaki Gunung Slamet

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Tradisi Ngebuyu, Acara Seru Rayakan Kelahiran Bayi Baru Lahir
Next Article Agnez Mo, Artis Global dengan Banyak Penghargaan 
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?