Sebanyak 20 teman tuli dari Kabupaten Wonosobo mengikuti kegiatan Kelas Ayo Bareng Tular Nalar yang digelar di Sekolah Donbosco, Wonosobo, Minggu (4/5/2025).
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam mendorong literasi digital yang lebih inklusif dan ramah disabilitas, dengan melibatkan komunitas tuli secara aktif dan setara dalam proses pembelajaran.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Mafindo Wonosobo, Komunitas Tuli Wonosobo, dan Forum Ramah Disabilitas Universitas Muhammadiyah Magelang, serta mendapat dukungan dari perwakilan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia.
Fokus utama kegiatan adalah membekali peserta dengan pemahaman seputar dunia digital, khususnya mengenai bahaya hoaks, penipuan daring, serta pentingnya menjaga keamanan data pribadi.
Baca Juga: Dana Indonesiana, Fadli Zon Janjikan Rp 2,5 Miliar untuk Sineas
Yang menjadikan kegiatan ini istimewa adalah kehadiran fasilitator tuli yang menyampaikan materi menggunakan bahasa isyarat.
Hal ini menciptakan ruang belajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga partisipatif dan inklusif.
Peserta juga diajak berinteraksi melalui permainan kelompok bertema digital yang menyenangkan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Wonosobo, Fahmi Hidayat, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah konkret menuju masyarakat digital yang lebih setara.
“Di era digital yang serba cepat ini, akses terhadap informasi tidak boleh meninggalkan siapa pun, termasuk saudara-saudara kita dari komunitas tuli. Pemerintah Kabupaten Wonosobo sangat mendukung inisiatif seperti ini karena sejalan dengan semangat kami untuk membangun transformasi digital yang merata dan berkeadilan,” ujarnya.
Fahmi menekankan bahwa literasi digital bukan hanya tentang kemampuan mengoperasikan perangkat, tetapi juga mencakup aspek kesadaran terhadap informasi dan keamanan.
“Penting bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, untuk mendapatkan ruang belajar yang setara agar mereka tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pelaku aktif dan kritis di ruang digital,” tambahnya.
Ia pun berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan menjangkau komunitas disabilitas lainnya di berbagai wilayah Wonosobo.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi daerah sebagai kabupaten inklusif yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.
Baca Juga: TNI dan Warga Gaspol Persiapan TMMD di Kaliwiro Wonosobo

Senada dengan itu, Program Manager Tular Nalar Mafindo, Giri Lumakto, menjelaskan bahwa edukasi digital inklusif adalah kunci untuk memperkuat daya saing komunitas tuli di tengah tantangan era digital.
“Kegiatan di Wonosobo ini menjadi pembuka dari rangkaian pelatihan serupa yang akan digelar di enam daerah, termasuk Magelang dan Temanggung,” ungkap Giri.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, komunitas tuli tidak hanya mendapatkan akses informasi yang lebih baik, tetapi juga menjadi bagian penting dalam menciptakan ruang digital yang sehat, aman, dan produktif bagi semua kalangan.