By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tradisi Unik Perkawinan Dayak Meratus Masih Lestari
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Tradisi Unik Perkawinan Dayak Meratus Masih Lestari
Tradisi

Tradisi Unik Perkawinan Dayak Meratus Masih Lestari

Anisa Kurniawati
Last updated: 14/11/2024 09:06
Anisa Kurniawati
Share
Foto: Infopublik.id
SHARE

Komunitas Dayak Meratus di Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan memiliki adat perkawinan unik, khususnya pada masyarakat Dayak Halong. Hingga saat ini, terdapat sedikitnya enam kategori perkawinan yang masih dijaga kelestariannya.

Tokoh adat mayarakat Dayak Kabupaten Balangan, Eter Nabiring seperti dikutip dari Infopublik.id beberapa waktu lalu menyebutkan, keenam kategori dalam perkawinan Dayak Halong adalah istilah atau ungkapan untuk mengambarkan proses terjadinya perkawinan itu sendiri, yakni jampi pa’ung, jampi barondayan, jampi barabutan, jampi kataguran, jampi ha lehung dan jampi huang wuwuu.

Jampi Pa’ung atau perkawinan dasar adalah perkawinan melalui proses lamaran dan pertunangan terlebih dahulu. Sedangkan, Jampi Barondayan gambaran untuk perkawinan yang dilakukan oleh orang yang sudah berstatus duda atau janda, tetapi tetap melalui proses meminang.

Untuk kategori Jampi Kataguran adalah perkawinan karena ditegur atau tertangkap basah (I’gandak) oleh wali asbah lalu dikawinkan. Lain lagi untuk istilah Jampi Ha Lehung atau Ngampang yang merupakan perkawinan yang terjadi karena pihak perempuan hamil di luar nikah.

Baca juga: Upacara Adat Peusijuek, Tradisi Syukuran Masyarakat Aceh

Diatur Sidang Adat

Kategori perkawinan Jampi Huang Wuwu ialah perkawinan antara saudara kandung. Perkawinan ini amat jarang terjadi, namun pernah terjadi pada masa lampau. “Semua kategori perkawinan ini ada ketentuan aturan adatnya, baik itu besaran mahar, denda adat maupun hari penetapan pelaksanaan perkawinannya ataupun proses pelaksanaan sidang adat perkawinan,” ujar Eter Nabiring.

Secara keseluruhan, menurut Eter, dalam hal perkawinan Dayak Halong diatur lewat sidang adat perkawinan. Di mana ada beberapa rangkaian atau unsur tatacara sidang adat perkawinan yang dimulai dengan, adanya Waris (wali asbah), Penyancangan (pimpinan sidang), Pembayaran Timpah, pembayaran Mahar (jujuran), lalu kedua mempelai duduk di pelaminan.

Maksud dari Timpah Bawah dan Timpah Atas, menurut Eter, adalah pembayaran untuk mengambarkan kedekatan kedua keluarga pengantin. BiLa makin dekat hubungannya maka semakin sedikit pembayaran timpang ini.

Selain itu, menurut dia, ada juga tatacara perkawinan untuk poligami (Bamadu). Perkawinan bamadu menurut tatacara adat, dilakukan dengan cara pihak istri tua meminang pihak calon istri muda.

“Ada juga cara perceraian (sarak) yang dimulai dari gugatan istri atau suami kepada kepala adat meminta adanya perceraian. Tiap tahapan perceraian ataupun rujuk selalu ada ketentuan adat yang harus dipenuhi,” pungkas Eter. Tradisi Perkawinan Dayak Meratus ini hingga sekarang masih lestari.

You Might Also Like

Paabingkon, Upacara Kelahiran Cucu Pertama di Simalungun

Tradisi Mangain, Cara Suku Batak Mejaga Identitas Marganya

Tradisi Ojong: Atraksi Adu Ketangkasan dengan Cambuk Rotan

Menggali Tradisi Ghatib Beghanyut yang Sempat Terlupakan

Sejarah Hari Tari Sedunia, Merayakan Gerak sebagai Bahasa Universal

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Pulau Nusakambangan dan Legenda Kembang Wijayakusuma
Next Article Kak Emma Perkenalkan Permainan Tradisional Di Wonosobo
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?