By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Ukiran Suku Asmat Simbol Religiusitas Pada Leluhur
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Ukiran Suku Asmat Simbol Religiusitas Pada Leluhur
Warisan Budaya

Ukiran Suku Asmat Simbol Religiusitas Pada Leluhur

Ridwan
Last updated: 09/10/2024 10:01
Ridwan
Share
2 Min Read
Foto:Pexels/Cesararmane
SHARE

Suku Asmat memiliki keterampilan seni mengukir yang menarik. Keahlian mengukir mereka adalah berasal dari nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun. Ukiran suku Asmat yang bersifat naturalis, misalkan seperti patung manusia, tifa, perahu, dan lainnya. 

Keahlian suku asli Papua ini dalam mengukir dipercaya berasal dari nenek moyang yang bernama Fumiripitsy, seorang ahli ukir. Dalam budayanya, mereka menggunakan pahat yang terbuat dari tulang kasuari. 

Suku dari Papua ini terkenal memiliki tradisi seni ukir yang terkenal sampai ke mancanegara. Keistimewaan seni ini, dilihat dari pembuatannya yang menampilkan garis-garis indah dan komposisi yang menarik. 

Ukiran suku Asmat yang biasanya bersifat naturalis. Misalkan seperti patung manusia, perahu, tifa, telur kasuari dan lainnya. Motifnya tidak berbeda jauh dengan kehidupan suku Asmat. Setiap suku memiliki ukiran berbeda yang khas. Misalnya ukiran salawaku atau perisai. Selain itu, ada juga ukiran untuk hiasan kano, dan tiang kayu.

Seni ukiran ini lahir dari upacara keagamaan. Mereka percaya bahwa melalui ukiran yang dibuat, dapat berkomunikasi dengan arwah keluarganya yang sudah meninggal. Setiap ukiran yang dibuat dapat mempresentasikan orang telah meninggal dunia. 

Karya ukiran tersebut merupakan simbol religiusitas mereka terhadap arwah nenek moyang. Biasanya disimbolkan sebagai bentuk patung ukiran kayu yang kemudian digunakan dalam keperluan ritual. 

Hampir seluruh ukiran dibuat oleh kaum laki-laki yang hasilnya bisa untuk ritual ataupun dijual. Ukiran yang digunakan untuk ritual memiliki ciri tersendiri yang disesuaikan dengan tujuannya ritualnya apa. Pengerjaannya yang rapi dengan detail rumit menjadikan ukiran ini terkenal hingga mancanegara. Terlebih lagi setiap ukiran memiliki nilai, makna keindahan.

Salah satu ukiran dari suku Asmat yang terkenal adalah panel hiasan dinding yang memiliki ukiran hewan atau garis tribal. Selain itu, ada juga Totem yang terbuat dari pohon terbalik. Ada juga Patung Bisa. Kedua benda ini termasuk sakral dalam suku Asmat. 

Pada intinya, ukiran Asmat merupakan identitas dan kebangsaan bagi Indonesia. Maka dari itu, kesenian ini patut untuk terus dilestarikan keberadaanya. 

(Anisa Kurniawati-berbagai sumber)

You Might Also Like

Candi Lor Nganjuk Resmi Jadi Cagar Budaya, Begini Sejarahnya

Seni Tayub Nganjuk, Tarian Pergaulan Yang Kini Mengikuti Zaman

Menyusuri Jejak Peradaban Kerajaan Galuh di Astana Gede Kawali

Akulturasi Kultur Jawa dan Madura dalam Tari Godril Lumajang

Atraksi Memukau Lengger Punjen Di Workshop Emmanus TV

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Seni Rajah Mentawai, Warisan Seni Tertua di Dunia
Next Article Bernostalgia di Kaulinan Pasir Kunci Kota Bandung
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?
Profil 21/05/2025
Pemkab Wonosobo Optimistis Kampung KB Candimulyo Maju ke Tingkat Nasional
Berita 21/05/2025
Pemkab Wonosobo Apresiasi Pembongkaran Mandiri Bangunan Liar di Atas Sungai
Berita 21/05/2025
Venice Film Festival 2025
Menbud Dorong Diplomasi Budaya Lewat Sinema di Venice Film Festival 2025
Berita 21/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?