Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming, membuka secara resmi pawai tatung dalam rangkaian Festival Imlek dan Cap Go Meh 2025 yang digelar di Singkawang.
Acara ini berlangsung, Rabu (12/2/2025) di depan Kantor Wali Kota Singkawang, Jalan Firdaus.
Kehadiran orang nomor dua di Indonesia ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pejabat penting, baik tingkat provinsi maupun kota, yang turut hadir untuk meramaikan festival yang telah menjadi tradisi di kota Singkawang ini.
Sambutan Hangat dari Para Pimpinan Daerah
Melansir dari suarakalbar.co.id, Wakil Presiden Gibran Rakabuming disambut Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, secara langsung yang didampingi sejumlah pejabat penting lainnya.
Mereka antara lain Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Jamalulael, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalbar dan Kota Singkawang, termasuk Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro.
Selain itu, sejumlah tokoh nasional juga turut hadir, di antaranya Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Anggota DPR RI seperti Lasarus, Yuliansyah, Cornelis, Syarif Abdullah Alkadrie, Daniel Johan, Maria Lestari, Boyman Harun, serta anggota DPD RI, Daud Yordan, Syarif Melvin, Erlinawati, dan Maria Goreti.
Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI, Irena Umar, dan Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, hadir merayakan momen bersejarah ini.
Keajaiban Pawai Tatung yang Memukau
Usai pembukaan resmi, pawai tatung dimulai dengan pemukulan alat tradisional yang khas.
Pawai tatung, yang menampilkan aksi para tatung (penari yang juga melibatkan unsur keagamaan), merupakan salah satu atraksi utama dalam perayaan Cap Go Meh.
Keberagaman budaya yang ditampilkan dalam pawai ini selalu memikat perhatian para pengunjung, baik lokal maupun mancanegara. Wapres Gibran Rakabuming tampak takjub melihat para tatung yang dengan cekatan dan penuh keberanian menunjukkan aksinya.
Aksi para tatung yang tampak seperti tidak merasa sakit meski tubuh mereka ditusuk dengan berbagai alat tajam merupakan bagian dari tradisi budaya yang sudah lama ada di Singkawang.
Pawai ini menjadi daya tarik utama perayaan Cap Go Meh yang berlangsung selama beberapa hari.
Baca juga: Wamendagri Apresiasi Toleransi dalam Cap Go Meh Singkawang
Festival Imlek dan Cap Go Meh: Wujud Keberagaman Budaya
Festival Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antarwarga.
Selain pawai tatung, festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan budaya lainnya, seperti pertunjukan seni, kuliner khas, dan pameran kebudayaan.
Keberagaman budaya yang ditampilkan dalam festival ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya tradisi Indonesia, serta menggambarkan kerukunan antarumat beragama dan budaya di tanah air.
Melalui perayaan ini, kota Singkawang semakin dikenal di tingkat nasional dan internasional sebagai destinasi wisata budaya, yang mampu menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara.
Pemerintah daerah setempat juga berupaya agar perayaan ini semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, termasuk sektor pariwisata.
Pawai Tatung, Wujud Keberagaman dan Kekuatan Tradisi
Pawai tatung di Singkawang menjadi simbol dari keberagaman dan kekuatan tradisi yang terus dilestarikan masyarakat setempat.
Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya, tetapi juga merupakan ajang untuk menunjukkan rasa syukur dan mempererat persatuan antarwarga.
Dengan kehadiran Wapres Gibran Rakabuming serta sejumlah tokoh penting lainnya, diharapkan acara ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk semakin menghargai dan melestarikan warisan budaya yang ada di negeri ini.
Pawai tatung Cap Go Meh di Singkawang tidak hanya memukau dengan keunikannya, tetapi juga menggambarkan betapa pentingnya menjaga dan menghormati tradisi budaya yang telah ada selama ratusan tahun.
Sebagai bagian dari Indonesia yang kaya akan budaya, acara ini semakin memperkuat identitas budaya bangsa yang tercermin dalam semangat keberagaman dan persatuan.