By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengenal Zayn Nurofik, Pengrajin Eco-Print Ramah Lingkungan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Mengenal Zayn Nurofik, Pengrajin Eco-Print Ramah Lingkungan
Profil

Mengenal Zayn Nurofik, Pengrajin Eco-Print Ramah Lingkungan

Achmad Aristyan
Last updated: 21/12/2024 16:13
Achmad Aristyan
Share
Zayn Nurofik bersama salah satu karya kain eco-printnya. Foto: Aristyan
SHARE

Zayn Nurofik, seorang pengrajin kain eco-print, batik tulis, dan makrame dari Wonosobo Timur, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terus mengembangkan kreativitasnya dalam mengolah bahan-bahan alam menjadi produk berkualitas. 

Zayn mulai fokus pada pembuatan kain eco-print sejak pertengahan tahun 2023 lalu, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitarnya.  

“Kalau untuk yang serat alam itu mulai Juli 2023. Kalau produknya ya produk saya sendiri dan karena ada komunitasnya, saya juga gabung ke komunitas. Kalau serat alam dari dombos. Kalau yang batik, saya ikut komunitas klaster batik Wonosobo,” ujar Zayn.  

Ramah Lingkungan  

Eco-print adalah teknik pewarnaan kain menggunakan zat pewarna alami dari tumbuhan. Menurut Zayn, zat pewarna bisa berasal dari berbagai bagian tumbuhan yang mengandung tanin, seperti daun, bunga, batang, hingga akar. Teknik ini memiliki dua metode utama, yaitu pounding (teknik pukul) dan steam (teknik kukus).  

“Pounding itu pakai palu kayu, biasanya untuk kain dengan warna dasar putih. Kalau steam itu untuk kain lebar, prosesnya dengan dikukus,” jelas Zayn.  

Beberapa karya eco-print yang dikerjakan Zayn. Foto: Aristyan

Proses pembuatan kain eco-print memakan waktu yang bervariasi, tergantung pada ketersediaan bahan. Dalam satu kali kukus, bisa menghasilkan 5 hingga 10 kain sekaligus.

Daun-daun yang sering digunakan, seperti daun jati muda, daun insulin, daun biden, hingga akar lipa, menjadi bahan utama dalam proses ini.  

“Warna pink atau kemerahan itu pakai secang, yang biasa dipakai untuk susu jahe. Kalau ungu, bisa pakai daun beringin atau batang tertentu,” tambah Zayn.  

Namun, tidak semua daun dapat digunakan. Daun yang keras atau banyak mengandung air, seperti daun kelapa dan cocor bebek, kurang cocok untuk teknik eco-print.  

Peminat Meluas  

Meski masih baru di dunia eco-print, Zayn sudah mengikuti pelatihan di Semarang untuk meningkatkan keterampilannya. Penjualannya saat ini didominasi oleh pesanan dari pemerintah, dinas, serta pembeli dari luar kota.  

“Saya cukup memanfaatkan dedaunan yang ada di sekitar sini saja, jadi lebih hemat dan ramah lingkungan,” kata Zayn.  

Zayn juga turut andil dalam acara Wonosobo Night Costume Carnival 2024 sebagai salah satu tim pembuat kostum. Selain eco-print, ia juga menghasilkan batik tulis dengan pewarna sintetis maupun alami seperti indigofera.  

Topi yang dibuat dari kain eco-print. Foto: Aristyan

Peluang Ekonomi 

Zayn berharap, kain eco-print dapat semakin dikenal masyarakat. Ia juga menekankan manfaat lingkungan dari teknik ini, di mana limbah proses eco-print bisa diolah menjadi pupuk kompos.  

“Harapannya kita bisa memajukan ekonomi dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita seperti eco-print ini. Semoga makin banyak orang yang peduli dengan isu lingkungan dan memakai bahan-bahan ramah lingkungan,” pungkas Zayn.  

Dengan semangat inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan, Zayn Nurofik menjadi salah satu sosok inspiratif dalam memajukan kerajinan lokal di Wonosobo yang mendukung keberlanjutan.

You Might Also Like

Ebiet G Ade, Penyanyi Legendaris Dengan Lagu Sarat Makna

TPS 3R Talunombo Sukses Ubah Sampah Plastik Jadi BBM

Menanamkan Budaya dan Akhlak Sejak Dini di MI Ma’arif Karangsambung

Kue Gumpur, Camilan Khas Gumiwang yang Terinspirasi Kuliner Singapura

Aldi Satya Mahendra, Juara WSSP300 Pertama dari Indonesia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Upacara Adat Tanam Sasi Bagi Yang Sudah Tiada di Papua
Next Article Festival Ciliwung 2024 Dukung Keberlanjutan Lingkungan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?