By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tambak Karang, Lukisan Beras Alas di Ritual Festival Erau
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Tambak Karang, Lukisan Beras Alas di Ritual Festival Erau
Warisan Budaya

Tambak Karang, Lukisan Beras Alas di Ritual Festival Erau

Achmad Aristyan
Last updated: 06/02/2025 01:12
Achmad Aristyan
Share
Tambak Karang, sebuah alas ritual yang terbuat dari beras berwarna-warni. Foto: Hello Indonesia
SHARE

Dalam perhelatan Festival Erau di Kutai, Kalimantan Timur, terdapat banyak tradisi dan simbol yang mencerminkan kekayaan budaya masyarakat Kutai.

Salah satu yang paling menarik adalah Tambak Karang, sebuah alas ritual yang terbuat dari beras berwarna-warni yang memiliki makna mendalam dan fungsi khusus dalam setiap ritual sakral yang dilaksanakan. 

Makna dan Fungsi Tambak Karang 

Melansir dari travellingindonesia.com, Tambak Karang adalah lukisan atau gambar yang terbuat dari beras yang diberi warna dan disusun sedemikian rupa membentuk motif-motif khas.

Setiap motif tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang terkait dengan nilai-nilai kepercayaan dan tradisi masyarakat Kutai. 

Gambar-gambar ini sering kali digunakan sebagai alas berbagai ritual sakral yang digelar di Festival Erau, seperti ritual mendirikan tiang ayu, ritual beluluh, hingga rmenyisik lembu suana.

Pada ritual mendirikan tiang ayu, yang menjadi penanda dimulainya festival, Tambak Karang digunakan sebagai alas dari kasur kuning tempat bersemayamnya Sangkoh Piatu. 

Di atas alas ini, terdapat gambar motif empat naga dengan seluang emas yang berwarna-warni, dan pada moncong naga-naga diletakkan dua buah pisang yang melambangkan taring.

Di antara pisang-pisang itu terdapat sebutir telur ayam kampung putih yang simbolik terhadap kemala atau batu pusaka, sebuah warisan berharga bagi kerajaan.

Selain itu, pada ritual beluluh, Tambak Karang juga berfungsi sebagai alas untuk balai bambu tempat duduknya orang yang memiliki status tertentu.

Setelah upacara selesai, beras warna-warni yang digunakan dalam Tambak Karang ini akan dibawa ke kerumunan warga di pelataran keraton. Kemudian warga akan berebut untuk mendapatkan beras karena dianggap membawa berkah dan peruntungan bagi mereka.

Baca juga: Menelusuri Tradisi Beluluh Kutai, Warisan Budaya Penuh Makna

Motif-Motif Unik dalam Tambak Karang

Tambak Karang memiliki berbagai jenis motif yang selain cantik, tetapi sarat simbolisme. Beberapa motif ini antara lain lembu suana, karang genta, karang dungkul, karang indra geni, karang terate, karang daulan, dan karang paoh. 

Setiap motif ini memiliki arti tersendiri dan dikaitkan dengan nilai-nilai kepercayaan masyarakat Kutai. Salah satu contoh yang paling menarik adalah Tambak Karang bermotif lembu suana yang digunakan pada malam ketujuh Festival Erau saat ritual menyisik lembu suana. 

Tambak Karang ini dibuat dengan beras yang menggunakan 37 warna berbeda. Selama ritual, para kerabat kesultanan dan tamu undangan akan melemparkan uang ke arah gambar lembu suana sembari mengucapkan niat atau harapan mereka. 

Uang yang tercecer di atas lukisan ini kemudian diserahkan kepada para dewa dan pengabdi ritual sebagai bagian dari penghormatan.

Pembuatan Tambak Karang

Proses pembuatan Tambak Karang tidak bisa dilakukan sembarangan. Dahulu, pembuatan gambar beras ini menjadi tugas khusus bagi petugas kerajaan yang memiliki keterampilan tinggi. 

Keterampilan ini diwariskan turun-temurun dalam keluarga abdi keraton, yang memastikan kualitas pembuatan Tambak Karang tetap terjaga. Namun, seiring berjalannya waktu, teknik pembuatan Tambak Karang telah mengalami perubahan. 

Sekarang, pembuatan Tambak Karang sering kali dibantu dengan pola atau cetakan untuk mempermudah proses pembuatannya. Meskipun demikian, kualitas dan keterampilan dalam menyusun beras berwarna tetap menjadi elemen penting yang tak boleh diabaikan. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Peran Strategis Pelabuhan Majapahit sebagai Pusat Ekonomi

Tiga Puspa yang Melambangkan Karakter Bangsa Indonesia

Seni Gaok, Kesenian Membaca Puisi Sunda dari Majalengka

Mengenal Urutan, Sosis Kering Fermentasi Tradisional Khas Bali

Perjalanan Tengkleng, Kuliner Solo yang Lahir di Masa Penjajahan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Hingga Maret 2025
Next Article Peluncuran Buku dan Film “Babadana” di Bincang Rasa 2024
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?