By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Ritual Adat Dandan Kali Demi Hormati Leluhur di Sleman
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Ritual Adat Dandan Kali Demi Hormati Leluhur di Sleman
Tradisi

Ritual Adat Dandan Kali Demi Hormati Leluhur di Sleman

Achmad Aristyan
Last updated: 22/01/2025 08:53
Achmad Aristyan
Share
Upacara Dandan Kali di Desa Kepuharjo. Foto: Instagram/@dinaskebudayaandiy
SHARE

Dandan Kali, yang juga dikenal dengan sebutan “becekan” adalah sebuah ritual adat yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ritual ini merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dijalankan sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa, khususnya meminta berkah hujan yang dapat memberikan kesuburan bagi tanah pertanian di wilayah itu. 

Upacara ini dilaksanakan di sekitar kawasan Lereng Gunung Merapi, tepatnya di beberapa dusun, antara lain Dusun Kepuh, Dusun Manggong, dan Dusun Pagerjuang, yang terletak di Desa Kepuharjo.

Asal-Usul Upacara Dandan Kali

Melansir dari kebudayaan.slemankab.go.id, istilah “Dandan Kali” berasal dari kata “dandan” yang berarti merias atau menghias, dan “kali” yang berarti sungai dalam bahasa Jawa.

Upacara ini dilaksanakan di kawasan aliran sungai yang berada di Lereng Gunung Merapi dan Sungai Gendol, serta beberapa sungai di sekitarnya seperti Sungai Kretek dan Sungai Kebeng. 

Konon, upacara ini dimulai ketika Desa Kepuharjo mengalami kemarau panjang yang berlangsung hingga delapan bulan.

Sebagai upaya untuk meminta hujan, masyarakat desa melaksanakan ritual dengan membawa sesajen dan menyembelih kambing di Sungai Gendol. Tidak lama setelah itu, hujan lebat pun turun, yang membawa kesuburan bagi desa.

Peraturan Upacara Dandan Kali

Dilansir dari budaya-indonesia.org, upacara Dandan Kali memiliki aturan dan tata cara yang telah dijalankan masyarakat Desa Kepuharjo secara turun-temurun.

Salah satu aturan yang unik adalah bahwa hanya laki-laki yang diperbolehkan mengikuti prosesi ini, sementara perempuan tidak diperkenankan untuk ikut. 

Namun, perempuan tetap terlibat dalam persiapan upacara, seperti membuat nasi tumpeng dan sesajen lainnya. Peserta laki-laki harus membawa sesajen yang telah dipersiapkan sebelumnya serta seekor kambing jantan jenis Kambing Jawa. 

Kambing ini harus disembelih dalam prosesi upacara sebagai simbol dari tiga dusun di desa itu.

Tujuan Upacara Dandan Kali

Tujuan utama dari upacara Dandan Kali adalah untuk memohon berkah, khususnya agar turun hujan yang dapat membawa kesuburan bagi tanah pertanian.

Upacara ini juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas segala nikmat yang telah diterima. 

Masyarakat Desa Kepuharjo percaya bahwa upacara ini dapat menjaga keselamatan mereka, baik dalam pekerjaan sehari-hari, seperti bertani, maupun dalam kehidupan sosial mereka.

Selain itu, upacara ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada arwah leluhur yang dianggap telah melindungi mereka selama ini.

Prosesi Upacara

Upacara Dandan Kali dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yakni pada Hari Jumat Kliwon pagi hari, biasanya dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Prosesinya dimulai dengan pembakaran kemenyan di belik yang dianggap keramat, diikuti dengan tirakatan (doa-doa) kepada leluhur. 

Selanjutnya, dilaksanakan kenduri atau makan bersama di rumah Kepala Dusun. Setelah itu, prosesi penyembelihan kambing dimulai, diikuti dengan masak-memasak daging kambing untuk dihidangkan kepada warga. 

Gulai kambing atau “becekan” menjadi hidangan utama yang disajikan dalam upacara ini.

Masyarakat Desa Kepuharjo percaya bahwa doa-doa yang dipanjatkan selama prosesi ini akan dikabulkan Tuhan, dan jika upacara ini tidak dilakukan, maka malapetaka atau bencana akan menimpa desa mereka. 

Karena itu, meskipun sudah menjadi tradisi yang telah berlangsung lama, Dandan Kali tetap dilestarikan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan untuk menjaga kesejahteraan serta keselamatan masyarakat. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Horja Bius, Cara Masyarakat Batak Menyelesaikan Permasalahan

Makna Nyadran Sambut Ramadan di Kampung Kasiran Wonosobo

Begalan, Tradisi Pernikahan Jawa yang Unik dari Cilacap

Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia

Pacuan Kuda Gayo yang Tetap Lestari di Takengon, Aceh

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Keraton Jogja Akan Uji Coba Penutupan Plengkung Gading
Next Article Ini Aturan Pembelajaran di Sekolah selama Ramadan 2025
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?