Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menghadiri Gala Premiere film Perang Kota bersama Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Dalam kesempatan ini, Fadli menyampaikan apresiasinya terhadap film karya Mouly Surya yang dinilainya berhasil mengangkat kembali semangat perjuangan bangsa Indonesia pascakemerdekaan.
Film sebagai Penghubung Sejarah dan Budaya
Fadli menyebut bahwa Perang Kota bukan sekadar tontonan, tetapi menjadi jembatan emosional yang mengantarkan masyarakat ke dalam jejak-jejak sejarah bangsa.
“Melalui film ini, kita bisa merasakan kembali dinamika, sambil menghargai dan mengapresiasi perjalanan sejarah bangsa kita,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dirilis Selasa (22/4/2025).
Baca Juga: Titiek Puspa Dianugerahi Penghargaan Khusus dalam Peringatan Hari Kartini 2025
Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim yang terlibat dalam produksi film ini.
“Saya mengapresiasi yang sebesar-besarnya kepada sutradara Mouly Surya, serta jajaran produser yakni Chand Parwez, Rama Adhi, Fauzan Zidni, serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam produksi film ini, dari pemain, kru, hingga seluruh masyarakat yang telah mendukung film ini sejak awal,” kata Fadli.
Adaptasi Novel Klasik Karya Mochtar Lubis
Film Perang Kota diadaptasi dari novel legendaris Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.
Kisah ini berlatar tahun 1946, setahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, dan menggambarkan konflik batin serta cinta segitiga yang dialami tokoh utama, Isa (diperankan Chicco Jerikho), bersama Fatimah (Ariel Tatum) dan Hazil (Jerome Kurnia).
Film ini menyajikan narasi sejarah dengan pendekatan humanistik yang menyentuh.
Kolaborasi Internasional dan Pemutaran Global
Tidak hanya dibuat sineas lokal, Perang Kota merupakan hasil kolaborasi internasional antara Indonesia dengan Singapura, Belanda, Prancis, Norwegia, Filipina, dan Kamboja.
Bagian tata suara dikerjakan di Prancis, sementara efek visual digarap di Amerika Serikat.
Film ini sebelumnya telah diputar perdana di ajang International Film Festival Rotterdam pada Februari 2025 dan dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 30 April 2025.
Negara-negara seperti Belanda, Belgia, dan Luksemburg juga akan menjadi lokasi pemutaran selanjutnya.
Dukungan Pemerintah untuk Film Nasional
Fadli Zon juga menekankan bahwa Perang Kota adalah salah satu proyek yang mendapatkan pendanaan melalui program matching fund Kementerian Kebudayaan.
Ia berharap program ini bisa mendorong lebih banyak sineas Indonesia menghasilkan karya-karya berkualitas.
Baca Juga: Viral Tugu Biawak Realistis di Wonosobo, Dibangun Tanpa Dana APBD
“Matching fund ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung perkembangan industri perfilman nasional, yang bukan hanya bertujuan untuk mengangkat karya seni, tetapi juga untuk menciptakan kesempatan bagi para sineas Indonesia untuk berkolaborasi, berinovasi, dan melahirkan karya-karya yang dapat diapresiasi baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” jelasnya.
Menumbuhkan Semangat Patriotisme
Fadli Zon menilai film ini memiliki kekuatan untuk membangkitkan semangat nasionalisme, terutama bagi generasi muda.
Menurutnya, mengenang perjuangan bangsa bisa menjadi salah satu cara menjaga semangat kebangsaan.
“Sebuah film yang bisa membawa kita ke semangat patriotisme dan sejarah. Bisa menjadi momen yang sangat penting untuk kita bisa mengingat sejarah perjuangan kita, perjalanan bangsa kita,” tutupnya.
Film Perang Kota diharapkan tidak hanya memperkaya dunia perfilman nasional, tetapi juga menguatkan identitas dan kebanggaan terhadap jati diri bangsa Indonesia di mata dunia.