Sumur peninggalan Habib Sholeh, berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tepatnya di Dusun Krajan Timur, Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh. Tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat. Wisata religi ini tidak hanya menjadi destinasi spiritual, tetapi juga simbol kepercayaan akan keberkahan yang diperoleh melalui wasilah para Waliyyullah.
Wisata religi ini menjadi sarana bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, melalui praktik tabaruk, yakni mencari keberkahan dari Allah melalui peninggalan para wali-Nya. Kepala Desa Tempeh Tengah, M. Mansyursah, menyampaikan bahwa sumur ini adalah salah satu peninggalan Habib Sholeh saat menetap di Lumajang sebelum melanjutkan dakwahnya ke Tanggul, Jember.
Mansyursah menjelaskan bahwa Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid merupakan seorang ulama besar dari kalangan alawiyyin, keturunan Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Hadramaut, Yaman. Dengan karomah yang dimilikinya, beliau dikenal sebagai wali Allah yang memiliki keutamaan luar biasa, dan salah satu jejak dakwahnya adalah sumur yang kini dikenal sebagai Sumur Habib Sholeh.
“Sumur ini dipercaya sebagai sumur barokah yang airnya dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat, termasuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik medis maupun non-medis, dengan izin Allah SWT,” tutur Mansyursah saat dimintai keterangan di sela kegiatannya, Senin (14/10/2024).
Dengan kesehatan dan keberkahan yang didapat, keberadaan sumur ini segera menjadi magnet bagi para peziarah. Selain itu, masyarakat lokal maupun dari luar daerah kerap datang untuk mengambil air dari sumur tersebut, percaya bahwa air ini mampu membawa kebaikan bagi mereka yang memiliki niat tulus.
Tak hanya sumur, di lokasi wisata religi ini juga terdapat rumah asli peninggalan Habib Sholeh saat beliau masih tinggal di Lumajang. Setiap minggu, tempat ini semakin ramai dengan pengunjung, terutama saat diadakannya pengajian dan sholawatan rutin. Majelis sholawat ini diadakan setiap Sabtu malam, dengan pembacaan Sholawat Mansub Habib Sholeh, serta sholawatan pada hari Jumat Kliwon yang selalu dipadati jamaah.
“Selain menjadi tempat berziarah, lokasi ini juga menjadi pusat kegiatan religius, seperti majelis sholawat yang rutin digelar dan semakin mempererat tali silaturahmi antar jamaah,” tambah Mansyursah.
Wisata religi Sumur Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid tidak hanya menawarkan ketenangan spiritual, tetapi juga menjadi bukti nyata penghormatan terhadap jejak para Waliyyullah yang telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Tempat ini tidak sekadar destinasi wisata, melainkan ruang untuk memperkuat iman dan meningkatkan rasa syukur atas anugerah Allah SWT. (Anisa Kurniawati- Sumber: infopublik.id)