Goa Sentono, yang terletak di lembah Bengawan Solo di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang tertarik pada keindahan dan sejarah alam Jawa Tengah.
Keberadaan goa ini menyimpan cerita yang masih diyakini oleh masyarakat setempat hingga saat ini. Bukan sekadar keajaiban alam, Goa Sentono memikat pengunjung yang penasaran dengan legenda yang beredar tentang asal-usulnya dan tokoh di balik sejarah tempat ini.
Menurut berbagai cerita dari warga Dukuh Sentono, nama “Sentono” berasal dari padepokan kecil yang dulu berdiri di kawasan ini, dipimpin oleh seorang tokoh bernama Ki Blacak Ngilo.
Dalam sejarah rakyat setempat, Ki Blacak Ngilo diyakini sebagai seorang prajurit Majapahit yang melarikan diri ke daerah ini pada masa kekacauan akibat perang saudara, yang dikenal sebagai Perang Paregreg.
Perang ini terjadi antara keturunan Majapahit sendiri, yang berebut takhta dan memicu perpecahan kerajaan besar tersebut.
Ki Blacak Ngilo memilih Sentono sebagai tempat pelariannya karena letaknya yang strategis, berada di tepi aliran Bengawan Solo yang subur dan ideal untuk pertanian. Di sana, ia mendirikan padepokan yang lambat laun berkembang menjadi komunitas yang hidup dan makmur.
Tanah subur di sekitar Sentono memungkinkan para pengikut Ki Blacak Ngilo untuk bercocok tanam dan memulai kehidupan baru.
Mereka menghormati Ki Blacak Ngilo layaknya seorang raja, meskipun dirinya hanya seorang pelarian dari konflik kerajaan.
Hubungan yang terjalin antara Ki Blacak dan para pengikutnya begitu erat, sehingga padepokan tersebut tumbuh menjadi sebuah pusat komunitas yang mandiri dan makmur.
Goa Sentono kini masih dihormati sebagai tempat bersejarah, tidak hanya karena cerita tentang Ki Blacak Ngilo, tetapi juga karena nilai budaya dan spiritual yang menyertainya.
Beberapa masyarakat lokal percaya bahwa Goa Sentono adalah tempat bertapa atau meditasi bagi Ki Blacak Ngilo dan pengikutnya, di mana mereka merenungkan masa depan dan mencari petunjuk dalam hidup.
Pengunjung sering mengaitkan lokasi ini dengan nuansa spiritual yang kuat, dan bahkan pada saat tertentu, beberapa orang datang untuk berdoa dan mengadakan ritual kecil di sekitar goa.
Di luar nilai sejarahnya, Goa Sentono juga menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Bentang alam di sekitar goa menciptakan suasana yang sejuk dan tenang, didukung oleh pepohonan hijau dan tebing yang mengelilingi goa.
Keindahan alam ini menjadikan Goa Sentono sebagai tujuan wisata alam yang populer di Blora. Pemerintah dan masyarakat setempat kini mulai mengembangkan Goa Sentono sebagai bagian dari wisata sejarah dan budaya, sehingga lebih banyak orang dapat mengenal kisahnya dan menikmati pesonanya.
Kehadiran Goa Sentono tidak hanya menarik bagi mereka yang mencintai alam, tetapi juga bagi penggemar sejarah yang ingin menyelami kisah-kisah peninggalan masa lalu.
Goa ini merupakan bukti hidup dari legenda yang berkembang di Jawa Tengah, mengingatkan kita akan peradaban lama dan bagaimana sejarah dan alam bisa bersatu menciptakan warisan budaya yang kaya.
Pengunjung yang datang ke Goa Sentono bukan hanya akan disuguhkan keindahan goa dan panorama sekitar, tetapi juga akan menemukan nuansa historis dan nilai-nilai lokal yang masih dijaga dengan baik oleh masyarakat Dukuh Sentono.
Bagi mereka yang tertarik mendalami budaya dan sejarah, Goa Sentono menjadi saksi bisu dari perjuangan dan kehidupan masyarakat lokal sejak ratusan tahun lalu, sebuah tempat yang mengajarkan bahwa sejarah selalu menyatu dengan lingkungan tempat ia berada. (Sumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id)