CV Surya Adib Putra Cap Tupai Kembar merupakan salah satu produsen olahan Carica yang berkembang di Wonosobo.
Produsen olahan Carica ini berlokasi di Jatiwera, RT.01/RW.06, Kemokos, Kaliwiro, Kec. Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Didirikan oleh Ky. Achmad Sudarman S.Sy sejak tahun 2001, usaha ini berawal dari keinginannya untuk memanfaatkan potensi buah Carica yang hanya tumbuh di dataran tinggi Dieng.
“Sejak awal, kami melihat Carica memiliki peluang besar jika diolah menjadi produk bernilai tambah. Dengan beberapa rekan, kami mulai mengembangkan produk berbasis Carica yang sehat dan memiliki keunikan tersendiri,” jelas Achmad Sudarman.
Produk Unggulan CV Surya Adib Putra
CV Surya Adib Putra menawarkan beberapa produk utama, di antaranya Carica original dan inovasi terbaru mereka, Cimplung Carica.
“Cimplung Carica berbeda dari produk lain karena kami menggunakan air nira kelapa sebagai bahan pelarutnya. Selain lebih alami, air nira memiliki kadar gula yang rendah dan lebih mudah diproses oleh tubuh, menjadikannya pilihan lebih sehat, terutama bagi penderita diabetes,” ujarnya.
Baca Juga: Pasar Murah Wonosobo, Pemerintah Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Ramadan
Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi minuman berbasis kelapa muda, yang dikenal sebagai salah satu minuman terenak di dunia.
Dengan memanfaatkan potensi kelapa di Kaliwiro, mereka mengolahnya menjadi minuman siap konsumsi.
Selain itu, mereka juga mengembangkan produk olahan Carica Original, Fresstynas (minuman berbasis nanas), Kemar (minuman berbasis terong belanda) dan Nicco/Nira Coco (minuman berbasis kelapa).

Proses Pembuatan Cimplung Carica
Proses pengolahan Cimplung Carica dilakukan dengan cermat untuk menjaga kualitas dan cita rasanya.
Tahap pertama dimulai dengan seleksi buah Carica, di mana hanya buah berkualitas baik, tidak terlalu matang, dan bebas dari cacat yang digunakan agar hasil akhir tetap segar dengan tekstur yang pas.
Setelah itu, buah dicuci bersih, dikupas secara hati-hati untuk menghindari terbuangnya daging buah yang lembut, lalu dipotong menjadi dua bagian dan bijinya dikeluarkan secara manual.
Selanjutnya, potongan Carica direbus bersama air nira kelapa dalam wajan berbahan stainless steel guna menjaga kemurnian rasa.
Perebusan berlangsung sekitar 15 menit pada suhu mendekati 90°C.
Selama proses ini, air nira ditambahkan sedikit gula dan madu untuk memperkaya rasa, namun tetap menjaga kadar manis yang sehat dan alami.
Baca Juga: Denyut Ekonomi di Pasar Panggotan Kaliwiro pada Pasaran Pahing
Setelah perebusan selesai, campuran didinginkan secara alami hingga mencapai suhu ruang, sebelum Carica matang dicampurkan kembali dengan air nira dan siap untuk dikemas.
Untuk memastikan kebersihan dan daya tahan produk, pengemasan dilakukan menggunakan metode cap sealer dalam wadah steril, tanpa tambahan bahan pengawet kimia.
Setelah dikemas, produk kemudian menjalani sterilisasi akhir dengan perebusan selama kurang lebih 30 menit guna memastikan semua bakteri dan mikroorganisme mati, sehingga aman dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Tahap terakhir adalah penyimpanan dan distribusi, di mana produk yang telah didinginkan kembali dikemas dalam dus dan dikirim ke berbagai daerah.
Manfaat Cimplung Carica dan Pasarnya
Cimplung Carica tidak hanya menawarkan rasa yang unik tetapi juga berbagai manfaat kesehatan.
Kombinasi Carica dan air nira kelapa menjadikannya sumber energi alami yang mudah dicerna oleh tubuh.
“Sejak dulu, air nira dikenal sebagai minuman yang memberi tenaga. Ditambah dengan aroma khas Carica, produk ini menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan minuman berpemanis buatan,” tutur Achmad Sudarman.
Saat ini, produk CV Surya Adib Putra telah dipasarkan ke berbagai daerah, termasuk Semarang, Magelang, Yogyakarta, Jakarta, Kalimantan, dan Sumatera.
Harga produk berkisar Rp40.000 per paket untuk minuman seperti Fresstynas, Kemar, dan Nicco (Nira Coco), sedangkan Cimplung Carica dijual Rp45.000 per dus untuk pembelian grosir.
Achmad Sudarman berharap pemerintah lebih memperhatikan industri berbasis sumber daya lokal.
“Kami sangat mengharapkan dukungan dalam akses permodalan dan regulasi yang lebih mendukung usaha kecil dan menengah agar produk seperti ini bisa berkembang lebih luas,” pungkasnya.
